Intisari-Online.com - Lebih dari sekedar pembunuh kapal induk, Dongfeng atau DF-21D dan DF-26 China terus mendapatkan banyak perhatian sebagai senjata operasional dengan berbagai bahan peledak dan sistem panduan presisi jarak jauh.
Di samping risiko yang membahayakan kapal induk AS, senjata-senjata ini memperkenalkan paradigma ancaman baru untuk kehadiran AS di Guam, Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan.
Kenapa? Hal itu lantaran negara-negara tersebut berada dalam jarak dekat dari jangkauan rudal darat China ini.
Misalnya jarak dari Beijing, China ke Tokyo, Jepang, 1.304 mil, sementara DF-26 mampu menjangkau serangan sejauh 2.000 mil (3.200 kilometer).
Melansir National Interest, skenario ancaman taktis ini juga berlaku untuk sejumlah besar aset platform pengawasan dan serangan AS penting yang berbasis di Guam dan Semenanjung Korea.
Bagaimana Melindungi Pangkalan AS
Ada sejumlah inovasi teknis dan sistem senjata AS yang sekarang sedang dipercepat secara besar-besaran.
Ini semua dilakukan khusus untuk melawan ancaman rudal China terhadap aset AS di Pasifik.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR