Ajaib, Pasien Kritis yang Fungsi Paru-parunya Hanya 10 Persen Ini Berhasil Lawan Virus Corona, Kisahnya Bikin Tak Percaya
GridHITS.ID -Muncul kabar baik dari dunia internasional terkait virus corona, loh.
Seperti yang kita tahu, serangan virus corona di dunia masih berlanjut. Bahkan angkakasus virus corona di dunia hingga tulisan ini dibuat sudah 7.724.555 kasus.
Obat dan vaksin pun belum ditemukan. Hingga para tenaga medis hanya menggunakan obat yang ada untuk membantu menyembuhkan pasien Covid-19.
Dari carut marutnya dunia di tengah corona, terselip harapan bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk bisa sembuh dari Covid-19, termasuk orang yang sudah sangat kritis.
Melansir dari Kompas.com (14/6/2020), hingga tulisan ini dibuat, Vietnam menjadi salah satu negara dengan nol kasus kematian akibat Covid-19.
Dari berbagai kasus yang ada, terselip satu kasus yang menarik perhatian, yakni ada seorang pasien bernamaStephen Cameron (43) dikabarkan terinfeksi virus corona pada Maret 2020.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP) (9/6/2020) Cameron bekerja sebagai pilot di maskapai Vietnam Airlines. Dia dilaporkan terinfeksi virus di sebuah bar di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.
Dikabarkan, saat itu ia bertahan hidup selama 47 hari dengan fungsi paru-paru hanya 10 persen saja dari kapasitas normal.
Tak sampai di situ,Cameron juga sempat koma selama dua bulan, loh.
Selama itu, dokter memberikan perawatan secara intensif, bahkan banyak pihak yang menawarkan diri untuk mendonorkan hati dan ginjal untuk kesembuhanCameron.
Baca Juga: Viral! Penelitian Ungkap Obat Kumur Bisa Membunuh Virus Corona, Begini Penjelasan WHO
Sayangnya, transplan baru bisa dilakukan jika kondisiCameron memungkinkan.
Sedangkan saat itu, detak jantungCameron lemah, yakni 40 kali per menit.
Tak disangka, setelah dua bulan koma,Cameron dinyatakan negatif Covid-19.
Agar lebih akurat mengenai hasil tes, pihak RS sampai melakukan tes ulang sampai enam kali dan hasilnya tetap negatif.
Setelahnya,Cameron dipindahkan ke RS non Covid-19yakni di RSU Cho Ray, di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.
Adapun saat pemindahan ini Cameron masih dalam keadaan kritis.
Dia dipasangi alat untuk menggantikan kerja jantung dan paru-paru, Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO).
ECMO diberikan agar jantung dan paru Cameron tidak bekerja keras. Tujuannya agar dua organ tersebut bisa memulihkan keadaannya yang sudah memburuk.
Secara perlahan, dokter menurunkan ECMO dengan sangat pelan, namun Camerontetap masih menggunakan ventilator.
Menurut dokter di RSU, Cameron begitu kritis lantaran adanya sindrom badai sitokin yakni gangguan pada organ di saat sistem imunitasnya melawan virus corona.
Kini, keadaannya semakin membaik, bahkan tekanan darahnya sudah mendekati normal, 120/60.