GridHITS.id - Tumpukan sampah, utamanya sampah plastik sangat memprihatinkan.
Kalau tidak diatasi, sampah semakin bertumpuk, dan kita bisa tertutup oleh gunungan sampah, utamanya sampah-sampah yang sulit terurai seperti sampah plastik.
Sampah plastik berperan besar pada pencemaran tanah, air, dan laut.
Berangkat dari permasalahan itu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) berinisiatif membuat pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berbasis masyakarat.
Selain mengurangitimbunan sampah di TPA, program, ini juga dibuat untuk mencegahsampah plastik bocor ke laut.
Untuk itu, PT Chandra Asri menjalankan dua program untuk mewujudkan itu.
Pertama, adalah program SAGARA. Nama sagara sendiri diambil dari bahasa sansekerta yang berarti laut.
Program ini merupakan kolaborasi dengan berbagai pihak, utamanya masyarakat sekitar laut dan pesisir untuk memilah dan mengumpulkan sampah dari sumbernya.
Untuk mensukseskan program ini,Chandra Asrimenggandeng masyarakat dan Nelayan di pesisir pantai Anyer, Kabupaten Serang untuk memilah sampah rumah tangga dan jugamengangkut sampah plastik yang mereka temukan saat melaut.
Baca Juga: Herbalife Nutrition Tingkatkan Kesejahteraan Karyawan Melalui Lingkungan Kerja secara Hybrid
"Asal tahu saja, saat melaut dan mencari ikan, nelayan banyak sekali menemukan sampah, hingga mereka pun mengumpulkan kemudian memilah, dan mengumpulkannya ke pengelola sampah hingga mendapatkan uang," ungkapWawan Mulyana, Corporate Shared Value Manager PT Chandra Asri.
Tak hanya itu,Chandra Asri juga memperbesar cakupan wilayah untuk mengumpulkan sampah plastik dari masyarakat pesisir untuk mencegah sampah plastik masuk ke laut, dengan kerjasama dengan Bank Sampah Digital (BSD), sebuah Social Enterprise Pengelola Sampah Kering.
"Dulu di sekitar pinggiran pantai, banyak ditemukan sampah plastik, kini relatif lebih bersih karena setiap hari kita punguti," sambung Wawan.
Ternyata, sampah memang bisa diubah menjadi rupiah bila kita mengelolanya. Untuk sampai-sampah bernilai ekonomi tinggi (high value) ditampung pengelola bank sampah digital dan hasilnya masuk ke tabungan.
"Tabungan itu banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebagian menabung untuk kebutuhan dan mimpi jangka panjang seperti untuk ibadah umroh," ungkapnya.
Sejak awal program pada September 2021 hingga saat ini, Program SAGARA berhasil memberikan dampak positif antara lain 10 ton sampah daur ulang terkelola yang mana 3,7 ton di antaranya adalah sampah plastik. Sebanyak 222 kepala keluarga atau 812 orang telah menerima manfaat dari program tersebut.
Adapun program yang kedua yaitu membangun fasilitas IPST ASARI dengan bekerjasama dengan kelompok masyarakat KSM Sehati Maju Bersama. IPST adalah Industri Pengolahan Sampah Terpadu untuk mengolah sampah berkulitas rendah (low value) menjadi benda bernilai ekonomi. Jadi sampah yang tak bisa dijual dan ditampung pengepul karena bernilai rendah seperti sampah kantong plastik akan diolah olehIPST ASARI. Di tempat ini, sampah akan dipilih, dimasukkan ke dalam karung sesuai dengan jenis sampah, kemudian dicacah lalu dimasukkan ke dalam mesin pengolah sampah.
Yang menarik output dari mesin pengolah sampah itu menjadi berbagai benda dan barang bernilai ekonomi tunggi seperti bahan bakar minyak jenis bensin, minyak tanah untuk memasak, solar untuk bahan bakar nelayan saat mencari ikan. "Kami bahkan sudah bisa menjadikan menjadi sampah plastik menjadi bahan campuran aspal untuk pembangunan jalan, bisa menghemat aspal sampai 30 persen."
IPST ASARI saat ini mampu menampung hingga 8.000 kg sampah plastik perbulan dan mengolahnya dalam mesin pirolisis dengan kapasitas 100kg/batch.
Selain berasal dari program SAGARA, bahan baku sampah plastik yang dipasok ke IPST ASARI juga berasal dari sampah rumah tangga warga sekitar dan sampah perkantoran dari Site Office Chandra Asri. Hingga Mei 2022, fasilitas IPST ASARI telah berhasil mengalihkan 12.816 kgsampah plastik dari TPA dan mengubahnya menjadi 4.936 liter BBM Plas melalui proses pirolisis.
Selain itu, 10 lapangan kerja tercipta serta sebanyak 2.898 orang telah menerima manfaat dari keberadaan fasilitas pengolahan sampah ini.
Circular Economy
Untuk itu, program ini dinamakan circular economy. Sebuah proses ekonomi dalam alur lingkaran tertutup, dimana kita berusaha untuk menggunakan sumber daya, bahan baku maupun produk jadi yang bisa dipakai ulang untuk selama mungkin, dan menghasilkan sampah atau limbah seminimal mungkin. Dimana dalam konsep tersebut menerapkan prinsip 5R yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Recovery dan Repair.
Dalam program Chandra Asri, circular economy yang dibangun berdasarkan kolaborasi dan berbasis masyarakat, Jadi dari, oleh, dan untuk masyarakat itu sendiri. "Apa yang dilakukan masyarakat bermanfaat untuk lingkungan dan masyarakat itu sendiri," tuturnya.
Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Edi Rivai, mengatakan, “Kami percaya bahwa permasalahan sampah dapat diatasi dengan keterlibatan berbagai pihak. Program SAGARA dan IPST ASARI ini merupakan satu rangkaian pengelolaan sampah terintegrasi (end-to-end plastic waste management) yang tak terpisahkan, mulai dari pemisahan, pengumpulan hingga pengolahan sampah menjadi produk bernilai yang dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.”
Baca Juga: Praktik Sirkular Ekonomi PT AJINOMOTO INDONESIA Ciptakan Proses Produksi Ramah Lingkungan