Tak Ada Angin dan Hujan, Tiba-tiba Kader Konservasi Jabar Kritisi Izin Alshad Ahmad Pelihara Harimau, Begini Tanggapan Sepupu Raffi Ahmad
GridHITS.id - Alshad Ahmad saat ini menjelma sebagai Sultan dari Bandung.
Di balik rumah mewahnya seharga 200 miliar lebih ternyata salah satu pembalap kebanggaan masyarakat Indonesia ini punya hobi mahal lainnya.
Ya, ia senang memelihara binatang di rumahnya.
Rumah mewahnya punya kebun binatang mini yang berisi satwa-satwa langka semacam merak, burung unta, binturong, bahkan harimau dari Benggala.
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada awal Januari 2020, ia resmi memelihara binatang harimau benggala seberat 350 kilogram ke rumahnya.
Dalam akun Youtube Alshad Ahmad diperlihatkan bagaimana proses pemindahan sang raja hutan itu ke rumah sepupu Raffi Ahmad.
Alshad memberi judul video berjudul "Datangnya Kucing Oren Si Raja Hutan ke Rumah Gue". "Today is a big day. Karena hari ini gue akan kedatangan satwa yang paling paling paling gue tunggu selama ini," ujar Alshad dalam vlognya.
Harimau itu dimasukkan ke dalam kandang besi, lalu diangkut oleh truk.
Saa diturunkan, banyak orang yang ikut terlibat saking beratnya.
Butuh sekitar lebih dari 10 orang untuk menurunkan dan memindahkan kandang besi tersebut ke kandang sebenarnya yang terletak di halaman belakang rumah Alshad.
Proses pemindahan yang tak mudah, akhirnya selesai setelah kandang besi berhasil diletakkan tepat di depan pintu kandang. Alshad terlihat gugup saat akan membuka pintu kandang.
Harimau itu sudah diberi Elshan oleh Alshad Ahmad.
Seolah tak sabar melihat binatang buas yang diberi nama Eshan itu, Alshad sampai meminta agar ibu dan bapaknya tidak menganggu proses pemindahan lantaran khawatir harimau tersebut takut dan tak nyaman melihat keramaian orang.
"Jangan terlalu banyak orang dulu Pak, enggak akan mau keluar," kata Alshad.
Setelah berhasil memindahkan dan melihat Eshan di dalam kandang, Alshad berujar bahwa Eshan adalah harimau pertama yang datang.
Nantinya akan ada satu harimau lagi yang datang menyusul Eshan.
Harimau itu diberi nama Jinoranya.
IZIN DIPERSOALKAN KADER KONSERVASI FK3I
Dilansir situs pikiran-rakyat.com, meski memiliki izin dari BKSDA,Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) mengatakan,Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat disebut tak menunjukkan dokumen, hanya menyebutkan keabsahan Alshad Kautsar Ahmad memiliki penangkaran berikut satwa dilindungi secara lisan.
Penjelasan tersebut didapat dalam pertemuan di Kantor BBKSDA Jawa Barat, Jalan Gedebage Selatan, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Senin, 6 Januari 2020.
Dalam pertemuan tersebut hadir perwakilan Kebun Binatang Bandung, dan Taman Safari Indonesia mendampingi BBKSDA Jawa Barat.
Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Jawa Barat belum puas akan penjelasan dari BBKSDA Jawa Barat yang hanya menyampaikan secara lisan.
Pernyataan itu tercantum dalam siaran pers dari FK3I Jawa Barat kepada Pikiran-rakyat.com.
Dalam siaran pers, Koordinator FK3I Jawa Barat Dedi Kurniawan menyatakan, ada kejanggalan proses, dan prosedur dalam penerbitan perizinan penangkaran berikut satwanya.
Sesuai aturan yang ada, ucap Dedi, memang boleh. Akan tetapi, F3KI melihat indikasi izin terbit dengan terburu-buru, apalagi atas pihak yang pernah menjadi sasaran penyitaan.
TANGGAPAN ALSHAD AHMAD, SEPUPU RAFFI AHMAD
Alshad sendiri berhasil memindahkan harimau yang merupakan subspesies harimau di India, Nepal, Bangladesh, dan Bhutan tersebut.
Tindakan itu dilakuan setelah ia mendapatkan izin.
Hal itu terlihat dalam unggahan youtube-nya, dimana ia memperlihatkan segepok surat-surat dan perizinan untuk memelihara satwa liar.
Alshad tak lupa menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang sudah membantunya.
Mereka antara lain adalah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH), Kabid Wilayah II Soreang, Bandung Zoological Garden, dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).
"Pak Agus Kokom yang selalu membantu saya, membimbing saya untuk segala administrasinya," ujar Alshad.
"Karena beliau pernah di Kasi Penangkaran yang di pusat, jadi saya dibimbing beliau untuk urus izinnya," kata Alshad mengisyaratkan bahwa peliharaannya itu legal.
DUKUNGAN PANJI PETUALANG
Dalam sebuah vlognya, saat mengunjungi rumah Alshad Ahmad bersama The Dream Team, Panji Petualang pun seolah mendukung apa yang dilakukan oleh Alshad Ahmad.
Saat itu, Panji membawa serta ular kobra sepanjang 4,5 meter bernama Garaga (sebelum dilepas ke alam liar) untuk dipertemukan dengan Eshan.
Dalam videonya, Panji Petualang mengungkapkan, satwa liar memang harusnya hidupnya di alam.
Tapi, bila satwa itu tidak liar atau hasil perkawinan harimau benggala di kebun bintang seperti Eshan, maka hewan itu akan sulit bertahan di alam liar.
"Dia bukan lahir di hutan, tapi di kebun binatang. Bisa saja dia mati, apalagi Eshan itu keturunan generasi ketiga dan itu legal dipelihara," tuturnya.
Selain itu, berdasarkan pengamatan Panji Petualang, Alshad Ahmad telah merawat semua binatangnya dengan baik, makanannya dicukupi, diperiksa dokter hewan, dan lainnya, sehingga semua hewan itu sehat.
Artinya, binatang itu berada di tangan orang yang tepat.