GridHITS.id -Kabar duka kembali datang usai sebuah kecelakaan maut terjadi beberapa waktu yang lalu.
Kecelakaan itu terjadi di Jalan Transyogi, Alternatif Cibubur, Kota Bekasi.
Sebuah truk tangki Pertamina diketahui menabrak dua mobil dan 10 sepeda motor Senin (18/7) sekitar pukul 15.55 WIB.
Setidaknya ada 11 korban meninggal dunia dan masih terus dilakukan pengecekan terhadap korban kecelakaan.
Sedangkan sopir dan kenek truk BBM Pertamina yang menabrak telah diamankan pihak kepolisian.
Dilansir Tribunnews.com, Irto Ginting sekretasis PT Pertamina Patra Niaga mengungkapkan pihaknya akan bertanggung jawab penuh dengan kecelakaan ini.
Ia menjanjikan penanganan yang maksimal kepada seluruh korban yang mengalaminya.
Hingga saat ini, Irto Ginting menyebutkan pihak Pertamina sedang melakukan investigasi menyeluruh dengan pihak kepolisian.
Tak hanya pihak yang terkait, ternyata publik ikut merasakan keresahan terkait lampu merah yang menjadi tempat terjadinya kecelakaan.
Hal tersebut berbuntut panjang hingga muncul sebuah petisi yang berisi desakan untuk mencabut lampu merah tersebut.
Petisi itu muncul di laman change.org dan sampai artikel ini di unggah setidaknyasudahlebih dari 33 ribu orang yang menandatangani petisi tersebut.
Petisi tersebut digagas akun bernama Umi N.
“Tutup lampu merah perempatan CBD Transyogi Cibubur-Cileungsi,” tegas akun bernama Umi N, dalam petisi tersebut, Selasa (19/07).
Akun tersebut menyebut, bahwa saat ini di Jalan Transyogi sedang ada pembangunan Project CBD seberang CitraGrand.
Dengan adanya projek tersebut, lanjut akun tersebut, dibuat lampu merah untuk keluar masuk kendaraan dari CBD.
Padahal kontur jalanan tersebut adalah turunan baik dari arah Jakarta maupun Cileungsi.
Sesuai dugaan, lanjut akun tersebut, lampu merah sudah memakan korban dan sekarang terjadi tabrakan yang memakan korban.
“Kendaraan yang berhenti karena lampu merah dihantam truk dari arah belakang karena turunan. Apakah harus mengabaikan keselamatan pengguna jalan?” kata akun tersebut dalam petisinya.
Ribuan warga menanggapi petisi tersebut dan pada saat ini tercatat sudah 33 ribu mendukung pencabutan lampu merah tersebut.
“Fatality case berulang dalam waktu belum satu bulan, high risk dengan kondisi jalan turunan langsung lampu merah. Membuat driver tidak siap/kagok,” ungkap warga bernama Risa Prawesti, mendukung petisi itu.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VII DPR Bambang Haryadi juga menyoroti kecelakaan di Cibubur.
Menurut Bambang, kecelakaan tersebut sangat menyedihkan, karena merenggut banyak korban jiwa.
Menurut Bambang, salah satu hal yang harus mendapat perhatian adalah soal penempatan lampu merah di tempat kejadian yang dinilai sangat membahayakan.
"Saya meminta untuk seluruh pihak bertanggung jawab atas kejadian tersebut."
"Dan penyebab utama selain dari penabrak adalah penempatan lampu merah yang tidak benar dan sangat membahayakan" kata Bambang kepada media hari ini.
Menurut Bambang, penempatan lampu merah yang berada di tengah antara turunan dan tanjakan tajam, memang sangat berbahaya.
Untuk itulah Bambang meminta, agar Pemerintah Pusat dapat meminta penjelasan semua pihak, baik Pemkot Bekasi dan Pemkot Depok atas pembuatan titik lampu merah tersebut.
Petisi tersebut dapat dilihat melaluilink berikut ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Kecelakaan Maut di Cibubur, 28 Ribu Orang Teken Petisi Cabut Lampu Merah CBD Transyogi"