GridHITS.id - Beberapa tahun silam, dunia hiburan sempat berduka karena ditinggal oleh ketua organisanya.
Dia adalah Gatot Brajamusti yang jugamantan Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi).
Pria yang akrab disapa Aa Gatot ini meninggal duniadi RS Pengayoman, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (8/11/2020) sore.
Sosok pria ini cukup menarik perhatian karena cukup dikagumi beberapa artis.
Sayang, di akhir hidupnya ia sempat terjerat narkoba hingga dipenjara di lapas Cipinang.
Di tempat itulah diatutup usia pada Minggu (8/11/2020) pukul 16.11 WIB.
Sosok pria yang dulu sempat dekat dengan Reza Artamevia dan Elma Theana ini meninggal dunia di Lapas Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur, di usia 58 tahun.
Untuk itu, saat itu kabar dukadiberitakan oleh Kabag Humas dan Protokol Ditjenpas Kemntrian Hukum dan HAM, Rika Aprianti.
"Hari ini sekitar jam 16.11 WIB, narapidana atas nama Gatot Brajamusti meninggal di RS Pengayoman, Cipinang." ungkap Rika, seperti dilansir Grid.ID dari laman Warta Kota.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, Gatot dikabarkan sempat dirujuk ke RS Pengayoman yang bersebelahan dengan LP Cipinang.
Rika menjelaskan bahwa Gatot sempat mengeluhkan hipertensi dan gula darah yang tinggi, serta riwayat penyakit stroke.
Saat dirujuk ke rumah sakit, Gatot ditemani oleh kuasa hukumnya.
Jenazah akan disemayamkan di Sukabumi, Jawa Barat.
Seperti yang kita tahu, Gatot mendekam di balik jeruji besi sejak tahun 2016 silam, atas kasus narkoba.
Gatot dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun.
Sebelum digelandang oleh polisi pada tahun 2016 silam, publik sempat dikejutkan dengan isi brankas mantan ketua Parfi itu.
Melansir pemberitaan Nova yang rilis pada 3 September 2016, brangkas yang ditemukan polisi di rumah mantan suami siri Reza Artamevia di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, di antaranya sebuah coklat bertuliskan 'honest', ada kristal putih dengan plastik klip seberat 1,74 gram, yang diduga sabu.
Ada pula botol kecil bertuliskan 'gluco' yang berisi 2 plastik kristal putih dengan berat 3,54 gram.
Plastik seberat 9,64 gram dan 17,08 gram, yang diduga sabu.
Selain itu, ada butiran coklat yang beratnya 2,18 gram.
Polisi juga menemukan cangklong, 1 kotak amunisi, dengan isi 36 butir kaliber 7,65.
Ada pula 1 kotak bertuliskan panasonic dengan isi 10 kotak amunisi, masing-masing berisi 50 butir, sehingga totalnya 500 butir kaliber 9 mm.
Selanjutnya ada 1 kotak kecil berisi 72 butir kaliber 9mm, 1 kotak amunisi 50 butir kaliber sekitar 22.
Ada 2 megasein dan amunisi, 24 buku tabungan BCA dan Panin Bank atas nama Gatot.
Terakhir ada 3 dompet berisi atm BCA, tanda pengenal karpi, kartu rumah sakit Pondok Indah dan kartu Apartemen.