Kasus Corona di Indonesia Terus Bertambah, WHO Justru Ragu Akan Ada Vaksin dalam Waktu Dekat: 'Butuh Bertahun-tahun untuk Mengembangkan Obat Baru'

Senin, 11 Mei 2020 | 07:30
Freepik.com

Ilustrasi penemuan vaksin untuk virus corona yang ditemukan Italia.

GridHITS.id - Belakangan kabar mengenai angin segar ditemukannya vaksin virus corona ramai diperbincangkan.

Beberapa penelitian dikabarkan sudah menemukan titik terang kemungkinan adanya obat penawar virus asal Wuhan, China ini.

Meski begitu, nampaknya di Tanah Air semua orang masih berkutat berjuang melawan virus ini.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Kakek Ini Mengaku Berpenghasilan Rp 1500 dalam Sehari untuk Menarik Simpati, Tetangga Bongkar Kedoknya yang Punya Rumah 2 Tingkat

Baca Juga: Ingat Sosok Mama Lauren? Sebelum Meninggal, Ia Sudah ramalkan Kejadian yang Bakal Ubah Keadaan Indonesia, Kini Kejadian!

Pasalnya kabar mengenai pandemi Covid-19 di Indonesia belum juga menemukan jalan keluar.

Berbeda dengan beberapa negara yang telah berhasil mencabut status lockdown dan mulai bangkit, jumlah kasus corona di Indonesia justru terus bertambah.

Pada saat berita ini ditulis, Minggu (10/5/2020) data Covid-19 di Indonesia menunjukkan telah tembus angka 14 ribu kasus atau tepatnya 14.023.

Sayangnya kabar kurang sedap juga baru-baru ini disiarkan oleh WHO terkait ketersediaan vaksin virus corona.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa kecil kemungkinan untuk memiliki vaksin tersebut sebelum akhir 2021.

"Saya pikir akhir tahun depan adalah ekspektasi yang sangat masuk akal," kata Pejabat Senior WHO Dale Fisherdilansir dari CNBC via Kompas.com, Senin (4/5/2020).

Baca Juga: Cukur Habis Rambut Kiano Tiger Wong, Paula Verhoeven Malah Kena Semprot Baim Wong Gegara Hal Ini

Baca Juga: Lihat Nasib Roy Kiyoshi Mendekam di Penjara, Paranormal Kondang Ini Akui Masih Ada Rahasia Besar yang Belum Terungkap, Apa Itu?

Hal ini seakan berbanding terbalik dengan kabar para peneliti yang mulai menemukan secercah harapan atas peneltiannya.

Sebut saja tiga perusahaan farmasi terbesar AS, Inovio, Moderna, dan Pfizer yang kini telah memulai uji klinis, yaitu tahap pertama dalam pengembangan vaksin.Peneliti di Oxford University yang didukung oleh Pemerintah Inggris juga mengatakan mereka bertekad untuk memproduksi vaksin pada musim gugur nanti.

BahkanPresiden Donald Trump meyakini bahwa vaksin virus corona akan dikembangkan pada akhir 2020.

Sementara menurut Fisher, uji coba fase 1 saat ini baru akan memungkinan pengumpulan data awal untuk menilai apakah vaksin potensial benar-benar bekerja, sebelum dilakukan uji coba fase selanjutnya.Menurutnya, fase 2 dan 3 uji coba akan memakan waktu yang lebih lama untuk memastikan vaksin benar-benar aman dan dapat diandalkan.

Baca Juga: Pantas Kasus Virus Corona di Indonesia Terus Meningkat, Ahli Bongkar Alasannya hingga Beri Saran Ini pada Pemerintah: Ini Mengkhawatirkan

Baca Juga: Jamu Antivirus Corona Asal Madagaskar Banyak Diminati Untuk Tangkal Covid-19, WHO: Kami Memperingatkan

Pendapat Fisher juga diamini olehCEO Roche, salah satu raksasa farmasi dunia, Severin Schwan.

"Tetap saja, biasanya butuh bertahun-tahun untuk mengembangkan obat baru. Sebagian besar ahli sepakat bahwa dibutuhkan setidaknya 12 hingga 18 bulan hingga kita melihat vaksin yang tersedia dalam jumlah yang diperlukan untuk pasien," ujarnya.

Sampai vaksin siap, kata dia, setiap individu harus memahami peran yang harus mereka mainkan dalam kesehatan masyarakat.

Alih-alih hanya mengandalkan langkah pelacakan kontak, upaya sederhana termasukphysical distancingdan tidak keluar rumah ketika sakit merupakan hal yang sangat penting.

Artikel ini telah tayang di laman Nakita.id dengan judul "Di Indonesia Sudah Tembus Angka 14 Ribu Kasus, WHO Malah Sebut Vaksin Corona Tidak Akan Tersedia Sampai Akhir 2021, 'Kecil Kemungkinannya"

Tag

Editor : Nita Febriani

Sumber nakita