Sebelumnya Ngotot Tolak Jenazah Tenaga Medis yang Terinfeksi Covid-19, Ketua RT Dusun Sewakul Sampaikan Permohonan Maaf

Sabtu, 11 April 2020 | 14:00
vivanews.com

Disangka terinfeksi virus corona, pemakaman jenazah anak penderita leukemia ditolak warga.

Sempat Bersikeras Tolak Jenazah tenaga Medis yang Terinfeksi Covid-19, Ketua RT Dusun Sewakul Sampaikan Permohonan Maaf

GridHits.id -Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan kabar penolakan jenazah seorang tenaga medis.

Jenazah tersebut ditolah oleh warga tempat tinggalnya lantaran sebelum meninggal dinyatakan positif corona.

Penolakan ketua RT atas pemakaman perawat RSUP Dr Kariadi yang meninggal karena positif corona atau Covid-19, menjadi viral.

Baca Juga: Tak Langsung Didenda Rp 100 Juta, Ini Mekanisme PSBB Bagi Pengguna Kendaraan

Baca Juga: Terlalu Lama Diam Rumah Akibat Corona, Begini Cara Ekstrem Sepupu Raffi Ahmad Menghilangkan Kejenuhan : Bismillah

Sontak warga dan daerah yang menolak menjadi bulan-bulanan warganet.

Hujatan pedas pun banjir di sosial media.

Dikutip dari Kompas.com, Purbo, Ketua RT 6 Dusun Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang akhirnya meminta maaf.

Di hadapan Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, Edy Wuryanto, Purbo menyampaikan permintaan maafnya, Jumat (10/4/2020).

YouTube/Kompas TV

Awalnya Ngotot Tolak Jenazah Perawat yang Gugur karena Covid-19, Ketua RT di Semarang Akhirnya Mengaku Dirinya Menangis saat Kejadian Ini: Apalagi Istri Saya Juga Perawat, Tapi...

"Atas nama pribadi dan warga saya minta maaf adanya kejadian kemarin itu. Saya minta maaf kepada perawat, warga Ungaran, dan pada seluruh masyarakat Indonesia," ungkapnya, Jumat (10/4/2020) di kantor DPW PPNI Jawa Tengah.

Sebelumnya pada Kamis (9/4/2020) ketua RT tersebut menolak seorang perawat yang meninggal positif corona dimakamkan didaerahnya.

Pemakaman yang mulanya dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sewakul, akhirnya dipindah ke Bergota, komplek makam keluarga Dr. Kariadi Kota Semarang.

Baca Juga: Berhasil Terjual Puluhan Juta Kopi Albun, BTS Tercatat Menjadi K-pop Star Terpopuler Sepanjang Masa

Baca Juga: Belum Usai Wabah Corona, Wirang Birawa Ungkap Hal Buruk Usai Gunung Anak Krakatau Meletus : Semoga Tidak Terjadi

Dikutip dari Kompas.com, Purbo mengatakan, penolakan pemakaman di TPU Sewakul tersebut adalah aspirasi masyarakat yang berada di lokasi, termasuk beberapa Ketua RT lain.

Karena desakan warga, akhirnya aspirasi tersebut diteruskan ke petugas pemakaman.

Dia menyatakan tidak mungkin mengabaikan aspirasi warga karena tanggung jawab sebagai Ketua RT.

Adanya penolakan pemakaman tersebut, karena adanya kesalahan informasi.

Hal tersebut menyebabkan ketidaksetujuan dari warga.

Purbo mengakui, dalam hati dia menangis karena adanya penolakan pemakaman jenazah tersebut.

Baca Juga: Bikin Seluruh Dunia Pontang-panting, Pria Ini Buktikan Cuma Makan Telur Rebus dan Berjemur Bisa Sembuh Total dari CoronaBaca

Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Dewi Perssik Murka di Media Sosial hingga Rekan Artis Ikut Berkomentar, Ada Apa?

Hal itu dikarenakan istri Purbo juga merupakan perawat, namun ia tetap meneruskan aspirasi warga.

Ketua DPW PPNI Jawa Tengah, Edy Wuryanto meminta kepada seluruh perawat untuk tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan tulus dan ikhlas.

Editor : Saeful Imam

Sumber : kompas

Baca Lainnya