Dua pelawak era 80an tersebut menceritakan bagaimana kehidupannya sekarang usai jarang tampil di televisi.
Dikisahkan Kadir, dirinya mengalami pasang surut kehidupan, terlebih usai divonis mengalami penyumbatan jantung.
“Saya tuh udah jual rumah 3 kali, pada tahun 2001 saya kena serangan jantung, penyumbatan pembuluh darah, begitu masuk rumah sakit ini harus pasang ring,” kata Kadir.
Tak berhenti sampai di situ, harta Kadir yang selama ini ia kumpulkan lama-lama habis untuk biaya pengobatan karena 5 tahun tidak bekerja.
“Waktu itu saya lagi syuting, baru 12 episode saya mundur, saya 5 tahun gak kerja, semuanya habis lama-lama, sampai-sampai mobil kreditan mau ditarik,” imbuh Kadir.
Akibatnya,ia menjual benda berharga seperti mobil dan rumah.
Melihat kondisi ekonomi yang tak kunjung membaik, akhirnya Kadir memilih untuk melakukan operasi pemasangan ring di jantungnya.
Meski sempat menolak, Kadir akhirnya harus putar otak agar tetap dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Kadir pun harus menjual tanah yang merupakan investasinya yang berada di daerah Tambun untuk biaya operasi pemasangan ring tersebut.
"Terakhir tahun 2005-2006, tanah di Tambun saya jual, saya langsung ke Harapan Pelita, pasang ring," kata Kadir.
Tak sampai di situ, mobil mewah yang sempat ia miliki, harus ia jual dan menggantikannya dengan city car sederhana.