Ariel Noah memberlakukan sistem pemberian hadiah atau reward, tapi dia menerapkan sistem hukuman atau punishment dengan sudut pandang yang berbeda.
Ariel memilih untuk membiasakan anaknya menjaga konsekuensi.
“Tetap ada reward itu, cuma punishment itu kayak konsekuensi yang diajarin sih,” ucap Ariel Noah.
Contoh sederhananya, Ariel memberi kebebasan untuk Alleia menyalurkan hobinya menonton konser.
Tapi konsekuensinya, Alleia hanya diizinkan untuk menonton konser tiga kali dalam setahun.
“Udah dibilangin dalam setahun ga bisa sebanyak itu ya. Senang musik, mau nonton (konser) ga masalah siapa aja, tapi ga bisa dibiarin dia nonton semuanya.”
“Jadi setahun bisa dua kali nonton atau setahun tiga kali, jadi dia bisa nonton A, bisa nonton B, bisa nonton C,” jelas Ariel Noah.
Ariel mengaku tak pernah sampai hati untuk memberi hukuman pada Alleiajika berbuat salah.
Tapi jika Alleia melanggar konsekuensi soal konser, Ariel terpaksa harus tega.
“Terus tiba-tiba di tahun itu ada bomnyalah yang D, dan dia ga tau dia juga pengin nonton yang D, walaupun kasian sih tapi tetap aturan itu musti dipegang, jadi mohon maaf aja tahun ini ga bisa.”
“Jadi konsekuensi dia, kurang teliti, konsekuensi itu harus dipegang,” papar Ariel Noah.