GridHITS.id - Marini Soerjosoemarnomerupakan seorang aktris legenda yang masih eksis hingga saat ini.
Marini memulai debutnya di dunia akting pada tahun 1975 dengan membintangi film berjudul Cinta.
Karirnya pun terus menanjak dengan memainkan berbagai peran di film lawas papan atas.
Bahkan di tahun 1980, Marini pernah menyabet penghargaan Pemeran Utama Wanita Terbaik lantaran aktingnya di film Anna Maria.
Sayang kesuksesannya yang melejit tidak dibarengi dengan keberhasilan di kehidupan asmara.
Dalam pernikahannya, Marini Soerjosoemarno telah menghadapi 4 kali perceraian.
Dari keempat perceraian tersebut, pernikahan pertama tidaklah mudah bagi Marini Soerjosoemarno.
Hal ini ia ungkapkan pada kanal YouTube Venna Melinda Channel.
Saat itu Venna menanyakan apakah dirinya pernah mengalami down.
Marini Soerjosoemarno pun menjawab pernah pada pernikahan pertama.
"Pernah down pada perkawinan pertama. Itu saya berat badan saya dari 58 kilogram jadi 41 kilogram," ungkapnya pada kanal YouTube Venna Melinda, dikutip Selasa (28/9/2021).
Ibunda penyanyi Shelomita ini bercerita awal mula perceraian dirinya dengan mantan suami yang pertama punya kisah cukup panjang.
Namun menurut Marini, hal ini berpengaruh dari dirinya yang dimanja oleh keluarga.
"Saya termasuk anak yang dimanja di keluarga. Kan saya satu-satunya anak perempuan. Kita berenam, saya kedua dan satu-satunya perempuan. Baru terakhir dapet adik perempuan. Jadi laki semua kan," katanya lagi.
Sehingga saat menikah, Marini Soerjosoemarno menyebut dirinya menemukan permasalahan yang tidak bisa dihadapi.
Ia pun mendapatkan nasihat dari kenalan sang ayah untuk berpisah saja.
"Nah saya pernah di handle oleh profesor Dr Kusumanto, dulu terkenal banget. Dia yang bilang saya harus pisah."
"Dia bilang sama bapak saya, dia harus pisah. Padahal umur saya 19 tahun dan 20 tahun saat sendiri," paparnya lagi.
Marini pun menyebutkan jika sampai saat ini, ada sebagian ingatan dari dirinya yang belum kembali.
Pelan-pelan, orangtua Marini pun memberikan support. Ia pun menyebut ada sosok sang ayah yang mengenalkan soal filosofi hidup.
"Kebetulan saya punya ayah yang filosofi banget."
"Dia selalu gembleng saya tentang hidup. Siapa diri kamu, masa kamu bisa sih dihancurin sama orang lain."
"Kamu itu siapa, dia itu siapa. Oh iya juga," pungkasnya.