"Gargle-PCR memiliki sensitifitas 95 persen sehingga dapat digunakan sebagai alternatif selain gold standard Swab Nasofaring-Orofaring menggunakan PCR Kit," tulis Biofarma dalam siaran pers, dikutip dari Kompas.com (5/7/2021).
Alat ini dinilai akan memberikan kenyamanan untuk dapat mendeteksi virus Covid-19.
Selain itu, alat ini juga cukup baik mendeteksi virus di dalam tubuh pasien yang memiliki gejala atau tidak bergejala.
"Bio Saliva merupakan pelengkap dari produk sebelumnya, mBioCov19," ujar CTO Nusantics Revata Utama, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (3/7/2021).
Untuk melakukan uji validasi tes Covid-19 PCR kumur Bio Saliva ini dilakukan dengan melibatkan 400 lebih sampel dari pasien yang positif.
Baca Juga: Tuduh Tularkan Corona, Pria Ini Bunuh Kekasih Dokternya! Usai Hasil Tes Covid-19 Keluar, Ia Menyesal
Setelah mengambil beberapa sampel, kemudian dilakukan riset validasi selama 7 bulan.
Uji validasi ini dilakukan dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Rumah Sakit Nasional Diponegoro dan Rumah Sakit Kariadi (RSDK).
Bio Saliva ini dapat mendeteksi hingga CT 40 dan diakui memiliki performa yang sangat baik.
Namun, menurut Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Ejikman, Amin Soebandrio menjelaskan bahwa pengambilan sampel melalui berkumur ini juga dapat mengkhawatirkan.
Pasalnya, dengan cara berkumur tersebut dapat mengalami pengenceran yang dapat membuat menurunkan kepekaannya.
"Ini tidak mengubah lamanya PCR itu sendiri, tetapi hanya pengambilan sampelnya lebih nyaman", ujar Amin, dikutip dari Kompas.com.