GridHITS.id -Menurut data baru dari Universitas Chiang Mai di Thailand1,vaksin COVID-19 AstraZeneca (AZD1222) efektif dalam mencegah infeksi COVID-19 akibat Omicron ketika digunakan sebagaiboosterdosis keempat.
Dalam bukti studi dunia nyata ini, AZD1222 menunjukkan efektivitas vaksin (VE) sebesar 73% (95%Confidence Interval[CI] 48-89%) terhadap varian Omicron yang sangat menular ketika tambahan dosis diberikan setelah vaksin primer atau vaksinboostersebelumnya.1
Menurut penulis penelitian, temuan ini adalah data pertama yang diketahui menilai efektivitas pemberian vaksin COVID-19 empat dosis campuran (heterolog).1
Temuan ini dipublikasikan sebagai pracetak diResearch Square.
Data menunjukkan bahwa dosis keempat dari setiap vaksin COVID-19 yang diteliti, termasuk AZD1222, 75% efektif dalam mencegah infeksi Omicron (VE 75%, 95% CI 71-80%).
VE sebesar 73% untuk AZD1222 serupa dengan yang terlihat pada vaksin mRNA yang menunjukkan VE sebesar 71% (VE 71%, 95% CI 59-79%). VE telah disesuaikan untuk usia, jenis kelamin, waktu kalender dan jenis seri vaksin sebelumnya.1
Penulis utama penelitian ini,Emeritus Professor Suwat Chariyalertsak, MD, Dr.PH, Faculty of Public Health, Chiang Mai University, Thailand,mengatakan:
“Penelitian ini memberikan data yang sangat dibutuhkan yang menunjukkan bahwa dosis keempat vaksin COVID-19 dapat membantu mencegah infeksi karena varian Omicron yang sangat menular. Memberikan perlindungan terus menerus denganboostingsangat penting untuk kelompok berisiko seperti lansia dan masyarakat dengan penyakit kronik.
Data juga mendukung efektivitas dari pemberian vaksin yang heterolog, atau'mix and match', dapat membantu upaya berkelanjutan untuk meningkatkan cakupan populasi terhadap dosis booster.”
John Perez, Senior Vice President, Head of Late Development, Vaccines & Immune Therapies, AstraZeneca, menambahkan:
“Data baru ini semakin menambah pemahaman kita tentang pentingnya dosisboosteruntuk melindungi dari infeksi COVID-19 karena varian yang terus berkembang.
Melengkapi data efektivitas AZD1222 dalam mencegah penyakit parah dan kematian, kita sekarang tahu bahwa AZD1222 dapat membantu mencegah infeksi terkait Omicron ketika diberikan sebagai dosis keempat, dengan perlindungan yang lebih besar terhadap infeksi dibandingkan dengan setelah pemberian dosis ketiga.”
Selain itu, analisis awal data rumah sakit melaporkan VE terhadap COVID-19 parah (memerlukan ventilasi mekanik invasif), dan kematian selama gelombang Omicron pada bulan Februari dan Maret 2022.
Di semua kelompok umur yang diteliti, jadwal campuran tiga dosis memberikan 98% perlindungan terhadap infeksi parah atau kematian terkait COVID-19.
Setelahboosterdosis keempat, penulis mengamati hanya ada satu kematian, pada orang dengan komorbid, menunjukkan efektivitas yang sangat tinggi.
Analisis kumpulan data ini sedang berlangsung dan akan dilaporkan di kemudian hari.1
Studi ini memberikan laporan efektivitas vaksin dunia nyata dari vaksin AZD1222, CoronaVac, dan mRNA menggunakan cara surveilan aktif yang memungkinkan perbandingan profil pasien yang sama di kedua periode predominan Delta dan predominan Omicron.
Hingga saat ini, lebih dari 3 miliar dosis AZD1222 telah dirilis, yang berdasarkan hasil model diperkirakan telah membantu menyelamatkan lebih dari 6 juta nyawa antara 08 Desember 2020 dan 08 Desember 2021.
Catatan
Tentang Penelitian
Penelitian ini merupakan analisis data kasus-terkontrol tes-negatif untuk provinsi Chiang Mai, Thailand Utara, dari database Pusat Imunisasi Kesehatan Masyarakat (MOPH IC), yang dirancang untuk memperkirakan VE terhadap infeksi SARS-CoV-2 (COVID-19) dari berbagai jadwal vaksinasi heterolog (campuran).
Studi ini menganalisis data untuk periode pre-dominan Delta di Thailand (1 Oktober hingga 31 Desember 2021), dan periode pre-dominan Omicron (1 Februari hingga 10 April 2022), dan bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemberian vaksin COVID-19 tiga dosis heterolog selama periode Delta, danjadwalheterolog tiga dan empat dosis selama periode Omicron.
Analisis untuk periode Delta mencakup data 27.301 orang (2.130 tes-positif dan 25.171 tes-negatif), dan untuk periode Omicron sebanyak 36.170 orang (14.682 tes-positif dan 214.881 tes-negatif.)
Evaluasi awal dari sistem manajemen pasien rumah sakit yang terpisah memberikan analisis deskriptif tentang dampakboosterdosis ketiga dan keempat terhadap COVID-19 dan kematian yang parah.
Baca Juga:Anak Indigo Ini Beberkan Akhir dari Wabah Corona yang Membuat Seantero Jagat Pontang-panting, Kapan?
Vaksin COVID-19 AstraZeneca
AZD1222 ditemukan oleh Universitas Oxford. Vaksin ini menggunakan vektor virus simpanse yang kekurangan replikasi berdasarkan versi virus flu biasa (adenovirus) yang dilemahkan yang menyebabkan infeksi pada simpanse dan mengandung materi genetik proteinspikevirus SARS-CoV-2.
Setelah vaksinasi, proteinspikepermukaan diproduksi, memicu sistem kekebalan untuk menyerang virus SARS-CoV-2 jika menginfeksi tubuh.
AZD1222 adalah vaksin 'vektor virus', yang berarti versi virus yang tidak dapat menyebabkan penyakit digunakan sebagai bagian dari vaksin, membuat tubuh mengetahui cara melawannya jika terkena virus yang sebenarnya nanti.
Teknologi vaksin ini telah digunakan oleh para ilmuwan selama 40 tahun terakhir untuk memerangi penyakit menular lainnya seperti flu, Zika, Ebola dan HIV.3
Menurut studi klinis dan bukti dunia nyata dari puluhan juta orang di seluruh dunia, AZD1222 memiliki profil keamanan yang dapat diterima.4-10Berdasarkan jutaan orang yang divaksinasi dengan AZD1222, reaksi yang sangat umum dilaporkan adalah: sakit kepala, mual, myalgia, arthralgia, nyeri tekan/nyeri/hangat/pruritus di tempat suntikan, kelelahan, malaise, pyrexia, demam.11Sebagian besar reaksi merugikan ringan sampai sedang dalam tingkat keparahan dan biasanya sembuh dalam beberapa hari setelah vaksinasi.11
AZD1222 telah diberikan izin edar bersyarat atau penggunaan darurat di lebih dari 125 negara. Vaksin ini juga memiliki Emergency Use Listing dari the World Health Organization, yang mempercepat jalur akses di hingga 144 negara melalui Fasilitas COVAX.
Di bawah perjanjian sub-lisensi dengan AstraZeneca, vaksin diproduksi dan dipasok oleh Serum Institute of India dengan nama COVISHIELD.