Di Balik Tindak-tanduknya yang Kontraversial, ini Tugas 7 Staf Khusus Milenial Jokowi yang Bergaji Rp51 Juta
GridHITS.id- Pembicaraan Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi mengemuka akhir-akhir ini.
Semua itu lantaran tindak-tanduk mereka yang dirasa menguntungkan perusahaan yang mereka dirikan.
Contohnya yang santer belakangan adalah pendiri sekaligus Direktur Utama ruang guru, yaitu Adamas Belva Syah Davera.
Ruang guru sendiri bekerja sama dengan pemerintah dalam program kartu prakerja, yang pelatihannya sendiri menimbulkan kontraversi.
Baru-baru ini staf khusus milenial Presiden Joko Widodo mengundurkan diri.
Ia adalah Adamas Belva Syah Davera yang juga berprofesi sebagai Direktur Utama Ruangguru.
Sebelum mundurnya Belva dari staf khusus Jokowi, sempat terjadi polemik yang melibatkan dirinya akan program Kartu Prakerja.
Pasalnya Ruangguru ditunjuk menjadi salah satu mitra platform digital untuk program Kartu Prakerja.
Rupanya Staf Khusus Milenial Jokowi tak hanya Belva yang tersandung kasus, beberapa yang lainnya juga sempat alami permasalahan.
Sebut saja Andi Taufan Garuda Putra yang jugasekaligus CEO PT Amartha Mikro Fintek.
Saat itu Andi Taufan sempat mendapatkan kritikan usai menggunakan kop surat Sekretariat Kabinet untuk mengirimkan surat kepada Camat di seluruh Indonesia.
Dalam surat tersebut, para Camat diminta membantu perusahaannya untuk mengedukasi ke masyrakat desa di lapangan serta mendata kebutuhan alat pelindung diri di puskesmas.
Di samping polemik tersebut, tentunya sebagai Stafsus Milenial memiliki tugas dalam membantu tugas kenegaraan akan kebijakan publik.
Bahkan dalamPeraturan Presiden Nomor 144 Tahun 2015, ternyata Staf Khusus Milenial akan mendapatkan hak bulanan sebesar Rp51 juta.
Dalam Peraturan Presiden tersebut di pasal 5 disebutkan bahwa hak keuangan yang dimaksud sudah meliputi gaji dasar, tunjangan kinerja, dan pajak penghasilan.
Lalu dengan gaji sebesar itu apa sih sebenarnya tugas Stafsus Milenial?
Baca Juga: Bukan Bulan Juni, Presiden Jokowi Ungkap Kapan Pandemi Corona Akan Berakhir: Saya Meyakini Ini
Presiden Jokowi sempat menyebutkan 'menarik' generasi milenial dalam staf khususnya dikarenakan dibutuhkannya gagasan segar dan inovatif.
"Ketujuh anak muda ini akan menjadi teman diskusi saya, harian, mingguan, bulanan, memberikan gagasan-gagasan segar dan inovatif sehingga kita bisa mencari cara-cara baru, cara-cara out of the box, yang melompat untuk mengejar kemajuan negara,” tutur Jokowi pada harian Kompas, (23/11/2019).
Para staf khusus ini juga tak hanya menjadi jembatan tetapi juga pemberi terobosan dan inovasi masa kini untuk menyelesaikan permasalahan bangsa.
"Untuk bidang-bidangnya, ini kerja barengan. Khusus Mbak Angki saya tambahin tugas jubir bidang sosial," kata Jokowi saat ditanya soal pembidangan kerja mereka.
Pengangkatan ini juga dilandasi akan data yang dimiliki Bappenas yang menyatakan bahwa 46% penduduk Indonesia merupakan usia produktif.
Ketujuh staf khusus baru itu merupakan generasi milenial yang berusia 23-36 tahun dengan beragam keahlian dan latar belakang.
Mereka adalah:
Baca Juga:Lebaran Masih Tetap Nekat Mudik, Presiden Joko Widodo Tetapkan Sanksi Berat yang Bisa Didapatkan
1. Adamas Belva Syah Devara (29) yang merupakan pendiri aplikasi belajar Ruang Guru,
2. CEO Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung (23),
3. CEO lembaga keuangan mikro PT Amarta Andi Taufan Garuda Putra (32),
4. Ayu Kartika Dewi (36) yang aktif dalam kegiatan perdamaian,
5. CEO Kitong Bisa Gracia Billy Mambrasar (31),
6. Sosiopreneur yang juga penyandang disabilitas Angkie Yudistia (32), dan
7. Mantan Ketua Umum PB PMII Aminuddin Ma’ruf (32).
Artikel ini telah ditulis di nakita.id dengan judul :Beberapa Kali Staf Khusus Milenial Tersandung Kasus Hingga Ada yang Mengundurkan Diri, Ternyata Ini Tugas Stafsus P