Dituduh Sengaja Sembunyikan Informasi Soal Corona, WHO Persilahkan AS Gelar Penyelidikan Terhadap China

Jumat, 22 Mei 2020 | 14:00
WHO

Direktur WHO

Dituduh Sengaja Sembunyikan Informasi Soal Corona, WHO Persilahkan AS Gelar Penyelidikan Terhadap China

GridHits.id - Asal muasal virus corona jenis baru SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 hingga kini masih misteri.

Ada yang berpendapat China sengaja membuat virus tersebut, karena melihat kesiapannya menghadapi virus dibanding negara-negara lainnya serta sikapnya yang tertutup pada awal pandemi.

Hal itu mendorong beberapa negara mendesak untuk melakukan penyelidikan terhadap China. Namun China menolaknya.Dilansir CNN, Selasa (19/5/2020), Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) telah sepakat untuk mengadakan penyelidikan atas respons global terhadap pandemi virus corona.

Baca Juga: Berbeda Dengan Indonesia yang Minta Masyarakat SIap-siap Hidup Normal Kembali, WHO Justru Sebut Corona Masih Tak Terkendali Hingga 5 Tahun Mendatang

Baca Juga: Sebut Minyak Sawit Berbahaya dan Sama dengan Alkohol, Indonesia Beri Peringatan Keras Pada WHO, Profesor Pangan Beri Dukungan

Negara-negara anggota WHO menyetujui tanpa keberatan pada pertemuan Majelis Kesehatan Dunia pada Selasa (19/5), setelah Uni Eropa dan Australia memimpin seruan untuk penyelidikan.

AS menuduh China menyembunyikan informasi tentang virus itu, sementara Beijing merespons dengan mempertahankan penanganan wabahnya.Presiden Cina Xi Jinping mengatakan bahwa ia mendukung seruan untuk penyelidikan dalam penanganan pandemi pada Senin (18/5/2020) Tetapi ia bersikeras bahwa setiap penyelidikan harus menunggu sampai virus itu terbendung atau mereda.

Penyelidikan apa pun yang menyalahkan Beijing dapat memberikan pukulan berat bagi posisi global China.

Xi menyampaikan pembelaannya melalui video konferensi.

"Selama ini kami telah bertindak dengan keterbukaan, transparansi, dan tanggung jawab, kami telah memberikan informasi kepada WHO dan negara-negara terkait dengan cara yang paling tepat waktu," ujarnya.

Baca Juga: Bukan Kabar Gembira, Uji Klinis Ramdesivir Menjadi Obat Virus Corona Dikonfirmasi WHO Ada Kekeliruan, Apa?

Baca Juga: Beda 180 Derajat dengan WHO, Ilmuwan dari Korea Selatan Justru Sebut Pasien yang Telah Sembuh dari Virus Corona Bakal Kebal & Tidak Terinfeksi Lagi, Mana yang Benar?Dia menambahkan, mereka telah merilis urutan genom sedini mungkin dan telah berbagi pengalaman kontrol serta perawatan dengan dunia tanpa syarat apa pun.

Mereka juga mengklaim telah melakukan segala daya dan upaya untuk membantu negara-negara yang membutuhkan.

Beijing bereaksi setelah Australia menyerukan untuk mengadakan penyelidikan.

Canberra dituduh telah melakukan tindakan yang sangat tidak bertanggungjawab dan dapat mengganggu kerja sama internasional.Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan komitmennya untuk bersikap transparan, bertanggungjawab, dan melakukan perbaikan terus-menerus.

Tapi pertemuan dan keputusan WHO terjadi pada saat yang kritis bagi WHO. Belum lama ini, Trump menuduh WHO bermain politik dengan China.

Baca Juga: Jamu Antivirus Corona Asal Madagaskar Banyak Diminati Untuk Tangkal Covid-19, WHO: Kami Memperingatkan

Baca Juga: Kasus Corona di Indonesia Terus Bertambah, WHO Justru Ragu Akan Ada Vaksin dalam Waktu Dekat: 'Butuh Bertahun-tahun untuk Mengembangkan Obat Baru'

Hal itu lantaran WHO memuji pembatasan perjalanan domestik China yang ketat.

Trump bahkan mengancam akan menarik dana atau bahkan menangguhkan keanggotaan Amerika Serikat dari WHO.

Menanggapi ancaman itu, para pemimpin dunia lainnya berulang kali menyoroti pentingnya kerja WHO dalam memerangi pandemi.

Uni Eropa mengingatkan Amerika bahwa sekarang waktunya solidaritas, bukan saatnya untuk merusak kerja sama multilateral.

Perdana Menteri Spanyol Pedro juga mengatakan hal serupa. "Pandemi ini telah menyoroti kerentanan kita dan menjelaskan bahwa kita saling membutuhkan," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul WHO Beri Lampu Hijau Terkait Penyelidikan Terbuka soal Virus Corona di China

Editor : Safira Dita

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya