Usai Trik Kebohongannya Dibongkar Pesulap Merah, Padepokan Gus Samsudin Ditutup Warga, Pengacara dan Sang Paranormal Tak Terima : 'Hanya karena Opini kemudian Terjadi Masalah Seperti ini'

Rabu, 03 Agustus 2022 | 13:00

Padepokan Gus Samsudin ditutup

GridHITS.id - Nama Gus Samsudin dan pesulap merah mengemuka akhir-akhir ini.

Hal ini bermula dari pria berjanggut dan berambut panjang yang mengaku punya banyak kesaktian.

Bahkan, dia juga bisa menyembuhkan berbagai penyakit dengan ramuan, alat, dan obat-obatan miliknya.

Bahkan, dalam beberapa kesempatan Gus Samsudin mempertontonkan kesaktiannya lewat channel youtube miliknya.

Ada keris yang tiba-tiba bisa bergerak dan berdiri sendiri, kemudian batu khodam yang bisa berputar di dalam piring, dan masih banyak lagi.

Ia bahkan enjual berbagai alat yang konon membuat pemakainya mendadak sakti seperti tasbih kebal dengan harga Rp5 juta.

Belakangan, pesulap merah membongkar semua kebohongan Gus Samsudin.

Semua yang dilakukan Gus Samsudin adalah akal-akalan dan tipuan belaka, yang semua pesulap sudah tahu triknya.

Gus Samsudin pun dihujat hingga padepokannya yang bernama Nur Dzat Sejati di Blitar ditutup warga dan tidak diperbolehkan menerima pasien.

Baca Juga: Bendera Perang Berkibar! Tak Terima Kesaktiannya untuk Sembuhkan Pasien Diragukan, Dukun Ningsih Tinampi Sempat Berikan Sindiran Pedas Kepada Mbah Mijan: 'Settingan..'

GUS SAMSUDIN MERASA DIRUGIKAN

Dilansir GridHITS.id dari kompas.con, Samsudin keberatan padepokannya yang berada diDesa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur ditutup.

“Sebab sekarang ini sedang terjadi opini di media sosial bahwa padepokan itu melakukan penipuan.

Padahal itu sama sekali tidak bisa dibuktikan,” ujar Samsudin usai mengikuti mediasi di Kantor Polres Blitar, Selasa (2/8/2022) malam.

“Dan itu adalah sebuah kebohongan atau fitnah menurut kami,” tambahnya sembari berjalan meninggalkan gedung utama Kantor Polres Blitar.

Samsudin dan Padepokan Nur Dzat Sejati memang dikenal aktif mengunggah konten video di YouTube.

Ia pun mengeluhkan perseteruannya dengan Pesulap Merah alias Marcel Radhival yang berujung pada penutupan padepokan merupakan imbas dari media sosial.

“Inilah hebatnya media sosial ya. Hanya karena opini kemudian terjadi masalah yang seperti ini,” tuturnya.

Dia tidak menyebut Pesulap Merah atau Marcel Radhival dan hanya menyebut opini tersebut sebenarnya berasal dari satu orang saja.

Baca Juga: Masih Ingat Ningsih Tinampi? Punya Trik Tersendri Untuk Obati Pasiennya, Rahasia Dukun Pasuruan Ini Akhirnya Terbongkar hingga Ikatan Dokter Indonesia Angkat Bicara

Namun, kata Samsudin, opini dari satu orang di media sosial itu memancing masyarakat luas hingga berujung pada tuntutan penutupan padepokan.

“Ini kan sebenarnya sebuah opini saja dari seseorang di media sosial sehingga orang lain ikut terpancing dalam masalah ini,” kata Samsudin.

Tolak istilah penutupan padepokan Lebih jauh, pria berjanggut panjang yang selalu mengenakan jubah itu menolak menyebut Padepokan Nur Dzat Sejati ditutup.

Kata dia, upaya yang dilakukan saat ini merupakan tindakan untuk menjaga ketertiban dan keamanan.

“Jadi tidak ada kata penutupan, hanya untuk mengkondusifkan. Tetap seperti biasa yang penting kondusif dulu saja. Kondusif kegiatan, yang penting bisa dikondusifkan. Gitu aja,” ujar Samsudin.

“Jadi intinya ya dalam mediasi tadi bahwa untuk menjaga keamanan kita sama-sama mengondisikan antara padepokan dan masyarakat,” tambahnya.

Izin praktik pengobatan Menurutnya, Padepokan Nur Dzat Sejati telah memiliki izin praktik pengobatan dan perizinan lokasi dari pihak yang berwenang.

Kata Samsudin, selama proses mediasi yang berlangsung lebih dari tujuh jam itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar juga membenarkan adanya izin praktik pengobatan tradisional yang dijalankan padepokan.

“Tadi dari dinas kesehatan sudah mengizinkan tidak ada masalah. Tempatnya juga tidak. Sekarang ini hanya dari opini mendia sosial bahwa saya melakukan penipuan. Tapi sama sekali tidak ada masalah dari segi hukum,” jelas Samsudin.

Baca Juga: Praktik Pengobatannya Disebut-sebut Gulung Tikar, Ritual Ningsing Tinampi Ternyata Tak Bisa Sembuhkan Penyakit, Begini Siasatnya untuk Kelabuhi Para Pasien

Sebelumnya, Padepokan Nur Dzat Sejati yang terletak di dekat Sungai Brantas di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, digeruduk ratusan warga sekitar pada Minggu (31/7/2022).

Warga menuntut agar Padepokan ditutup.

Protes warga itu dipicu oleh perseteruan antara Youtuber Pesulap Merah dan Samsudin yang kemudian menyeret nama warga dan Desa Rejowinangun.

Warga tidak terima jika dianggap berpihak pada Samsudin dan menjadi perisai Padepokan.

Melalui mediasi yang diselenggarakan di Kantor Polsek Kademangan akhirnya disepakati padepokan ditutup sementara meski warga menuntut penutupan permanen.

Baca Juga: Sosoknya Bak Menghilang Ditelan Bumi Hingga Praktik Pengobatannya Mandek, Inilah Cara Ningsih Tinampi Mengelabuhi Pasien Hingga Banyak yang Berdatangan ke Tempatnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Padepokan Nur Dzat Sejati Dituduh Melakukan Penipuan, Samsudin: Itu Fitnah"

Tag

Editor : Saeful Imam