Sudah Dipenjara, Pemeran Sineteron Ada Apa Dengan Cinta Ini Malah Dituduh Menjadi Penyebab Ibundanya Meninggal, Kuasa Hukum: Yang Disampaikan Itu Bisa Benar
GridHITS.id- Kabar duka datang dari Sandy Tumiwa karena ibundanya, Amalia Nurshanty meninggal dunia.
Namun,Sandy Tumiwa justru seperti mendapatkan masalahbertubi-tubi.
Mengingat Sandy kini tengah menjalani kurungan penjara akibat kasus narkoba yang menimpanya pada 2019.
Masih jalani hukuman penjara, Sandy harus kehilangan orangtuanya.
Tak henti sampai di situ, Sandy pun malah dituduh sebagai penyebab ibundanya meninggal.
Keluarga sempat sedikit bersitegang dengan peliput karena enggan untuk diberitakan lantaran tak kuasa menahan duka.
Pihak keluarga Ibunda Sandy Tumiwa mengatakan almarhum Amalia Nurshanty sudah bolak-balik rumah sakit sebanyak lima kali lantaran kebangoran anaknya.
Sandy Tumiwa kini masih menjalani hukumannya di Rutan Salemba, Jakarta Pusat akibat kasus narkoba.
Padahal menurut keluarga pada Idul Fitri kemarin kondisi Amalia masih baik-baik saja.
Terlalu banyak memikirkan perbuatan Sandy, keluarga menyebut hal itu menjadi pemicu turunnya kesehatan Amalia Nurshanty.
Saat Grid.ID menghubungi kuasa hukum Shandy Tumiwa, Gus Bejo, dia tidak sepenuhnya menyalahkan pernyataan keluarga.
"Untuk menganalisa itu kan sulit ya, kalau hubungan ibu dengan anak pasti dekat ya, jangankan ada masalah, tidak ada masalah saja pasti dipikirkan,"
"Yang disampaikan itu bisa benar, tapi tidak semua benar, pada prinsipnya memang mamanya sakit," kata Gus Bejo secara lugas kepada Grid.ID lewat sambungan telepon, Senin (15/6/2020).
Sandy Tumiwa ditangkap Polsek Menteng karena menggunakan narkoba pada 1 Maret 2019 pada pukul 02.30 WIB di Hotel The Groove, Suites, Jakarta Selatan.
Dari tangan Sandy Tumiwa polisi mengamankan sabu seberat 0.24 gram.
Akibat kelakuannya, Sandy Tumiwa dijerat Pasal 112 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2009 soal narkoba golongan I.
Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul "Keluarga Tuding Sandy Tumiwa Sebagai Penyebab Ibunda Meninggal, Kuasa Hukum: yang Disampaikan Bisa Benar"