Terbongkar! Ternyata Pengamen Asal Rusia di Lombok Pernah Ditahan Polisi Malaysia karena Dituduh Lakukan Kekerasan

Jumat, 01 Mei 2020 | 16:22
Tangkap layar Facebook/Bakeqpekan Bakeq dan Facebook/Zac. Abdulcheah via BBC

Kolase Mikail, WNA asal Russia yang ternyata pengamen di Asia Tenggara.

Terbongkar! Ternyata Pengamen Bule di Lombok Pernah Ditahan Polisi Malaysia karena Dugaan Kekerasan, ini Motif Mereka Mengamen

GridHITS.id - Beberapa waktu lalu kita dihebohkan oleh bule yang tertangkap kamera sedang mengamen di sebuah pasar.

Tidak sendirian, ia membawa serta anaknya yang masih bayi beserta sang istri.

Belakangan diketahui, nama pengamen itu adalah Mikhail yang berasal dari Rusia.

Baca Juga: Kejamnya Corona, Keluarga Bule di Lombok ini Sampai Mengamen Berkeliling Pasar Mengais Receh karena Belum Makan

Baca Juga: Banjir Hujatan Karena Diangkap Memiliki Kedekatan yang Tak Wajar, Ayah Syahrini Mengaku Menyesal: Saya Melakukannya Untuk Melindungi Privasi Syahrini

Viralnya Mikhail berawal dari postingan video dari warganetberisikan satu keluarga asal Rusia terlihat mengamen di Pasar Tradisional Kebon Roek, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Video yang diunggah akun Facebook @Bakeqpekan Bakeq ini memperlihatkan pasangan suami istri beserta satu orang bayi dalam gendongan, memakai akordeon untuk mengamen.

Setelah ditelusuri, pasangan ini bernama Mikhail (29) dan Ekaterina (28), serta bayi mereka bernama Serafima (2).

Menanggapi hal ini, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPA Mataram Syahrifullah menyampaikan, satu keluarga asal Rusia ini telah diamankan di kantor Imigrasi, setelah videonya viral di media sosial.

Setelah diperiksa, mereka mengaku mengamen untuk kebutuhan hidup di tengah pandemi Covid-19.

"Mereka mengemis, ngamen, dan dapat uang dari warga yang kasihan. Uangnya mereka pakai membeli kebutuhan makan. Kami dapat laporan dan langsung melacak keberadaan mereka," ujar Syahrifullah saat ditemui Kompas.com di kantornya, Kamis (30/4/2020).

Pasangan ini juga tampak mengendarai motor yang telah dimodifikasi sedemikian rupa.

Motor tersebut dipenuhi sayuran, kelapa muda, dan pakaian mereka.

Selain itu, keduanya pun juga tampak tak mengenakan alas kaki, memakai pakaian seadanya, bersamaan dengan balita berambut pirang yang tertidur dalam gendongan.

Baca Juga:Disebut-sebut Lebih Baik Dari Luna Maya, Terbongkar Sudah Masa Lalu Syahrini yang Kelam, Hobi Dugem Hingga Pulang Dini Hari

Baca Juga:Klaim Dirinya Seorang Princess Padahal Orang Biasa, Ternyata Syahrini Diperlakukan Bak Puteri Raja Oleh Reino Barack, Ini Buktinya

Keduanya pun mengisi dokumen ke dalam Kantor Imigrasi tanpa mengenakan alas kaki.

Petugas Imigrasi telah memeriksa dokumen keluarga mereka dan tidak menemukan masalah terkait waktu izin tinggal.

Namun, kesalahan mereka adalah mengamen atau bermain musik untuk mencari uang.

"Karena saat ini tengah terjadi musibah Covid-19, maka kami memberi kelonggaran. Jika tak ada Covid-19, saya pasti akan tindak tegas. Mereka hanya boleh berwisata di Lombok, bukan melakukan kerja atau aktivitas seperti mengamen atau mengemis," jelas Syahrifullah.

Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan, keluarga asal Rusia ini diserahkan ke Konsulat Rusia yang ada di Bali.

Saat di Kantor Imigrasi, Mikhail pun sempat berbicara kepada Kompas.com.

Ia mengatakan, semua pintu masuk menuju Rusia ditutup sehingga dia dan keluarga kecilnya tidak bisa meninggalkan Indonesia.

"Sebelumnya kami berada di Malaysia, kemudian kami terbang ke Indonesia. Rencananya, kami hanya dua hari berada di Indonesia dan akan kembali ke Malaysia. Tetapi karena Malaysia lockdown, kami memutuskan ke Bali (lewat NTB)," kata Mikhail dalam bahasa Inggris yang tak begitu lancar.

Baca Juga:Perut Syahrini Membuncit dan Sempat Dikabarkan Hamil, Potret Reino Barack Gendong Anak Beredar hingga Panen Doa dari Warganet

Baca Juga:Memasuki Bulan Ramadan di Tengah Wabah Corona, Syahrini Lakukan Hal Mulia Ini Demi Membantu Warga : Ini Beli Bukan Sponsor

Sempat Tertangkap Kepolisian Malaysia Netizen Indonesia di beberapa platform media sosial merujuk pasangan tersebut sama dengan pasangan yang mengamen di Malaysia.

Tahun lalu, video viral yang menyerupai keluarga Rusia ini juga datang dari Kuala Lumpur, Malaysia.

Tepatnya bulan Februari 2019, sebuah video berdurasi 90 detik beredar di Facebook yang memperlihatkan keluarga tersebut tengah mengamen dengan cara mengayunkan bayinya.

Melansir BBC, orang yang mengunggah video menganggap ini sebagai tindakan tidak bertanggung jawab yang dapat menyebabkan cedera.

Publik pun mendesak polisi untuk menangkap mereka yang terlibat.

Keluarga ini pun akhirnya digelandang ke Kepolisian Malaysia atas insiden kekerasan tersebut.

Insiden itu direkam dan menjadi viral di media sosial.

Pasangan ini pun diyakini mengamen lantaran untuk mendanai tur dunia mereka.

"Kami menahan mereka pada hari Senin untuk menginterogasi dugaan pelecehan," ujar Mazlan Lazim, kepala polisi Kuala Lumpur kepada AFP seperti dikutip BBC, 5 Februari 2019. Dia mengatakan kepada wartawan setempat bahwa bayi itu tidak terluka, tanpa ada tanda-tanda cedera.

Melansir BBC, pengguna media sosial lainnya juga mengungkapkan kemarahan mereka bahwa pasangan itu tampaknya berkeliling Asia Tenggara untuk meminta uang.

Ada tren yang berkembang dari orang Barat bepergian di negara-negara Asia yang lebih miskin meminta uang dan dukungan lain untuk mempertahankan perjalanan mereka.

Sering disebut sebagai "pengemis" atau "begpackers", mereka semakin menjadi sumber kemarahan bagi penduduk lokal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Pasangan Rusia Bawa Bayi Ngamen di Lombok, Diduga Ngamen Keliling Berbagai Negara"

Editor : Saeful Imam

Sumber : Kompas

Baca Lainnya