Kecewa? Pasti.
Bercampur semua rasa lain yg mungkin belum bisa mereka temukan apa namanya hingga hari ini," tulisnya di akun isntagram @widimulia.
Meski harus menelan kekecewaan, ternyata sang putra tak butuh waktu lama untuk tenang dan kembali ceria bermain dengan sepupunya.
Hal ini membuat Widi sebagai ibu pun heran.
Namun Widi mengungkapkan, kemampuanDru Prawiro Sasono ini merupakan hasil dari jerih payahnya mengajarkan 'kecewa' sejak kecil.
Sehingga Druberhasil melalui masa 'Belajar Kecewa'-nya dengan baik.
"Sejak umur 1,5 tahun, tepatnya waktu Dru mau jadi kakak (inget ya ibu bapak, bilangnya sebaiknya begitu. Bukan: mau punya adik ????) Dru udah saya latih untuk merasa kecewa.
Dia belajar kalo menerima situasi yg ngga sesuai keinginan dia itu rasanya ngga enak. Dia boleh menangis atau mengungkapkannya dengan cara lain yg sehat," sambungnya.
Meski prosesnya tak mudah untuk mengajarkan anak kecewa sejak dini, nyatanya kini Widi bisa tersenyum bangga melihat putranya bisa menghadapi rasa kecewa dengan baik.
"Proses belajarnya panjang dan ngga mulus, tapi saya bersyukur banget kemampuannya saat melalui masa krisis kini telah teruji," pungkas Widi.