Akhirnya Asal Mula Virus Corona Terungkap, Isi Dokumen Rahasia China Bocor hingga Berhasil Terekspos ke Publik

Senin, 04 Mei 2020 | 13:30
freepik

Asal Mula Virus Corona Akhirnya Terungkap, Isi Dokumen Rahasia China Bocor

Asal Mula Virus Corona Akhirnya Terungkap, Isi Dokumen Rahasia China Bocor hingga Terekspos ke Publik

GridHits.id - Akhirnya isi dokumen rahasia China bocor hingga terekspos ke publik.

Tentu saja hal tersebut menjadikan asal mula virus corona ikut terungkap.

Seperti kita ketahui bersama jika virus corona memang dikabarkan bermula dari Wuhan, China.

Bocornya dokumen rahasia ini seolah memecahkan misteri merebaknya virus corona baru penyebab Covid-19.

via World of Buzz

Wuhan setelah pemerintah setempat mencabut kebijakan lockdown.

Ya, dokumen rahasia tentang awal mula wabah Covid-19 yang disebabkan Virus Corona baru diungkapmedia barat.

Baca Juga: Terungkap Fakta Baru Terkait Ganasnya Virus Corona, Pasien Covid-19 di Kota Wuhan Alami Perubahan Warna Kulit, Seperti Terbakar dan Sangat Gelap

Baca Juga: Bikin Kaget, Selain Virus Corona yang Jadi Pembunuh No. 1, di Laboratorium Wuhan ini Masih Tersimpan 1.500 Virus Paling Mematikan di Dunia!

Dimana dokumen rahasiasetebal 15 halaman itu disebut berisikankebohongan atau kesalahan China dalam penanganan virus corona di Wuhan.

China dituding berbohong soal penularan virus corona dari manusia ke manusia, membungkam dan menghilangkan orang-orang pertama yang melaporkan bahaya penyakit ini (whistleblower), hingga menolak membantu negara lain mengembangkan vaksin ketika sudah menyebar ke seluruh dunia.

Dokumen rahasia ini terungkap dari hasil penyelidikan yang dilakukan aliansi Five Eyes yakni AS, Kanada, Inggris, Australia, dan Selandia Baru.

Alhasil mereka mencap kerahasiaan China atas pandemi itu sebagai "serangan terhadap transparansi internasional."

Sebelum Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan telah melihat bukti virus corona bocor dari laboratorium Wuhan

Para intelijentelahmenunjukanbukti bahwa virus itu memang berasal dari Institut Virologi Wuhan, dekat dengan pasar basah Cina.

The Saturday Telegraph dari Australia, yang memperoleh dokumen-dokumen rahasia itu, juga melaporkan kemitraan antara laboratorium China dan Australia di mana penelitian dilakukan terkait virus corona yang berasal dari kelelawar yang tidak dapat disembuhkan.

Dalam laporan disebutkan China sudah 'bukti penularan manusia-manusia dari awal Desember 2019,' tetapi disangkal hingga terus menyebar dan baru 20 Januari 2020 diakui China.

"Meskipun ada bukti penularan manusia-manusia dari awal Desember, otoritas RRC menyangkal hal itu hingga 20 Januari," katanya.

CNBC Asia

Laboratorium Wuhan di China. Salah satu penelitinya mengaku, masih ada ribuan virus mematikan yang disimpan di tempat ini.

'Organisasi Kesehatan Dunia melakukan hal yang sama. Namun para pejabat di Taiwan mengemukakan kekhawatirannya pada 31 Desember 2019, seperti halnya para pakar di Hong Kong pada 4 Januari 2020. '

Baca Juga: Bak Angin Segar, Seorang Ahli China Beberkan Rahasia Virus Corona Bisa Hilang hingga Tak Tersisa, Apa Itu?

Baca Juga: Kemalangan di Tengah Corona, Kanada Telan Pil Pahit Usai Borong 1 Juta Masker untuk Tenaga Kesehatan

Kemudian China menyensor berita virus di mesin pencari mulai 31 Desember, menghapus kata pencarian seperti 'SARS variation, 'Wuhan Seafood market' dan 'Wuhan Unknown Pneumonia.'

Pada 3 Januari, Komisi Kesehatan Nasional China dilaporkan memerintahkan sampel virus dimusnahkan dan mengeluarkan 'perintah tanpa publikasi' tentang virus tersebut.

Ketika media menyoroti bahwa China memberlakukan larangan perjalanan pada orang-orang yang bepergian di seluruh negara, tetapi China terus mengatakan kepada seluruh dunia larangan perjalanan tidak perlu.

"Jutaan orang meninggalkan Wuhan setelah wabah dan sebelum Beijing menerapkan lockdown pada 23 Januari," katanya, menurut The Telegraph.

'Ribuan terbang ke luar negeri. Sepanjang Februari, Beijing menekan AS, Italia, India, Australia, tetangga Asia Tenggara, dan negara-negara lain untuk tidak melindungi diri mereka sendiri melalui pembatasan perjalanan, bahkan ketika RRC memberlakukan pembatasan berat di rumah.

Para dokter dan ilmuwan yang berusaha meningkatkan kekhawatiran tentang virus tersebut dan penanganan China terhadap virus itu juga hilang atau dihukum, menurut dokumen itu.

Huang Yan Ling, seorang peneliti di Institut Virologi Wuhan dan dianggap sebagai pasien nol untuk pandemi global, menghilang secara misterius dan biografinya dihapus dari situs web lab.

Lembaga itu membantah Huang Yan Ling pasien nol dan mengatakan Huang Yan Ling masih hidup, tetapi tak diketahui keberadaannya sejak saat itu.

Fakta lainnya termasuk pengusaha Fang Bin, pengacara Chen Qiushi dan mantan reporter TV pemerintah Li Zehua dilaporkan ditahan di pusat-pusat penahanan di luar proses pengadilan karena berbicara tentang tanggapan China terhadap pandemi.

Dalam dokumen itu menunjukkan beberapa ketidaksepakatan di antara negara-negara Five Eyes mengenai asal virus, apakah dari Laboratorium Wuhan atau pasar basah.

Ia mengklaim negara-negara itu menyelidiki kemungkinan virus itu bocor dari Institut Virologi Wuhan, dengan beberapa studi yang dipimpin oleh ilmuwan Dr. Shi Zhengli dikutip sebagai keprihatinan dalam laporan itu.

Dokumen tersebut menguraikan bahwa Zhengli dan timnya telah melakukan penelitian di laboratorium terhadap virus corona yang berasal dari kelelawar, dengan setidaknya satu dari sampel virus tersebut kecocokan genetiknya 96 persen dengan virus pembawa COVID-19.

Baca Juga: Tak Sepenuhnya Tuntas, Kasus Corona Kembali Ditemukan di China, Pemerintah Kembali Berlakukan Aturan Lockdown

Baca Juga: Harganya Sudah Kembali Normal, Ternyata Ekspor ke China Jadi Alasan Sempat Melonjaknya Harga Masker di Indonesia

Namun, Australia mempertahankan virus kemungkinan besar berasal dari pasar hewan hidup Wuhan dan mengatakan hanya ada 5 persen kemungkinan itu berasal dari laboratorium.

Dalam dokumen ini terungkap, ternyata peneliti Australia melatih dan mendanai para ilmuwan utama di Institut Virologi Wuhan, sebagai bagian dari kemitraan berkelanjutan antara CSIRO dan Akademi Ilmu Pengetahuan China.

Dimana anggota tim bekerja di Laboratorium Kesehatan Hewan Australia CSIRO di mana mereka melakukan penelitian tentang patogen mematikan pada kelelawar hidup.

Artikel ini sudah pernah tayang di Tribunnews.com dengan judul:Dokumen Rahasia China Bocor, Intelijen Kuak Asal Mula Virus Corona dari Wuhan

Tag

Editor : Safira Dita

Sumber tribunnews