Bikin Bernapas Lega, Ilmuwan Yakin Jumlah Kasus Virus Corona di DKI Jakarta Tak Akan Menyentuh Angka Puluhan Ribu, Asalkan...

Minggu, 12 April 2020 | 20:15
Freepik.com

Ilustrasi virus corona

GridHITS.id – Wabah virus corona masih menjadi momok bagi banyak negara, termasuk Indonesia.

Dari 34 provinsi di Indonesia, Provinsi DKI Jakarta masih menempati urutan pertama dengan korban Covid-19 terbanyak.

Mengutip dari Kompas.com, per Minggu (12/4/2020) sore, jumlah korban yang terinfeksi virus corona di DKI Jakarta telah menyentuh angka 2.044 orang.

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Jalani Ibadah Puasa Saat Wabah Corona, Presiden Sudah Siapkan Hal Menenangkan ni

Baca Juga: Abaikan Imbauan Pemerintah dan Nekat Gelar Resepsi Nikahan, Keluarga Pengantin ini Dihujat karena Sebabkan 37 Tamu Undangan Positif Corona

Ironisnya, di tengah wabah yang masih merajalela, sejumlah ilmuwan justru membeberkan data penelitian yang cukup mencengangkan.

Para ilmuwan yang tergabung dalam SimcovID Team dari berbagai universitas, mengatakan bahwa virus corona sebenarnya telah menginfeksi 32.000 orang di Jakarta.

“Riset ini, kami melihat fenomena yang ada. Ada juga memasukkan estimasi kebutuhan ICU," ujar peneliti ITB, Dr. Nuning Nuraini yang terlibat dalam penelitian itu kepada Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).

Nuning menjelaskan angka estimasi terkait ada 32.000 orang yang telah terinfeksi virus corona, terlebih dahulu melihat angka kematian akibat virus SARS-CoV-2 ini.

Lebih lanjut, Nuning mengatakan bahwa data kematian tersebut lantas diestimasi melalui model SEIQRD (Suceptible-Exposed-Quarantine-Recovery-Death).

Olahan data tersebut lantas digunakan untuk menentukan kasus yang tidak terdeteksi.

Baca Juga: Jangan Langsung Santap, Makanan Kiriman Ojol Berpotensi Tularkan Virus Corona, ini Tip Supaya Tetap Aman dan Sehat!

Baca Juga: Pandemi Belum Mereda, Denny Darko Malah Ungkap Hal ini Lebih Berbahaya Daripada Virus Corona, Apa?

"Penentuan parameter yang kami pakai ini bisa jadi mengeluarkan angka yang beda dengan peneliti lain," ujar Nuning.

Meski angka perkiraannya cukup tinggi, Nuning menuturkan bahwa PSBB yang dipilih pemerintah DKI Jakarta merupakan salah satu langkah yang tepat.

Selain untuk menekan jumlah kasus, cara tersebut juga diharapkan dapat memutus rantai penyebaran virus corona.

“Jelas (PSBB) bisa (turunkan potensi kasus Covid-19). Jadi itu, kan estimasi dengan kondisi angka kematian yang tinggi. Sehingga angka kematian akibat Covid-19 bisa ditekan dan potensi total kasus akan lebih rendah," sambung Nuning.

Dikatakan oleh Nuning, PSBB diperkirakan dapat menekan mobilitas penularan virus corona sampai 10 persen.

"Mitigasi kalau yang bergerak 50 persen, jika sampai di bawa 50 persen maka boleh didefinisikan sebagai mitigasi keras," imbuh Nuning.

Baca Juga: Dulu Dihujat karena Sering Menikah Setingan, Kini Artis ini Nikahi Pengusaha Kaya dan Bisa Ngungsi ke Pulau Terpencil karena Takut Corona

Baca Juga: Belum Kelar Pandemi Corona dan Erupsi Gunung Anak Krakatau, BMKG Malah Beberkan Wilayah Ini Berpotensi Gempa Besar Memicu Tsunami

Adapun strategi mitigasi yang dimaksud bertujuan agar rumah sakit dapat menampung pasien yang memerlukan perawatan medis.

Sebab, epidemi baru bisa dikatakan berakhir apabila hampir seluruh penduduk terinfeksi dan terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity).

Sedangkan supresi, jika laju penambahan kasus baru terus berkurang, sehingga penyakit Covid-19 ini hilang dari masyarakat.

Lalu, setelah penyakit tersebut hilang, ada kemungkinan terjadinya gelombang kedua, ketiga dan seterusnya.

Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul, "Kabar Baik di Tengah Wabah Virus Corona, Ilmuwan Yakin Jumlah Kasus di DKI Jakarta Tak Akan Mencapai Puluhan Ribu Orang Asalkan Langkah Ini Buru-buru Dilakukan, Apa?”.

Editor : Ratnaningtyas Winahyu

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya