Buat Masyarakat Bernafas Lega, Jokowi Beberkan Kapan Corona Berakhir di Indonesia: Tahun Depan Booming di Pariwisata!

Jumat, 17 April 2020 | 11:30
Instagram @jokowi

Jokowi, Wapres, Anggota DPR, Menteri Hingga Kepala Daerah Tak Dapat THR Tahun Ini.

Buat Masyarakat Bernafas Lega, Jokowi Beberkan Kapan Corona Berakhir di Indonesia: Tahun Depan Booming di Pariwisata!

GridHITS.id - Jokowi beberkan kapan pandemi corona akan berakhir.

Ya, seperti kita ketahui bersama jika virus corona yang kian mewabah dan menjadi pandemi memang meresahkan masyarakat di Indonesia.

Kabar terbaru, Presiden Joko Widodo mengungkap keyakinannnya dengan membongkar kapan pandemi corona akan berakhir.

Baca Juga: Lama Dinantikan, Akhirnya Paranormal Kondang Ini Bocorkan Solusi Agar Manusia Terbebas Virus Corona, Apa Itu?

Baca Juga: Waspada Bulan Mei Jadi Puncak Pandemi Corona, Ilmuwan Harvard Justru Sarankan Social Distancing Sampai Tahun 2022, Kenapa?

Presiden Joko Widodo yakin, wabah virus corona Covid-19 di Tanah Air akan berakhir pada akhir tahun 2020.

Keyakinan ini diungkapkan Jokowi saat memimpin rapat terbatas "Mitigasi Dampak Covid-19 terhadap Pariwisata" lewat video conference, Kamis (16/4/2020) kemarin.

Dalam kesempatan itu, Jokowi pun mengungkapkan optimisme bahwa pariwisata dalam negeri akan kembali berkembang pada tahun 2021.

"Saya meyakini ini (Covid-19) hanya sampai akhir tahun. Tahun depan booming di pariwisata," kata Jokowi.

Jokowi yakin industri pariwisata akan langsung tumbuh pesat karena banyak masyarakat yang hanya berdiam diri di rumah selama pandemi Covid-19.

"Semua orang pengen keluar semua, orang ingin menikmati kembali keindahan pariwisata sehingga optimisme itu yang harus terus diangkat," kata dia.

Oleh karena itu, Jokowi meminta jajarannya untuk tidak terjebak pada pesimisme karena masalah Covid-19 ini.

Ia justru meminta Menteri Pariwisata Wishnutama dan pejabat terkait lainnya untuk mulai mempersiapkan diri.

"Jangan sampai booming yang akan muncul setelah Covid-19 ini selesai tak bisa kita manfaatkan secara baik," kata dia.

Sementara itu, untuk mengatasi industri pariwisata yang lesu saat ini, Jokowi meminta jajaran terkait untuk menyiapkan stimulus ekonomi.

Dengan stimulus itu, Jokowi berharap pelaku industri pariwisata bisa bertahan dan tak perlu melakukan pemutusan hubungan kerja.

Selain itu, Jokowi meminta ada perlindungan sosial yang diberikan kepada pekerja di sektor pariwisata.

Baca Juga: Masih Ingat dengan Pasien Corona yang Berbohong Saat Diperiksa di RS Kariadi Semarang? Kini, 46 Tenaga Medis Kena Getahnya karena Positif Covid-19, Termasuk Guru Besar

Baca Juga: Salah Kaprah! Sudah Pakai Masker Tidak Jaminan Terhindar dari Virus Corona Jika Masih Melakukan Hal Ini

Siap bersaing

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama pun mengaku sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghidupkan pariwisatadalam negeri di tahun depan.

Strategi ini khususnya untuk menarik turis asing agar wisata Indonesia tak kalah dari negara-negara lain begitu Covid-19 berakhir.

“Kita meyakini setelah kondisi WFH ini, pada 2021 pariwisata justru bisa rebound secara signifikan, tentu saja kita harus kompetisi dengan negara yang lain untuk melakukan berbagai strategi ke depan,” kata Wishnutama selepas rapat terbatas.

Untuk itu, saat ini pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan berbagai destinasi wisata prioritas untuk mempersiapkan langkah-langkah menyabut kebangkitan sektor pariwisata.

Ia mengatakan, fokus utama pemerintah justru kepada hal-hal yang sangat mendasar di destinasi pariwisata.

"Beberapa di antaranya adalah higienitas, toilet kebersihan keselamatan dan keamanan, hal-hal tersebut yang perlu kita utamakan," kata dia.

Mei puncak Covid-19

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyebut, puncak masa pandemi Virus Corona di Indonesia diprediksi terjadi pada bulan Mei 2020.

"Angka kasus pada saat puncak itu secara kumulatif diprediksi 95.000 kasus," kata Wiku dalam press briefing bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Ketua Gugus Tugas DoniMonardo, Kamis.

Wiku mengatakan, penurunan jumlah kasus diprediksi baru akan terjadi pada Juni atau Juli 2020.

Namun pada saat itu, angka kasus positif Covid-19 diprediksi sudah tembus lebih dari 100.000 kasus positif.

"Selama Juni-Juli kasus konfirmasi positif sudah akan mencapai 106 ribu kasus," kata Wiku.

Baca Juga: Tertular dari Pasien, Perawat yang Sedang Hamil Tua ini Akhirnya Meninggal Dunia, Nasib Mujur Sang Bayi Jadi Sorotan!

Baca Juga: Kabar Gembira, Meski Pandemi Corona Belum Berakhir, Ahli Tarot Prediksi Kondisi Indonesia ke Depan Sangat Cerah

Wiku mengatakan, angka yang ia paparkan ini memang belum pasti terjadi.

Angka itu merupakan gabungan dari hitungan sejumlah ilmuwan dan para ahli.

"Kami sudah me-review dan mengkombinasikan semua prediksi itu," kata dia.

Adapun sampai Kamis kemarin, ada 5516 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Dari jumlah itu, 496 orang meninggal dunia dan 548 orang dinyatakan sembuh.

Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul:Keyakinan Jokowi soal Covid-19 yang sampai Akhir Tahun...

Tag

Editor : Safira Dita

Sumber Kompas.com