Dalam 200 tahun terakhir, manusia menghasilkan karbon dioksida yang berlebih.
Kita menghasilkan karbon dioksida lewat pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas bumi.
Pembakaran yang masif ini dimulai sejak abad ke-18, ketika dunia memasuki Revolusi Industri.
Gas rumah kaca yang makin tebal ini membuat panas matahari lebih banyak terperangkap di bumi.
Akibatnya, bumi makin hangat. Dibanding masa sebelum Revolusi Industri, bumi makin panas sekitar 1,1 derajat celsius. Inilah yang dimaksud dengan pemanasan global.
Dampak pemanasan global
Pemanasan ini memberi dampak yang berbahaya bagi para penghuni bumi.
Secara langsung, peningkatan suhu membuat es atau gletser di kutub bumi meleleh.
Es itu meleleh menjadi air di lautan. Kenaikan permukaan air laut membuat tanah yang tadinya daratan, kini menjadi laut.
Dikutip dari The Uninhabitable Earth: Life After Warming (2019), pada 2017, terungkap bahwa dua gletser di Antartika Timur meleleh hingga 18 juta ton per tahun.
Hal yang sama terjadi di Greenland. Es di sana meleleh hampir sejuta ton setiap harinya.