Terbongkar Dugaan Penyebab Angka Kasus Covid-19 Masih Terus Naik, Ada Kaitannya Soal Akivitas Lebaran!

Minggu, 07 Juni 2020 | 18:00
Freepik.com

Ilustrasi penyerangan virus corona

Terbongkar Dugaan Penyebab Angka Kasus Covid-19 Masih Terus Naik, Ada Kaitannya Soal Akivitas Lebaran!

GridHITS.ID-Seorang ahli baru saja memberitahukan soal dugaan mengapa angka kasus virus corona di Indonesia belum juga menurun.

Tak hanya itu, dijelaskan pula soal puncak pandemi Covid-19 yang sedang dirasakan oleh warga Indonesia.

Dikabarkan sebelumnya beberapa kali kasus baru Covid-19 di Indonesia lebih dari 500 bahkan nyaris 1.000.

Baca Juga: Bukti Indonesia Selangkah Lebih Maju, WHO Malah Baru Saja Keluarkan Aturan Baru Cara Pemakaian Masker di Tempat Umum

Baca Juga: Heboh Berita Soal Tes PCR Tak Akurat karena Tak Mampu Deteksi Virus Corona dan Hanya Deteksi Antibodi, Ini Penjelasan Ahli

Jika melihat waktu terjadinya lonjakan kasus tersebut, ke semuanya tidak dalam waktu yang berurutan, setelah grafik meninggi terkadang turun dan relatif ada di kisaran yang sama selama beberapa waktu sebelum akhirnya kembali tinggi.

Dari data tersebut, epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Riris Andono Ahmad menyebut ada sejumlah faktor yang memengaruhi naik turunnya grafik kasus baru Covid-19 di Indonesia.

"Kemungkinan hasil interaksi masyarakat yang meningkat selama Lebaran," kata Riris saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/6/2020).

Momen Lebaran tentu berbeda dengan hari-hari sebelumnya yang banyak dihabiskan masyarakat di rumah saja dengan meminimalisir kegiatan di luar rumah.

Meski sudah banyak yang membatalkan mudik dan memilih tinggal di rumah tanpa menerima tamu.

Namun, masih banyak juga masyarakat yang tetap menjalin silaturahmi saat hari Lebaran kemarin, meski lingkupnya lebih sempit.

Peningkatan interaksi itu kemudian menimbulkan terjadinya peningkatan potensi paparan virus di tengah masyarakat dari satu orang ke orang lainnya.

Baca Juga: Sempat Heboh Karena Sebut Virus Corona Hanya Konspirasi, Jerinx Kembali Dipolisikan Karena Dugaan Pencemaran Nama Baik

Baca Juga: Viral Tenaga Medis yang Tes Corona Jarang Ganti Sarung Tangan Bisa Mudah Tularkan Virus, Ini Fakta Sebenarnya

Mengapa kasus baru kembali meningkat Sabtu (6/6/2020) kemarin, disebutkan karena adanya masa inkubasi virus di dalam tubuh.

"Jadi, baru muncul saat ini setelah melewati masa inkubasi," ujarnya.

Masa puncak pandemi

Sementara itu, epidemiolog yang tengah menyelesaikan pendidikan S3-nya di Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebut Indonesia memang masih berada di masa puncak pandemi Covid-19.

"Indonesia belum melewati puncak gelombang satunya. Terutama dalam hal ini Pulau Jawa. Pulau lain masih dalam tahap di awal kurva," kata Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (6/6/2020).

Hal itu ia katakan karena melihat tren kasus baru yang angkanya masih juga tinggi, bahkan meningkat hingga saat ini.

Untuk itu, Dicky menyebut Indonesia membutuhkan strategi pengujian yang lebih masif dan efisien.

Baca Juga: Kabar Gembira Usai Penantian Panjang, Pemerintah Targertkan Prototipe Vaksin Virus Corona Selesai Hitungan Bulan, Kapan?

"Kita perlu strategi testing yang lebih masif, agresif, dengan hasil yang cepat hitungan jam. Kecepatan hasil ini akan memengaruhi banyak hal (misalnya) deteksi dini kasus. Sehingaga cepat isolasi dan bila berstatus risiko jadi parah dapat ditangani sehingga mencegah kematian," jelasnya.

Kecepatan hasil uji itu juga bisa mengurangi waktu tunggu atau rawat seorang pasien di rumah sakit, sehingga pelayanan untuk pasien yang lain akan berjalan dengan lebih efisien.

(Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "Kasus Baru Covid-19 di Indonesia Kembali Meninggi, Ini Analisis Ahli Epidemiologi")

Editor : Saeful Imam

Sumber : kompas

Baca Lainnya