Daya Tahan Tubuh Rawan Terganggu hingga Mudah Sakit Saat Pandemi, Rita Ramayulis : 'Stres, Kurang Aktivitas Fisik, dan Kurang Paparan Sinar Matahari'

Selasa, 20 Desember 2022 | 09:39
Freepik

Bagaimana contoh analytical exposition text dengan tema pandemi COVID-19? Yuk, kita pelajari analytical exposition di artikel ini.

GridHITS.id - Disadari atau tidak, berbagai situasi dan kondisi di masa pandemi yang sampai saat ini belum usai dapat melemahkan daya tahan tubuh.

Beberapa faktor itu yaitu karena berbagai pembatasan sosial yang digaungkan pemerintah untuk menekan pandemi yangmenganjurkan masyarakat untuk berkegiatan di rumah dan membatasi keluar rumahseperti bekerja dan belajar dari rumah, tidak keluar rumah untuk hal yang tidak penting, dan lainnya.

Akibatnya, tidak sedikit dari kita yang kurang bergerak atau aktivitas fisiknya yang terbatas hingga lebih banyak rebahan, pun minim dari paparan sinar matahari.

Ditambah lagi dengan kecemasan dan kekhawatiran tentang ancaman pandemi, penularan penyakit, dan lainnya yang menyebabkan kecemasan dan kekhawatiran.

Ditambah lagi dengan pola makan yang tidak sehat yaitu banyak mengonsumsi gula, garam, dan lemak hingga menyebabkan kegemukan.

Semua itu dapat melemahkan daya tahan tubuh dan rawan terserang penyakit menular.

Untuk itu,PT AJINOMOTO INDONESIA (Ajinomoto) mengajak masyarakat, khususnya pekerja media untuk menjaga pola hidup sehat.

Sebab,Tubuh yang sehatadalah asset, tanpa hal tersebut tentunya seseorang tidak akan mampu melakukan banyak hal bermanfaat.

Sayangnya, bagi para jurnalis, menerapkan pola hidup sehat bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan karena alasan kesibukan.

Senin (19/12) lalu, Ajinomotomengajak rekan-rekan media untuk ikut dalam kegiatan Media Workshop “Mengatur Pola Hidup Sehat Bagi yang Sibuk Bekerja”.

Tujuannya agar para pekerja media dapatmemberikan performa sebaik mungkin walaupun pandemi COVID-19 belum sepenuhnya reda termasuk juga rekan-rekan media.

Baca Juga: Ajinomoto dan UNESA Ajak Masyarakat Pahami Peran Umami pada MSG dalam Pencegahan Hipertensi dan Perbaikan Gizi Terkait Anemia

Tampil sebagai pembicara adalah DR. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, ahli gizi yang jugaKetua Asosiasi Ahli Gizi Olahraga Kebugaran Indonesia (ASAGORI).

Dalam paparannya, penulis buku gizi dan konsultan gizi di beberapa rumah sakit ini mengungkapkan pentingnya menjaga pola makan sehat di saat pandemi.

Salah satunya adalah dengan menghindari konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) secara berlebihan.

Sebab, konsumsi ketiganya yang terlampau banyak dapat menyebabkan gangguan imunitas tubuh, yang ujung-ujungnya dapat menyebabkan cepat sakit.

Bahkan, konsumsiGGL berlebih merupakan faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM).

Celakanya, banyak pedagang, produsen, dan pemilik resto yang akan menyediakan makanan enak agar laku.

Masalah apakah makanan itu sehat atau tidak menjadi urusan belakangan.

Sebab, orientasinya adalah keuntungan, hingga tak peduli minyak itu harus digoreng secara berulang kali.

Untuk itu, perlu perubahan perilaku untukmeningkatkan pengetahuan masyarakat dan memfasilitasi masyarakat memperoleh makanan yang GGL nya sesuai.

Untuk konsumsi gula, sebaiknya dikonsumsi maksimal 26 gram alias dua sendok makan setiap hari.

Untuk itu, cermati kandungan gula pada label setiap makanan dan hindari makanan dan minuman yang mengandung banyak gula.

Baca Juga: Ajinomoto Indonesia Raih Penghargaan Industri Hijau dengan Kategori Level Tertinggi dari Kementerian Perindustrian RI

Juga saat memesan minuman, usahakan mengurangi takaran gulanya.

Kalau tidak bisa, konsumsi minuman itu dalam porsi kecil dan tidak terlalu sering.

Sedangkan garam juga perlu perhatian khusus karena dapat melemahkan imunitas.

Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi konsumsi garam adalah dengan menambahkan garam dengan MSG, rempah dan sedikit gula.

Dengan begitu, makanan menjadi lebih enak dan lezat dengan porsi garam yang sudah berkurang.

Hindari juga makanan sarat garam seperti ikan asin, telor asin, mie instan, snack dan makanan ringan, makanan kaleng, fast food, sambal botolan/sachet, dan lainnya.

Demikian juga lemak yang harus dibatasi agar tak dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti hiperkolesterol, penyakit jantung, kegemukan, stroke, hipertensi, dan lainnya.

Baca Juga: Dukung Program Ketahanan Pangan, Ajinomoto dan RHJ Salurkan Pakan Ternak Gratis untuk Para Peternak Karawang

Editor : Saeful Imam

Baca Lainnya