Gridhits.id - Ada banyak orang yang mudah meraih kekayaan, sebagian lagi harus tertatih-tatih demi sesuap nasi.
Semua itu kehendak dan jatah dari Tuhan, hal yang terpenting adalah kita bekerja keras untuk mendapatkannya.
Kerja keras menjadi wajib agar rezeki yang kita dapat mengalir dengan optimal, tentu disertai dengan doa.
Baca Juga:Rumah Tangganya Terlihat Harmonis, Okie Agustina Tiba-tiba Bongkar Kekurangan Suaminya Selama ini!
Berbicara tentang perjuangan hidup, maka kita diingatkan pada satu sosok yang saat ini terkenal dan popularitasnya masik menanjak naik.
Tapi tahukah? Sosok ini dulunya pernah berjuang keras hanya untuk mendapatkan makan.
Dia adalah Tukul Arwana, yang merintis karier dengan tidak mudah.
Tukul pernah mengalami jatuh bangun, berada di roda paling bawah kehidupan hingga mencapai puncak popularitas.
Sejak menikah dengan Susiana pada 1995, bermodalkan nekad, Tukul pun memutuskan mengadu nasib ke Jakarta bersama istrinya.
Saat merantau dari Semarang ke Jakarta, Tukul datang bersama mendiang istrinya, Susiana.
Saat berada di Jakarta, Tukul harus banting tulang untuk mencari nafkah.
Ia bahkan rela menjadi supir angkutan kota dengan penghasilan tak pasti.
Tak heran, suatu saat ia pernah bercerita kepada media, pola makannya berantakan.
Tidak seperti orang normal yang dapat makan tiga kali sehari.
Lebih sering mendapatkan makan sekali sehari, dengan waktu yang tak tentu, kadang siang, kadang malam baru dapat makan.
Ia juga mengatakan sering berutang ke warung.
Tempat tinggalnya pun sederhana,Tukul dan istri pun tinggal di sebuah rumah kontrakan dengan harga sewa Rp 150.000 per bulan.
Lalu,Tukul mulai merambah bekerja di radio humor SK.
"Kerja di radio SK Rp 75.000. Sisanya nyari-nyari," ucap Tukul dalam video di akun YouTube Rumah Seleb MNCTV seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (12/10/2019).
Rezeki Tukul ternyata datang dari dunia komedi.
Penghasilannya sebagai pelawak rupanya terus mengalir deras sampai akhirnya rumah yang dulu dikontraknya kini dibelinya.
BANYAK FOTO SUSI DI RUMAH KONTRAKAN
Tukul membeli dua rumah kontrakan tersebut, kemudian dijadikan satu rumah.
"Alhamdulillah akhirnya beli," ucap Tukul bersyukur.
Setelah istrinya meninggal, Tukul tinggal bersama anak dan asisten rumah tangganya.
Rumah tersebut banyak menyimpan kenangan tentang Susi yang meninggal dunia pada 23 Agustus 2016.
Tukul banyak mengisi rumah itu dengan foto-foto dengan almarhumah istrinya dan ketiga anak mereka.
Meski tak tinggal lagi di rumah itu, Tukul tetap merawatnya
Rumah yang ditempati Tukul saat ini pun sangat dekat dengan rumah penuh kenangan itu.
"Yang lalu biar berlalu, memori tetap masih nempel terus. Sejarah sama beliau (Susi) masih nempel terus," tutur Tukul.
Tukul menyebut perempuan yang sering dipanggilnya dengan sebutan sayang "Susi Similikiti.
"Prosesnya dari, from man zero to hero. Proses enggak ada, enggak punya, sampai akhirnya alhamdulillah dibukakan pintu kemudahan dan rezeki dari Allah," ujar Tukul.
Selain dikenal sebagai komedian dan pemandu acara, Tukul juga punya bisnis yakni usaha indekos.
"Ada 200-an (kamar) kos-kosan lah," ujar Tukul.
Indekos yang disewakannya direntang harga Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta per bulannya tersebut tersebar di kawasan Ciledug, Bintaro, Saraswati, hingga Cipete.
Tukul menunjukkan kamar yang disewakan dengan harga Rp 2 juta sebulan.
Kamar tersebut ternyata dibagi menjadi beberapa ruangan, mulai dari ruang tamu, ruang tidur, kamar mandi, hingga tempat menjemur baju.
Kamar tersebut juga dilengkapi penyejuk udara atau AC.
Menurut Tukul, ide usaha sewa kamar kos ini muncul dari mendiang istri, Susiana.
"Ini ide almarhum, saya tinggal mem-follow saja. Makanya kalau istri kamu punya kesenangan apa di-back up terus, di-follow," ujar Tukul.
Meski Susi telah tiada, Tukul dan anak-anaknya berjanji akan terus mengembangkan usaha persewaan kamar kos ini.
Jika ia punya 200 rumah kontrakan dengan tarif 1,5 juta hingga 2,5 juta, maka penghasilannya bisa mencapai 300 juta hingga 500 juta sebulan.