Ratusan Buruh Pabrik Sampoerna Positif Corona Usai Rapid Tes, Amankah Rokok yang Sudah Terlanjur Diproduksi?

Kamis, 30 April 2020 | 17:18
Sonora/Budi Santoso

Gubernur Khofifah saat ber-teleconference dengan keluarga Endang Lestari

Ratusan Buruh Pabrik Sampoerna Positif Corona Usai Rapid Tes, Amankah Rokok yang Sudah Terlanjur Diproduksi?

GridHits.id - Adanya temuan dua pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya meninggal dunia akibat positif virus Corona ( Covid-19 ), membuat Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur secara bertahap melakukan rapid test pada para pegawai di Pabrik Rokok Sampoerna.Selain itu ada sebanyak 323 orang yang akan dilakukan rapid test, dan yang sudah terdeteksi reaktif ada sebanyak 100 orang. “Saat ini yang teredeteksi positif dalam rapid test sudah kami masukkan dalam ruang isolasi. Besok sebanyak 100 orang ini akan kita lakukan swab di RSUD dr Soetomo,” jelas Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi.

Baca Juga: Lebih Dahsyat dari Vaksin, Ahli Indonesia Bongkar 2 Cara Ampuh Lenyapkan Corona, dr Tirta : Kalau Dilakukan, Juni Virus Akan Menurun

Baca Juga: Menolak Diisolasi di RS, Pasien Positif Corona ini Malah Kepergok Sedang Tarawih Berjamaah di MasjidDijelaskan, walaupun mereka yang positif dalam rapid test ini tanpa gejala, tapi Tim Kuratif tetap akan mengawasi.Sebelumnya 2 pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya meninggal karena positif Covid-19.Namun sampai saat ini belum diketahui dua orang yang lebih dulu dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal dunia dari pabrik tersebut mendapatkan penularan atau transmisi dari mana.Saat ini sedang melakukan penelusuran.

“Langkah-langkah sudah diambil oleh tim tracing dan dinkes bahwa yang satu komplek pabrik itu ada sebanyak 500 karyawan kini sudah diliburkan. Yang dekat dengan yang positif dan meninggal dunia tersebut juga besok dilakukan diagnostik pasti dengan PCR,” kata Joni.Sebelumnya, Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya berpotensi menjadi klaster baru penularan virus Corona ( Covid-19 ) di Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur.Hal ini setelah diketahui ada dua orang pegawainya yang positif terinfeksi Covid-19 dan meninggal dunia.

Baca Juga: Bawa Kabar Baik, Denny Darko Sampaikan Prediksi Virus Corona di Indonesia Bakal Selesai 6 Juni 2020

Baca Juga: Bulan Madu dan Resepsi Pernikahan Harus Tertunda karena Faktor Ini, Angbeen Rishi Utarakan KesedihannyaSaat ini Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur tengah melakukan penelusuran dan melakukan serangkaian rapid test dan juga swab pada para pegawai pabrik tersebut untuk memutus rantai penularan.Selain itu pabrik tersebut juga sudah diminta untuk tidak beroperasi sementara. Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa pihaknya sudah bertemu dan berkoordinasi dengan GM dari perusahaan terkait dan mengkonunikasikan hal-hal yang harus dilakukan terkait adanya potensi klaster baru ini.

“Memang ada yang positif covid-19, yaitu pegawai dari pabrik tersebut. Ada dua orang, dan dua-duanya meninggal dunia. Di kompleks tersebut kini sedang dilakukan tracing dan kini ada sembilan yang dinyatakan PDP karena terdapat gejala klinis,” kata Joni, dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Rabu (29/4/2020) malam.

Bagaimana dengan keamanan rokok hasil produksi?

Sampai saat ini belum ada bukti virus coroba bisa menular lewat barang produksi.

Memang, virus corona dapat bertahan selama berjam-jam di udara, lalu jika tetesan bersin batuk ituenyentuh benda, virus bisa bertahan lebih lama

Perisetdari Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) yang merupakan bagian dari Lembaga Kesehatan Amerika Serikat menuturkan di atas kertas, virus itu tidak dapat hidup setelah 24 jam.

Sementara rokok membutuhkan proses lama, mulai produksi pengemasan, sampai pengiriman.

Artinya, virus itu kemungkinan besar sudah mati begitu sampai di tangan konsumen.

PSBB di Jawa TimurHari kedua penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Timur tepatnya di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik masih belum signifikan menurunkan penularan covid-19. Hari ini, Rabu (29/4/2020), ada tambahan sebanyak 16 kasus baru positif covid-19 di Jawa Timur. Tambahan kasus baru tersebut tersebar di dua di Kota Surabaya, dua di Kabupaten Sidoarjo, empat di Kabupaten Malang, satu di Kabupaten Gresik, dan dua di Kabupaten Lumajang.

Baca Juga: Penjelasan MUI Soal Tenaga Medis Boleh Tidak Berpuasa di Tengah Pandemi Corona Namun dengan Syarat, Apa Itu?

Baca Juga: Ranty Maria Tetap Syuting Sinetron Di Tengah Wabah Covid-19, Ini yang Bakal Mantan Kekasih Ammar Zoni Itu Lakukan“Jadi di Jawa Timur saat ini yang terkonfirmasi positif covid-19 ada sebanyak 871 orang. Dengan yang masih ada dalam perawatan sebanyak 617 orang,” kata Khofifah, dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Rabu malam.

Sedangkan yang PDP di Jawa Timur per hari ini ada sebanyak 2.986 orang. Dan yang sedang ada dalam pengawasan saat ini ada sebanyak 1.550 orang. Sedangkan untuk ODP per sore ini sudah tembus sebanyak 19.051 orang, dengan yang masih ada dalam pemantauan sebanyak 5.502 orang. “Untuk yang kasus positif, terbanyak masih Kota Surabaya ada 394 orang, lalu Kabupaten Sidoarjo ada sebanyak 94 orang, di Lamongan ada 38 orang, lalu di Magetan ada sebanyak 33 orang, dan Kabupaten Malang ada 32 orang. Itu posisi

lima besar terbanyak,” tegas Khofifah. Per hari ini, di Jawa Timur ada sebanyak 5 orang tambahan pasien positif covid-19 yang dinyatakan sembuh. Tepatnya ada dari Magetan satu orang, dan dari Kota Surabaya ada yang sembuh 4 orang. Sehingga total yang sembuh di Jawa Timur ada sebanyak 157 orang atau setara sebanyak 18,03 persen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul KRONOLOGI 100 Pegawai Pabrik Sampoerna Surabaya Positif Corona, Masuk Isolasi & 500 Orang Diliburkan

Editor : Saeful Imam

Sumber : kompas

Baca Lainnya