GridHITS.id -Betrand Peto sempat membuat orangtuanya langsung ambil tindakan usai dirinya alami mimisan.
Ruben Onsu langsung bongkar fakta di baliknya, mengapa Betrand bisa alami mimisan.
Dalam acara'Diary The Onsu'(25/2/2020), tiba-tiba saja Betrand terlihat mimisan.
Padahal saat itu keluarga Ruben akan pergi untuk berenang.
Sontak, Ruben dan Sarwendah melakukan tindakan untuk menghentikan pendarahan di hidung anaknya itu.
Ruben terlihat menempelkan tisu ke lubang hidung Betrand.
"Pas kita mau jalan, Koko mimisan," ujar Ruben.
"Jadi harus duduk tegak nggak boleh baring, condongkan kepala ke depan agar darah nggak ke tenggorokan, lalu tekan hidung," timpal Sarwendah.
Setelahnya, Sarwendah pun memencet hidung Betrand untuk menghentikan pendarahan.
Tak sampai di situ, Sarwendah juga menepelkan es batu ke hidung Betrand.
Ternyata, menurut Ruben anaknya memang sering mimisan jika batuk.
"Koko lagi batuk, jadi kalo lagi batuk dia suka mimisan," jelas Ruben.
Jika anak mimisan seperti yang dialami Betrand, bisa lakukan tindakan segera berikut ini.
1.Menjepit lubang hidung
Melansir dari Nakita.id, menjepit lubang hidung menjadi pertolongan pertama saat anak mengalami mimisan.
Dr Anna Messner, spesialis dokter THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan) anak di Stanford University Medical Center mengatakan, "ini hanya pertolongan pertama yang biasa. Jika mengalami pendarahan, ingin memberi tekanan pada area yang berdarah."
Jepit lubang hidung agar tertutup, tahan selama beberapa menit dan lepaskan perlahan.
Baca Juga: Kaget Tiba-tiba Mimisan di Malam Hari Ternyata 5 Hal Ini yang Jadi Biang Keladinya
2.Jaga kepala tetap tegak
Ketika anak mimisan, jangan miringkan kepala karena ini akan menyebabkan kondisi pendarahan yang menyebar ke area lainnya.
Kondisi ini bisa meningkatkan peluang anak tersedak dan berpotensi muntah.
Kondisi mimisan paling lazim dialami pada anak-anak. Dua penyebab utamanya adalah udara kering dan pengorekan hidung yang terlalu agresif.
Tetapi penyebab umum mimisan lainnya adalah alergi, penggunaan aspirin, hemofilia, sinusitis, dan flu biasa.