Tak hanya itu, beredar pula pose Guru Spiritual Tunggal Jati Nusantara Seolah Pegang Sinar Bulan
Nurhasan, lelaki 35 tahun, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember itu tampak mengenakan sarung, berkalung sorban berwarna hijau dan menggunakan kain hitam di dahinya.
Nurhasan menjadi pusat sorotan sekaligus penyelidikan yang menyebabkan tewasnya 11 orang saat digelarnya ritual itu.
Diketahui, dia secara mendadak mengejutkan banyak pihak dengan aksi ritual mautnya. Usut punya usut rekam jejak Nurhasan ternyata sebelumnya ia bukanlah orang yang terkenal, tapi dalam sekejap mampu menggaet pengikut hingga berjumlah puluhan orang.
Kades Dukuh Mencek, Nanda Setiawan membeberkan, Nurhasan bukanlah kiai atau ustaz.
Hasan yang merupakan pendiri kelompok itu diketahui pernah merantau ke Malaysia dan kembali ke kampungnya pada 201 silam.
Menurutnya Nur Hasan memiliki beberapa pekerjaan. Seperti menjadi MC hingga berjualan online.
"Kerjanya kadang-kadang MC dangdut, sementara ini jual online kayak tisu," tutur dia.
Nanda Setiawan menyebut, Nurhasan kerap menggelar berbagai kegiatan di ruang tamunya tersebut sejak dua tahun lalu.
Apalagi kalau malam Jumat, jumlah tamu yang datang bisa sampai 20 orang.
Mulanya pihak pengurus desa tidak menaruh curiga karena kegiatan yang digelar dua bulan sekali itu dirasa positif.