Bukan PSBB dan Vaksin, Tangan Kanan Jokowi Akhirnya Ungkap Faktor yang Bisa Membuat Virus Corona Berakhir di Bulan Juli: PSBB Hanya Rambu
GridHits.id- Setelah berbulan-bulan berjibaku sama-sama melawan wabah virus corona kini mulai banyak bermunculan angin segar.
Mulai dari pasien yang menurun, vaksin yang kabarnya ditemukan, hingga prediksi-prediksi tentang waktu kapan berakhirnya wabah virus corona berakhir.
Angka pasien menurun usai diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah yang ada di Indonesia.
Karena keberhasilan tersebut membuat para ahli mengatakan perlu dilakukannya penerapan PSBB di seluruh wilayah Indonesia.
Hal itu guna mencegah terjadinya infeksi di daerah yang saat ini belum terdapat wabah virus corona.
Namun, pemerintah masih enggan melakukan penerapan PSBB secara menyeluruh di wilayah Indonesia.
Menurut tangan kanan Jokowi yakni Achmad Yurianto, PSBB itu hanya sekedar kebijakan saja.
Yang menentukan keberhasilan tetaplah tingkat kepatuhan masyarakat Indonesia.
Jadi, pemerintah menilai bahwa penerapan PSBB secara menyeluruh di seluruh wilayah belum diperlukan.
Baca Juga: Waspada! Kebanyakan Olahraga Saat Masa Karantina Justru Bisa Sebabkan Berbagai Masalah Kesehatan
"Pahami ya, PSBB itu hanya kebijakan keberhasilannya adalah kepatuhan masyarakat," ujar Yurianto dalam kanal Youtube KompasTv.
Menurut Yurianto, PSBB hanyalah rambu-rambu lalu lintas semata saja untuk warga Indonesia.
Yurianto juga mengungkapkan sebaik apapun peraturan yang dibuat pemerintah bila masyarakatnya masih enggan mematuhi semua akan sia-sia begitu saja.
Maka yang harus dipahami dan ditingkatkan yakni nilai kepatuhan dari masyarakatnya demi keberhasilan berakhirnya wabah virus corona di bulan juli mendatang.
"PSBB tuh ibaratnya rambu-rambu lalu lintas, keberhasilannya adalah ya pengendara yang ada di jalan itu. Jadi, jangan dianggap bahwa rambu-rambunya, bahwa jangan dianggap peraturannya yang harus nasional, kalau kepatuhannya tidak dijalankan sebaik apapun peraturannya tidak ada gunanya. Ini yang harus kita pahami!" tutup Yurianto.