Diiyakan Ramalan Mbak You, BMKG Peringatkan Bencana Alam Berupa Gelombang Mirip Tsunami Setinggi 6 Meter Usai Banjir Rob Melanda

Minggu, 31 Mei 2020 | 12:07
instagram @infobmkg

Potensi Gelombang setinggi 6 Meter di Wilayah Ini usai banjir rob, BMKG Akhirnya Beri Penjelasan!

Diiyakan Ramalan Mbak You, BMKG Peringatkan Bencana Alam Berupa Gelombang Mirip Tsunami Setinggi 6 Meter Usai Banjir Rob Melanda

GridHITS.id - Sebelumnya, Mbak You prediksi di tanah air akan terjadi banyak musibah, mulai gempa, gelombang, hujan dan lainnya.

Banyak yang tak percayakarenaprediksinya kadang meleset karena hanya perkiraan manusia.

Kini, BMKG memperingatkan bencana alam berupa gelombang setinggi 6 meter yang bisa melanda wilayah pesisir, seolah menguatkan terawangannya mbak you.

Bak bencana di Indonesia tak kunjung usai, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali memberikan peringatan adanya potensi gelombang tinggi.

Sebelumnya, BMKG juga telah memperingatkan potensi adanya banjir rob di pantai selatan Jawa.

Melansir dari Kompas.com, fenomena banjir rob ini diprediksi bisa terjadi pada tanggal 27 Mei 28 Mei 2020 di pesisir barat Lampung, pesisir selatan Pulau Jawa, pesisir selatan Pulau Bali dan pesisir selatan Nusa Tenggara Barat.

Benarlah, melansir dari tayangan di 'Seputar iNews Siang' (28/5/2020), dikabarkan pesisir di daerah Lebak Banten diterjang gelombang tinggi mencapai 4 meter hingga banjir rob.

Baca Juga: Kabar Kurang Baik di Penghujung Bulan Mei, Cuaca Ekstrem Kembali Diprediksi Bakal Menggempur Sejumlah Wilayah di Indonesia, Hujan Lebat Hingga Banjir Berpotensi Terjadi

Baca Juga: Perkiraan Jokowi Meleset, Pandemi Kemungkinan Tak Akan Berakhir di Bulan Juli karena Hal Besar ini, Presiden : Waspadai Gelombang Kedua

Hal itu terjadisejak 26 Mei hingga 28 Mei 2020 hingga banjir rob merusak sejumlahtempat istirahatdan warung milik warga.

Banjir rob tersebut juga menggenangi ruas jalan sehingga menganggu aktivitas warga.

Setelahnya, BMKG kembali beri peringatan soal masih adanya potensi gelombang tinggi di pesisirIndonesia.

Melansir dari Kompas.com (29/5/2020), disebutmeski Indonesia memasuki musim kemarau, air pasang dan gelomban tinggi masih terjadi.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo Jatim, Teguh Tri Susanto SSi MT mengatakan bahwa kondisi ekstrem ini wajar terjadi di masa peralihan musim.

Hal tersebut pun disebut sebagai hal yang wajar.

Baca Juga: Waspada! Peringatan BMKG Soal Potensi Banjir Besar di Beberapa Pesisir di Indonesia Termasuk Pulau Jawa

Baca Juga: Belum Kelar Pandemi Corona dan Erupsi Gunung Anak Krakatau, BMKG Malah Beberkan Wilayah Ini Berpotensi Gempa Besar Memicu Tsunami

"Sebenarnya secara umum wajar sih pada masa bulan tersebut bisa dikatakan masih peralihan musim dan juga awal musim kemarau," kata Teguh kepada Kompas.com, Jumat (29/5/2020).

Masa peralihan inilah yang membuat atmosfer tidak stabil.

Sehingga membuat daerah ada yang memiliki tekanan yang rendah dan tinggi serta memicu peningkatan kecepatan angin.

"Peningkatan kecepatan angin yang tinggi bisa memicu kenaikan ketinggian gelombang (laut)," ujar dia.

Prakiraan dari Stasiun Meteorologi Maritim Surabaya, Fajar Setiawan juga menambahkan, terpantau adanya keberadaan awan cumulonimbus (Cb) yang luas dan gelap bisa menambah kesempatan angin dan tinggi gelombang.

Beberapa wilayah, seperti jawa Timur, Pangandaran, Bali baru saja dilaporkan mengalami pasang air laut dan gelombang tinggi, bahkan mencapai 6 meter.

Baca Juga: Merinding! Sesuai Dengan Prediksi BMKG, Mbak You Terawang Akan Ada Musibah yang Melanda Bangsa Indonesia : Ya Allah Jaga Kami Semua

Berdasarkan laporan masyarakat, pasang atau gelombang tinggi seringkali terjadi di wilayah tersebut di bulan Mei dan Juni.

Oleh karena itu, BMKG pun mengimbau masyarakat untuk waspada akan potensi gelombang tinggi, terutama masyarakat di sekitar pesisir dan nelayan.

(Artikel ini telah tayang di Nakita dengan judul "Bumi Gonjang Ganjing, BMKG Kembali Peringatkan Soal Potensi Gelombang Tinggi Bisa Capai 6 Meter Usai Prediksinya Soal Banjir Rob Terbukti Terjadi")

Editor : Saeful Imam

Sumber : nakita

Baca Lainnya