Persediaannya di RS Kian Menipis, Begini Respons Tegas Tenaga Medis Tanggapi Video Viral Pengunjung Pakai APD Lengkap di Pusat Perbelanjaan

Senin, 30 Maret 2020 | 08:50
ABC

Ilustrasi APD untuk menangani pasien Corona

Persediaannya di RS Kian Menipis, Begini Respons Tegas Tenaga Medis Tanggapi Video Viral Pengunjung Pakai APD Lengkap di Pusat Perbelanjaan.

GridHITS.id - Begini respons tegas tenaga medis tanggapi video viral pengunjung pakai APD lengkap di pusat perbelanjaan.

Ya, beberapa waktu lalu memang tengah heboh video penggunaan APD yang menjadi viral di masyarakat.

Pasalnya, ada pengunjung yang menggunakan APD lengkap saat berada di pusat perbelanjaan.

Baca Juga: Perkuat Berbagai Prediksi, Ini Bukti Virus Corona di Indonesia Segera Berakhir

Baca Juga: Wajib Tahu! Cuci Tangan dan Pakai Hand Sanitizer Percuma Jika Miliki Kuku Panjang

Tentu saja ulah pengunjung tersebut menjadi sorotan hingga akhirnya harus ditegur dan diminta segera menyelesaikan kegiatannya.

Viral video orang menggunakan APD untuk berbelanja ke supermarket

Hal tersebut tentu saja memancing emosi masyarakat di tengah wabah virus corona.

Penggunaan APD tersebut dianggap tidak menghargai para medis yang tengah berjuang melawan virus corona di saat APD mulai langka.

Dilansir dari Tribunnews, menanggapi video tersebut, Praktisi Pelayanan Kesehatan sekaligus Juru Bicara Rumah Sakit UNS Solo, drTonangDwiArdyanto, SpPK, Ph.D menyayangkan atas kejadian tersebut.

Dr Tonang menjelaskan, penggunakan Alat Pelindung Diri (APD) telah diterbitkan oleh World Health Organization (WHO).

"Penggunaan berlebihan itu menimbulkan kekhawatiran dan kepanikan bagi yang lain, maka sebaiknya dihindari," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews melalui pesan WhatsApp, Minggu (29/3/2020).

Baca Juga: Pantas Jadi Idola! Meski Kangen, Ariel Noah Enggak Mau Pulang ke Bandung karena Corona: Orangtua Saya Sudah Lanjut Usia

Baca Juga: Masih Ingat dengan Keluarga yang Paksa Buka Plastik Jenazah Corona? Kini Mereka Rasakan Gejala Covid-19 dan Diisolasi Warga

Dr Tonang menegaskan, saat ini justru RS khawatir dengan persediaan APD yang menipis.

"Saat ini, di RS justru khawatir bahwa persediaan APD menipis dan tidak mudah membelinya di pasaran."

"Maka bila ada yang menggunakan secara berlebihan di luar RS, sebaiknya dihindari agar justru bisa digunakan pada tempat yang lebih memerlukan," jelasnya.

Selanjutnya, dr Tonang mengatakan, sesuai pedoman Kemenkes, di area umum standarnya menggunakan masker.

"Sesuai Pedoman Kemenkes, di area umum, tentu termasuk area yang tidak berhadapan langsung dengan pasien covid-19, standarnya adalah penggunaan masker," terangnya.

Selanjutnya, dr Tonang menjelaskan, di rumah sakit ada beberapa area dengan perbedaan standar penggunaan APD sesuai tingkat paparan atau risikonya.

Sehingga di rumah sakit tidak semua menggunakan APD medis atau baju lengkap yang biasanya disebut cover all.

Cover all termasuk dengan penutup mata, penutup wajah, sepatu boot, sarung tangan double.

"Di RS ada bebebrapa area dengan perbedaan standar penggunaan APD sesuai tingkat paparan atau risikonya."

"Jadi di RS sendiri pun tidak semua menggunakan baju lengkap (untuk mudahnya disebut Cover all) termasuk dengan penutup mata, penutup wajah, sepatu boot, sarung tangan double," terangnya.

Selanjutnya, dr Tonang mengimbau bagi masyarakat yang berada di tempat umum dan terbuka untuk selalui menjaga jarak aman.

Baca Juga: Pilu! Bocah 5 Tahun Menangis Belasan Jam Bersama Jenazah Ibunya yang Bertugas Jadi Perawat COVID-19

Baca Juga: Kabar Gembira, Wabah Corona Akan Segera Berlalu karena Sudah Terungkap Cara Tangkal Covid-19

Selain itu juga dihimbau selalu mencuci tangan, hindari terlalu banyak menyentuh benda-benda dan permukaan, serta hindari menyentuh wajah.

"Yang lebih penting bagi masyarakat di tempat umum dan terbuka adalah jaga jarak aman, sering mencuci tangan, menghindari banyak menyentuh benda-benda dan permukaan, serta menghindari menyentuh wajah," imbaunya.

"Selanjutnya tentu seminimal mungkin tidak keluar rumah dan tidak di tempat keramaian, kecuali dalam keadaaan memang harus ada kepentingan mendesak," imbuhnya.

Editor : Safira Dita

Sumber : tribunnews

Baca Lainnya