Gara-gara Berbohong Soal Penyakitnya, Puluhan Tenaga Medis di Jawa Tengah Jadi ODP Corona

Sabtu, 11 April 2020 | 18:00
Kompas.com

Berita Menggembirakan, Gebrakan Baru Pemerintah Buat Virus Corona Segera Enyah dari Indonesia Pertengahan Tahun Ini

Sejumlah Pasien Sembunyikan Kebenaran Terkait Dirinya yang Positif Corona Saat Diperiksa, 76 Tenaga Medis jadi ODP

Gara-gara Berbohong Soal Penyakitnya, Puluhan Tenaga Medis di Jawa Tengah Jadi ODP Corona

GridHits.id -Warga Purwodadi dihebohkan oeh sejumlah pasien yang menyembunyikan kebenaran tentang dirinya yang terinfeksi corona.

Akibatnya sebanyak 76 pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedjati Soemdiardjo Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, terpaksa harus melakukan rapid test dan kini menjadi ODP.

Hal tersebut untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Baca Juga: Indonesia Dikelilingi Gunung Berapi, WIrang Birawa Ungkapkan Kekhawatiran Saat Masyarakat Tengah Tidur, 'Membawa Air Menyentuh Daratan'

Baca Juga: Bikin Lega Satu Indonesia, Puncak Virus Corona Akan Cepat Berakhir karena Langkah Tegas Pemerintah ini

pemeriksaan dilakukan setelah ditemukan kasus seorang pasien yang dirawat di RSUD tersebut dinyatakan positif corona.

Dikutil dari Kompas.com, Wakil Direktur RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Titik Wahyuningsih mengatakan, kasus tersebut bermula ketika ada seorang pasien yang masuk pada 24 Maret 2020 tidak jujur saat diperiksa tim medis.

Saat ditanya oleh tim medis terkait riwayatnya, pasien asal Kecamatan Geyer, Grobogan, tersebut mengaku tidak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri atau ke daerah lain yang masuk status zona merah Covid-19.

Karena adanya keterangan itu, pasien yang bersangkutan akhirnya tidak diisolasi, melainkan dirawat di ruang bangsal Aster bersama pasien lainnya.

Selama kurang lebih satu minggu dirawat di RSUD itu, dokter spesialis paru yang melakukan pemeriksaan menemukan gejala pneumonia.

Karena curiga dengan gejala tersebut, akhirnya tim medis berusaha untuk memastikan ulang terkait riwayat perjalanan pasien.

Pada 30 Maret 2020, saat kembali ditanya terkait riwayat perjalanannya, tim medis terkejut lantaran pasien bersangkutan mengaku baru saja pulang dari luar negeri dan Yogyakarta sebelum dirawat di RSUD.

Baca Juga: Bikin Lega Satu Indonesia, Puncak Virus Corona Akan Cepat Berakhir karena Langkah Tegas Pemerintah ini

Baca Juga: Bukannya ke Dokter, Pasien PDP Corona ini Malah Datangi Dukun untuk Sembuhkan Covid-19, Akhirnya Meninggal Dunia

"Setelah ditanya lebih lanjut akhirnya pada 30 Maret, pasien baru mengaku kalau sebelumnya baru pulang dari luar negeri dan sempat main ke Jogja. Setelah menyampaikan keterangan itu, pasien kemudian dipindahkan ke ruang isolasi," ungkap Titik, Jumat (10/4/2020).

Saat dilakukan perawatan di ruang isolasi itu, pasien bersangkutan juga diambil sampel lendir tenggorokkannya untuk dilakukan uji laboratorium.

Karena kondisinya dianggap membaik dan sehat, akhirnya oleh tim medis RSUD, pasien bersangkutan pada 2 April 2020 diperbolehkan pulang untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Belakangan, setelah hasil uji laboratorium keluar menunjukkan pasien bersangkutan ternyata positif corona. Menyikapi hasil uji laboratorium itu, pihak rumah RSUD langsung melakukan tracing terhadap pegawainya. Hasilnya, ada 76 pegawai RSUD yang sempat kontak langsung dengan pasien bersangkutan selama dirawat di ruang bangsal pada 24-30 Maret 2020. "76 orang itu akan kita rapid test. Di antaranya petugas pendaftaran, IGD, dokter, perawat, hingga tenaga kebersihan," ungkap Titik. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Pasien Positif Corona Berbohong Saat Diperiksa hingga 76 Pegawai RSUD Harus Jalani Rapid Test", https://regional.kompas.com/read/2020/04/11/11384221/kronologi-pasien-positif-corona-berbohong-saat-diperiksa-hingga-76-pegawai?page=2. Editor : Setyo Puji
Belakangan, setelah hasil uji laboratorium keluar menunjukkan pasien bersangkutan ternyata positif corona.

Menyikapi hasil uji laboratorium itu, pihak rumah RSUD langsung melakukan tracing terhadap pegawainya.

Hasilnya, ada 76 pegawai RSUD yang sempat kontak langsung dengan pasien bersangkutan selama dirawat di ruang bangsal pada 24-30 Maret 2020.

"76 orang itu akan kita rapid test. Di antaranya petugas pendaftaran, IGD, dokter, perawat, hingga tenaga kebersihan," ungkap Titik.

Terkait laporan itu, Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, Slamet Widodo mengaku akan segera melakukan tracing terhadap orang yang sempat melakukan kontak erat dengan pasien bersangkutan. Selain para pegawai di RSUD, pihaknya juga akan melakukan tracing terhadap keluarga dan para pasien lain yang sebelumnya sempat satu ruangan dengan yang bersangkutan saat menjalani perawatan di ruang bangsal Aster. "Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinkes Sragen untuk tracing, sebab pasien positif Covid-19 itu sempat periksa ke dokter yang ada di wilayah Sragen yang aksesnya cukup dekat dengan desa Bangsri," tandasnya. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Pasien Positif Corona Berbohong Saat Diperiksa hingga 76 Pegawai RSUD Harus Jalani Rapid Test", https://regional.kompas.com/read/2020/04/11/11384221/kronologi-pasien-positif-corona-berbohong-saat-diperiksa-hingga-76-pegawai?page=2. Editor : Setyo Puji
Terkait laporan itu, Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, Slamet Widodo mengaku akan segera melakukan tracing terhadap orang yang sempat melakukan kontak erat dengan pasien bersangkutan.

Baca Juga: Kabar Bahagia, Dibuka Hari ini! Setiap Peserta Kartu Prakerja Akan Dapat Uang Rp 3,55 Juta dan Ditransfer ke Rekening

Baca Juga: Sebelumnya Ngotot Tolak Jenazah Tenaga Medis yang Terinfeksi Covid-19, Ketua RT Dusun Sewakul Sampaikan Permohonan Maaf

Selain para pegawai di RSUD, pihaknya juga akan melakukan tracing terhadap keluarga dan para pasien lain yang sebelumnya sempat satu ruangan dengan yang bersangkutan saat menjalani perawatan di ruang bangsal Aster.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinkes Sragen untuk tracing, sebab pasien positif Covid-19 itu sempat periksa ke dokter yang ada di wilayah Sragen yang aksesnya cukup dekat dengan desa Bangsri," tandasnya.

Editor : Saeful Imam

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya