Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menjelaskan bahwa penyakit X itu merujuk pada penamaan penyakit yang belum diketahui.
Dia mengatakan "X" dalam bahasa Inggris sering dikaitkan dengan sesuatu hal yang belum diketahui jenisnya maupun asal muasal.
"Ini penyakit yang berpotensi menjadi pandemi yang dahsyat yang bisa menyebabkan kematian, cepat menular, nah itu disebut dengan penyakit X," katanya pada Kompas.com, Minggu (3/1/2021).
Dicky mengatakan WHO sudah menggunakan istilah ini sejak 2015. Saat itu disampaikan bahwa setidaknya di bumi ada sekitar 1,6 juta virus yang belum diketahui.
Dari jumlah itu setidaknya 827.000-an virus bisa menginfeksi manusia. Dari 827.000-an itu pula para peneliti baru bisa mengetahui atau mengenali 263 virus.
"Artinya 99,9 persen virus yang bisa menjadi ancaman pandemi itu belum kita ketahui," imbuhnya.
Saat ini WHO memiliki daftar penyakit selain Covid-19 yang menjadi prioritas, seperti Ebola, Zikka, dan lainnya.
Diharapkan negara-negara mempunyai kemampuan deteksi dini penyakit. Dicky mengatakan deteksi dan surveilance menjadi kunci. Tidak hanya pada manusia tapi pada hewan juga.
Terkait virus Ebola, Dicky menjelaskan penyakit itu bukan merupakan Penyakit X.
"Ebola sebagai salah satu dalam daftar yang menjadi prioritas WHO iya, tapi kalau Ebola sebagai penyakit X bukan. Karena penyakit X itu dia akan mudah sekali menyebar dan juga menyebabkan kematian angka kematiannya tinggi," tuturnya.