"Motor butut jadi saksinya, berangkat ke sekolah kadang masih ada tas di jok motor buat nenteng sayur, disaat teman2 SMP, SMA punya motor bagus2, motor saya pernah diledek spion berdoa. Maklum kadang sedih, remaja sedang berperang mencari jati dirinya," tuturnya.
"Ma, memori yg pernah kita jalani sangat membanggakan, kita hidup karena keringat kita bukan mengemis dan mengiba. Terima kasih sudah mengajari cara berjuang, justru itulah ilmu yg hrsnya dibekali ke anak bahwa hidup selalu harus diupayakan. Tenang disana ma, surga tempatmu, sebentar lagi lebaran, sumpah aku kangen lempermu yg selalu disisakan lebih dari orderan utk anak lanangmu, al fatehah," tutup Arda Naff.