Dikenal Rajin Salat, Mendiang Erwin Prasetya Mantan Personel Dewa-19 Diduga Meninggal Karena Asam Lambung
GridHITS.id - Indonesia kembali berduka karena kehilangan salah satu musisi terbaiknya.
Dialah Erwin Prasetya, mantan personel Dewa-19 angkatan pertama.
Bersama Ahmad Dhani, Arri Lasso, dan teman-teman lain, Erwin bahu membahu membangun grup musik yang saat ini masih populer ini.
Sayangnya, Erwin harus mengembuskan napas terakhirnya.
Kabar itu didapat dari unggahan Ahmad Dhani di akun media sosial Instagramnya.
erikut postingannya:
Diantara kami (@De19Wa), Erwin yang paling Rajin Sholat 5 waktu nyaInnalillahi wa Inna illaihi rojiun.InsyaaAllah husnul khotimahMeninggal di bulan Ramadhan adalah cita cita kita semua.
Ya, ternyata mantan personel angkatan pertama Dewa-19 meninggal dunia di bulan Ramadan di tengah pandemi corona.
Ari Lasso pun setali tiga uang, bagikan kabar yang sama.
Bersama unggahan foto lawas, Ari Lasso mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Erwin Prasetya.
"Berita duka. Erwin Prasetya, basis pertama @de19wa meninggal dunia tadi pagi. Kiranya Almarhum mendapat tempat terbaik di sisiNya. Dan keluarga diberi kekuatan. Amin RIP Win..,"posting Ari Lasso.
Bersama Dewa 19, Erwin turut andil mencipta lagu-lagu hit seperti Kirana, Restoe Boemi, dan Kamulah Satu-satunya.
Setelah hengkang dari Dewa 19, Erwin sempat bergabung dengan TIC Band dan NuKLA yang merupakan kelanjutan dari KLA Project.
Terakhir, Erwin Prasetya diketahui tergabung dalam band Matadewa tahun 2009.
Bersama Matadewa Erwin Prasetya merilis satu album yang diberi tajuk sama dengan nama band-nya.
MENINGGAL KARENA ASAM LAMBUNG
Beredar kabar kematian Erwin Prasetya disebabkan oleh asam lambung yang lama dideritanya.
Dari pesan yang beredar, pemain band ini mengalami perdarahan lambung.
Dilansir GridHITS dari kompas.com, kabar meninggalnya Erwin Prasetya langsung dibenarkan oleh pengamat musik Bens Leo yang dihubungi wartawan, Sabtu (2/5/2020). “Iya benar, tadi subuh (meninggal). Dia (Erwin Prasetya) pendarahan di lambung dan sempat turun kesadaran,” kata Bens Leo.
Bens Leo berujar bahwa keluhan penyakit tersebut telah dirasakan Erwin Prasetya sejak lama dan baru-baru ini kondisinya memburuk.
Selain itu, mendiang Erwin Prasetya sempat dibawa ke rumah sakit dekat kediamannya hingga mengembuskan napas terakhir.
“Mas Erwin ini mungkin keluhannya sudah lama, tapi karena dia sibuk, jadi dia enggak rasain,” ujar Bens Leo. “Rabu malam dia tanya, rumah sakit di Ciputat karena dia tinggal di apartemennya di Ciputat kan. Dia memilih ke Sari Asih, itu Rabu. Kamis dini hari dia dirawat di sana. Akhirnya tadi subuh dibawa ke Surabaya oleh tiga putranya sama istrinya. Kabar terakhir, sudah sampai Cirebon,” ujarnya melanjutkan.