Follow Us

Sesumbar Tak Takut dengan Pandemi Virus Corona hingga Tolak Aturan Pemerintah dan Pamer Gerejanya Dipenuhi Jemaat, Pastor Ini Meninggal Dunia karena Covid-19, Sempat Alami Gejala Ini!

Yulia Susanti - Kamis, 16 April 2020 | 14:00
Sesumbar Tak Takut dengan Pandemi Virus Corona hingga Tolak Aturan Pemerintah Malah Pamer Gerejanya Dipenuhi Jemaat, Pastor Ini Meninggal Dunia karena Covid-19, Sempat Alami Gejala Sepele Ini!
The New Deliverance Evangelistic Church

Sesumbar Tak Takut dengan Pandemi Virus Corona hingga Tolak Aturan Pemerintah Malah Pamer Gerejanya Dipenuhi Jemaat, Pastor Ini Meninggal Dunia karena Covid-19, Sempat Alami Gejala Sepele Ini!

GridStar.ID - Seorang pastor sesumbar mengatakan bahwa tidak takut dengan virus corona.Ia tetap ngotot tidak akan berhenti berkhotbah dan tidak ingin menutup gerejanya.Menurutnya, ia merupakan tokoh penting yang harus berbicara pada Tuhan.

Baca Juga: Tak Sangka Satpam Positif Virus Corona, Nekat Mudik hingga Sempat Bagikan Nasi ke Warga yang Sedang Isolasi, Satu Kampung Bakal Jalani Rapid TesSelain itu, ia mengatakan bahwa orang-orang telah disembuhkan dari gerejanya.Pastor ini juga sempat pamerkan kondisi gerejanya yang penuh dengan jemaat saat pandemi corona.Namun, malang nasibnya pria ini meninggal dunia karena Covid-19.Baca Juga: Suarakan Jeritan Hatinya yang Harus Tetap Berjualan di Tengah Pandemi Virus Corona, Seorang Pedagang Kaki Lima Sampai Nangis Sesenggukan: Daripada Kami Kelaparan dalam Rumah, Kami Nekat Keluar Pak

Melansir GRIDHEALTH.id, “Saya sangat percaya bahwa Tuhan lebih besar dari virus yang ditakuti ini. Anda dapat mengutip saya tentang hal itu," papar sang Pastor.“Kecuali saya di penjara atau di rumah sakit.” paparnya."Saya penting," katanya tentang tetap terbuka, dan menambahkan, "Saya seorang pengkhotbah - saya berbicara kepada Tuhan!" tutur Pastor.

Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 Semakin Mengkhawatirkan, Gejala Virus Corona Terbaru Kini Serang Kulit dan Mata, Waspadai Ini Ciri-cirinya yang Selama Ini Dianggap SepeleMenurut pengakuan anak perempuannya, Mar-Gerie Crawley, ayahnya awalnya mengelak gejala-gejalanya terinfeksi corona.Melansir New York Post, Senin (13/04), Uskup Gerald O. Glenn melakukan layanan tatap muka terakhir pada 22 Maret.Pastor membua Gerejanya di New Deliverance Evangelistic Richmond untuk membuktikan berapa banyak jemaat yang ada di gerejanya.

Baca Juga: Kabar Baik Berakhirnya Virus Corona, 3 Vaksin Covid-19 Telah Diuji ke Tubuh Manusia, Hasilnya?

Padahal dirinya pun sudah tahu jika hal itu dilarang.Pemerintah di sana sudah memberikan peringatan tidak diperbolehkan berkumpul lebih dari 10 orang.Tapi dia tetep menolak apa yang disampaikan pemerintah kepada seluruh masyarakat.

Baca Juga: Dua Pesohor Telah Sembuh, Satu Lagi Artis Indonesia yang Dinyatakan Positif Virus Corona, Sambil Terbaring di Atas Ranjang Rumah Sakit, Pemeran Serial The East NET TV Sampaikan Pesan yang Mendalam Ini!Karenanya apa yang dilakukannya itu menjadi "kontroversial" dengan "melanggar" protokol keselamatan - dengan tetap mengadakan perkumpulan "lebih dari 10 orang" di Gereja.Namun, pada hari Minggu, mengutip Intisari.id, Gerejanya mengumumkan bahwa pendeta tersebut meninggal seminggu setelah didiagnosa Covid-19.Istrinya, Marcietia Glenn bersama para anggota Gereja mempersembahkan doa-doa mereka.

Baca Juga: Kapan Pandemi Virus Corona Akan Berakhir? Peneliti Ungkap 3 Cara yang Bisa Wujudkannya, Salah Satunya Perilaku Masyarakat yang Harus DiubahAnak perempuan mereka, Mar-Gerie Crawley, mengatakan kepada WTVR bahwa ayahnya menganggap gejala yang muncul saat itu, demam, merupakan sakit biasa.Setelah apa yang terjadi pada ayahnya, Mar-Gerie kemudian memperingatkan semua orang untuk tinggal di rumah.(*)

Source : GridHealth.ID

Editor : Hinggar

Baca Lainnya

Latest