Wakil Ketua DPRD Sultra Tanggapi Jokowi yang Setujui 500 TKA China Masuk ke Indonesia: Tenaga Kerja Lokal Kita Rumahkan Lalu TKA Didatangkan

Jumat, 01 Mei 2020 | 15:00
Freepik.com

Permasalahan virus corona belum selesai, 500 TKA asal China dikabarkan akan masuk Indonesia

Wakil Ketua DPRD Sultra Tanggapi Jokowi yang Setujui 500 TKA China Masuk ke Indonesia: Tenaga Kerja Lokal Kita Rumahkan Lalu TKA Didatangkan

GridHITS.id- Pandemi virus corona hingga saat ini masih juga belum berakhir.

Virusyang berasal dari Wuhan, China ini sudah merebak ke hampir seluruh negara di dunia.

Indonesia masih berperang melawan virusnya, kabarmengejutkan justru datang.

Baca Juga:Bak Murka hingga Ubun-ubun, China Bisa Nekat Lakukan Hal Besar Ini pada Australia Jika Terus Didesak Soal Investigasi Virus Corona

Baca Juga: Jadi Bencana Nasional, 1 Orang Pasien Corona Ternyata Bisa Habiskan Uang Negara Capai Ratusan Juta Lebih

Pemerintah pusat dikabarkan menyetujui masuknya 500 TKA asal China ke Sulawesi Tenggara atau Sultra.

Ratusan TKA tersebut akan bekerja untuk salah satu pabrik smelter yang ada di Sultra.

Kabar tersebut pun juga dibenarkan oleh Gubernur dan DPRD Sulawesi Tenggara.

Rencananya ratusan TKA China tersebut akan masuk mulai pekan ini secara bertahap.

Tentu saja keputusan pemerintah pusat ditolak oleh GubernurSulawesi TenggaraAli Mazi.

Ali Mazi menganggap kedatangan ratusan TKA China akan bertentangan dengan suasana kebatinan masyarakat Sultra yang tengah berjuang melawan pandemi covid-19.

"Setelah saya mengetahui informasi itu, langsung mengundang Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan juga DPRD, Danrem, Kapolda, Imigrasi. Kesimpulannya kita keberatan untuk kebijakan memasukkan kembali 500 TKA asal China,” ungkap Ali Mazi di rumah jabatan gubernur awal pekan ini yang dikutip darikompas.com.

Baca Juga:Beberapa Pasien Terakhir Diizinkan Pulang, China Resmi Umumkan Tidak Ada Lagi Pasien Corona yang Dirawat di Rumah Sakit Wuhan

Baca Juga: Nekat Jalan Kaki Belasan Kilometer, Pemudik Perempuan Ditemukan di Toilet Minimarket: Wajah Pucat dan Tangan Membiru

Terlebih kejadian serupa pernah terjadi beberapa saat lalu dan menimbulkanpermasalahan di masyarakat.

Ali pun dengan tegas menolak meskipunterdapat surat pernyataan bebas covid-19.

“49 TKA yang lalu saja kita sudah babak belur. Suasana kebatinan masyarakat menghadapi corona, tidak tepat dengan memasukkan TKA asal Cina,” terangnya.

Ali pun menuturkan akan menunda masuknya TKA China dan berbicara dengan pihak perusahaan.

"Nanti setelah wabah Covid-19 ini berakhir, baru akan dibicarakan kembali," tambah Ali Mazi.

Ditemui secara terpisah, seluruh pimpinan dan fraksi di DPRD Sulawesi Tenggara pun juga sepakat menolak kedatangan ratusan TKA China tersebut.

Penolakan itu disampaikan dalam rapat paripurna yang digelar di Gedung Paripurna DPRD Sultra, Rabu (29/4/2020).

Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh menyatakan penolakan ini bukan berarti anti terhadap investasi China, tetapi karena situasi saat ini tidak tepat.

Baca Juga:Virus Corona Menyebar Hampir di Seluruh Dunia, China Harus Telan Pil Pahit Dituntut Sejumlah Negara Ini, Ini yang Dilakukan China

Baca Juga: Karena Pasien Tak Jujur, Lebih dari 50 Tenaga Medis RSUP Dr Sardjito Kena Tulah, Ini Hasil Swab-nya

Ia meminta agar kebijakan ini ditunda sementara waktu hingga masalah corona ini berhasil dilalui.

Abdurrahman bahkan menegaskan akan memimpin aksi penolakan jika 500 TKA dipaksakan tetap datang di Sultra.

"Saya pimpin langsung aksi jika dipaksa datang," tegasnya.

Hal senada juga dikatakan Herry Asiku, Wakil Ketua DPRD Sultra dari Partai Golkar.

Dia menilai jika 500 TKA dipaksakan masuk ke Sultra, nantinya bisa menambah gejolak di masyarakat.

"49 saja yang masuk waktu lalu gemparnya bagaimana, apalagi kalau 500 TKA yang masuk," ujarnya.

Sudirman dari Fraksi PKS DPRD Sultra juga menyatakan penolakan dan mempertanyakan soal tenaga kerja lokal yang tidak dipekerjakan.

Baca Juga:Jadi Bukti Kejamnya Covid-19, Terkuak Fakta Mengejutkan Terkait Kondisi Pasien Positif Corona di Kota Wuhan, Kulit Menggelap Seperti Terbakar

Baca Juga: Kejamnya Corona, Keluarga Bule di Lombok ini Sampai Mengamen Berkeliling Pasar Mengais Receh karena Belum Makan

"Ini aneh, tenaga kerja lokal kita rumahkan lalu TKA didatangkan dari luar ini tentunya sedih sekali," katanya.

DPRD Sultra juga sepakat mendesak kepada pihak perusahaan untuk melakukan evaluasi dan memanfaatkan tenaga kerja lokal.

Pihak perusahaan PT VDNI yang dikonfirmasi terkait kedatangan ratusan TKA itu belum memberi tanggapan.

Tag

Editor : Safira Dita

Sumber Kompas.com, nakita.id