GridHITS.id -Kepergian mendiang Ratu Elizabeth II beberapa waktu lalu memang membuat heboh satu belahan dunia.
Kini usai 70 tahun menyandang takhta, Kerajaan Inggris akhirnya dipimpin oleh seorang Raja.
Ia adalah Raja Charles III yang juga putra pertama dari Ratu Elizabeth II.
Prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II berjalan sangat khidmat dan bisa disaksikan seluruh masyarakat di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Dalam prosesi pemakaman tersebut terlihat berbagai tradisi khas keluarga kerajaan yang mungkin baru disaksikan publik di luar Inggris.
Memang Inggris terkenal dengan salah satu negara yang juga menjunjung tinggi tradisinya.
Salah satu tradisi yang menarik perhatian adalah terkait perempuan Inggris yang tak pilih pakai pakaian dalam.
Pakaian dalam pada dasarnya berfungsi untuk melindungi bagian sensitif manusia, terlebih wanita.
Pada wanita, ada dua bagian sensitif yang harus dilindungi yakni payudara dan alat kelamin.
Bra memiliki fungsi pertama yakni untuk melindungi payudara dan puting dari gesekan yang mungkin terjadi dengan bahan pakaian.
Begitupula celana dalam yang digunakan dengan tujuan agar organ vital tak bersentuhan langsung dengan kain pakaian.
Namun, dilansir melaluiGrid.ID, tidur tanpa memakai bra merupakan hal yang dianjurkan karena dapat mencegah risiko kanker payudara.
Apakah hal tersebut berlaku untuk celana dalam? Begini penjelasannya.
Ternyata, perempuan di Inggirs memilih tak pakai celana dalam saat beraktivitas sehari-hari.
Sebuah studi sejarah berjudul The Story of the Clothes We Wear, menyebutkan perempuan di Inggris tidak menggunakan pakaian dalam dalam waktu yang lama.
Bahkan mendiang Ratu Inggris, Queen Elizabeth hanyak memiliki sepasang pakaian dan celana dalam.
Pakaian dan celana dalam tersebut ternyata tak pernah digunakan bahkan sampai ia wafat dan dimakamkan.
Kebiasaantidak memakai pakaian dalam tersebut berlangsung sudah cukup lama sejak abad 19.
Hal tersebut dikarenakan awalnya beberapa jenis pakaian dalam dirancang dalam bentuk celana pria.
Sehingga, perempuan di Inggris tidak mengenal bentuk celana dalam segitiga seperti sekarang.
Mereka hanya menggunakan korset di balik gaun atau dress mereka saja.
Namun,konsep celana dalam yang dikenal sebagai milik pria bisa membuat gebrakan terbaru di Inggris.
Pasalnya, hal tersebut berhasil mematahkan konsepsi gender pada saat itu.
Selain itu, ada keyaknan bahwa bila model celana dalam pria bila dikenakan perempuan Inggris akan berpengaruh pada organ intim wanita.
Pengaruh tersebut adalah menjadi tidak higienis untuk suhu dan kesehatan organ kewanitaan.
Hal tersebutlah yang membuat pakaian dalam tak begitu dibutuhkan oleh perempuan Inggris.
Dilansir dariKompas.com, ternyata beberapa orang menganggap tak mengenakan celana dalam justru lebih menyehatkan.
Menurut Daily Mail, tidak menggunakan celana dalam menjadi salah satu kunci dari kesehatan karena celana dalam bisa memicu timbulnya infeksi dan penyakit.
Sedangkan Healthline menjelaskanada beberapa manfaat bila tidak mengenakan celana dalam dalam keseharian.
Salah satunya mengurangi risiko infeksi karena tidak adanya suasana lembab.
Selain itu bisa mengurangi bau tak sedap dan ketidaknyamanan hingga melindungi dari reaksi alergi.
Jadi, apakah Anda ingin berpaling?
Artikel ini sebelumnya telah tayang diGrid.IDdengan judul"Bikin Geleng Kepala, Inilah Alasan Mengapa Perempuan Inggris Memilih Tak Pakai Celana Dalam Saat Beraktivitas Sehari-hari!"
DanKompas.comdengan judul"Tidak Pakai Celana Dalam Lebih Baik untuk Kesehatan, Benarkah?"