Dani sendiri baru tinggal di tempat pembuatan jalan buntu tersebut selama 18 bulan.
Ia pun berusaha mendalami fenomena sosial dan cerita di sekitar tempatnya tinggal.
Proses izin kepada aparat setempat pun ia lakukan agar tak ada yang merasa dirugikan dengan video eksperimen sosialnya.
Video jalan buntunya merupakan sebuah eksperimen sosial untuk menguji kepercayaan masyarakat terhadap orang yang tak dikenal.
“Saya tidak mau ada yang merasa dirugikan. Jadi saya datangi aparat setempat, saya minta izin, 'Pak saya mau bikin sosial eksperimen di depan rumah saya sampai ke makam. Kalau diizinkan, bulan depan (Desember) saya mau mulai.' Itu saya ngomong di akhir November. Jadi setelah diizinkan, mulailah pembuatan video,” tambah Dani.
Pihak RT kemudian mengizinkan Dani membuat video selama bernilai edukasi.
Dani juga berniat untuk mengenalkan daerah tempatnya tinggal.
“Ini kan kalau orang lihat kan masih terpencil. Ya setidaknya mengenalkan daerah sini, kenapa tidak, selama tidak mengganggu kenyamanan,” tambahnya.
Selama proses riset, Dani menemukan banyak situs bersejarah di sekitar lokasi tempatnya tinggal.
Baginya, proses riset sebelum membuat video jalan buntu sangat menyenangkan.