Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kebiasaan Makan Banyak Tapi Tetap Kurus Jadi Keinginan Banyak Orang, Sains Ungkap Hal Itu Bisa Terwujud Karena Banyak Faktor

Safira Dita - Senin, 03 Agustus 2020 | 08:38
Kebiasaan Makan Banyak Tapi Tetap Kurus Jadi Keinginan Banyak Orang, Sains Ungkap Hal Itu Bisa Terwujud Karena Banyak Faktor
Freepik

Kebiasaan Makan Banyak Tapi Tetap Kurus Jadi Keinginan Banyak Orang, Sains Ungkap Hal Itu Bisa Terwujud Karena Banyak Faktor

“Terkadang jika Anda menghitung asupan kalori mereka, orang-orang ini tidak makan lebih banyak dibanding Anda,” tutur Dr Frank Greenway, Chief Medical Officer di Pennington Biomedical Research Center.

Aktivitas fisik juga menjadi pembeda untuk orang-orang ini yangtidak sebatas olahraga fisik atau di gym.

“Beberapa orang hanya bergerak lebih banyak, meski mereka bukan atlet. Misal mereka memiliki profesi yang mengharuskan bergerak aktif, atau seorang ibu rumah tangga yang harus menjaga anak-anak berlarian sepanjang hari,” tutur Melanson.

Baca Juga: Minum Susu Kunyit Madu Sebagai Teman Diet, Tak Cuma Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Tapi Hasil Fantastis Ini Juga Akan Didapat

Baca Juga: Patut Dicoba! Rahasia Sukses Diet Nagita Slavina Turun Berat 5kg dalam Sebulan Cuma Ganti Menu Makan Pakai Ini

Penelitianlain menyebutkan beberapa orang terlahir dengan kemampuan membakar kalori yang lebih cepat.

Kebiasaan Makan Banyak Tapi Tetap Kurus Jadi Keinginan Banyak Orang, Sains Ungkap Hal Itu Bisa Terwujud Karena Banyak Faktor
freepik

Kebiasaan Makan Banyak Tapi Tetap Kurus Jadi Keinginan Banyak Orang, Sains Ungkap Hal Itu Bisa Terwujud Karena Banyak Faktor

Hal itu diungkapkan oleh Dr Ines Barroso, peneliti di University of Cambridge yang mempelajari obesitas dari sisi genetis.

Salah satu hormon paling penting yang berperan dalam rasa lapar adalah leptin. Hormon ini membantu untuk menentukan seberapa lapar kita untuk beberapa waktu mendatang.

Terlepas dari semua itu, faktor genetik sangat berperan dalam kecenderungan seseorang menambah atau mengurangi berat badan.

Para peneliti telah mengidentifikasi lebih dari 250 DNA berbeda yang berhubungan dengan obesitas.

Penelitian tersebut membandingkan 1.622 orang sehat dengan BMI (Body Mass Index) rendah terhadap 1.985 orang dengan obesitas parah dan 10.443 orang dengan berat badan normal.

Source :Kompas.com

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x