Biasanya Kalem, Najwa Shihab Naik Darah hingga Marah Besar Saat Ayahnya Dituding Antek Orde Baru hingga Singgung Sosok ini

Senin, 21 Februari 2022 | 10:12
https://www.instagram.com/p/CAh_yNIDnd8/

Quraish Shihab dan Najwa Shihab

GridHITS.id - Siapa yang tak kenal dengan sosok Najwa Shihab?

Sosoknya ini dikenal menjadi salah satu jurnalis yang berani memaparkan pendapatnya tersebut.

Bukan hanya itu saja, Najwa Shihab juga menjadi salah satu perempuan yang dapat membela kebenaran.

Tak heran, sosok Najwa Shihab ini cukup dikenal sangat luas.

Seorang Najwa Shihab juga tak memandang sosok yang dikritiknya.

Mulai dari kalangan warga hingga beberapa pejabat tinggi yang cukup dikagumi oleh setiap orang.

PresenterNajwa Shihabmemberikan klarifikasi atas disinformasi foto pertemuan dirinya dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra atauTommy Soeharto.

DilansirTribunWow.com, hal itu diunggahNajwa Shihabmelalui akunInstagrampribadinya,@najwashihab, pada Sabtu (28/9/2019).

Melalui postingan yang diunggahnya, Najwa Shihabmengatakan fotonya dengan Tommy Soeharto, Lieus Sungkharisma dan Ichsanuddin Noorsy merupakan foto lama pada 22 November 2017.

Baca Juga: Bak Petir Menyambar di Siang Bolong! Padahal Selama Ini Rumah Tangganya Selalu Adem Ayem, Najwa Shihab Mendadak Ungkap Rahasia Besarnya yang Selama Ini Ia Sembunyikan dari Sang Suami, Ada Apa?

Namun sayangnya, dalam foto tersebut dibeberkan narasi yang cukup tidak benar.

Berikut klarifikasi Najwa Shihab yang dilansir dari Fotokita.grid.id:

"KLARIFIKASI ATAS DISINFORMASI FOTO PERTEMUAN NAJWA DAN TOMMY SOEHARTO

Sikap editorial Narasi TV dan Mata Najwa terkait situasi terakhir politik Indonesia, terutama isu KPK dan demonstrasi mahasiswa, membuat saya,Najwa Shihab, didiskreditkan lewat berbagai disinformasi.

Foto lama saya denganTommy Soeharto, Lieus Sungkharisma dan Ichsanuddin Noorsy diedarkan kembali bersama capture-an sebuah berita berjudul “Kabar Mengagetkan,Najwa Shihab,Tommy Soeharto, Noorsy Dan Lieus Akhirnya Bersepakat Untuk….”

Saya diframing sebagai antek Orde Baru karena bertemuTommy Soehartodan karena ayah saya, Prof. Quraish Shihab, pernah diangkat sebagai Menteri Agama di era Soeharto.

Tidak hanya itu, sikap editorial Narasi TV dan Mata Najwa terkait KPK juga di-framing sebagai bentuk konflik kepentingan saya dengan KPK karena suami saya, Ibrahim Assegaf, partner di lawfirm Assegaf Hamzah & Partners yang didirikan — salah satunya oleh — Chandra Hamzah, mantan komisioner KPK.

dok. Narasi TV

Tommy Soeharto, anak Presiden ke-2 RI Soeharto saat menjadi narasumber dalam Narasi TV bersama Najwa Shihab.

Foto yang beredar itu diambil pada 22 November 2017.

Saya datang bersama kru Narasi TV, termasuk CEO dan Pemimpin Redaksi Narasi TV saat itu yaitu Catharina Davy dan Olivia Rosalia.

Baca Juga: Ayah Pacarnya Seorang Ulama yang Sangat Disegani di Indonesia, Ibrahim Assegaf Ternyata Harus Penuhi Persyaratan Berat dari Quraisy Shihab Ini Sebelum Meminang Najwa Shihab: 'Kamu Harus!'

Tujuan pertemuan: menjajaki sekaligus mengundang kehadiran Tommy di Catatan Najwa (saat itu saya sedang jeda dari televisi).

Tommy saat itu diundang dalam status sebagai pendiri Partai Berkarya yang baru saja lolos verifikasi KPU dan dinyatakan sebagai peserta Pemilu 2019.

Tommy menyatakan kesediaannya saat itu, namun perlu mencari jadwal yang tepat. T

ommy berkali-kali menunda jadwal yang sempat disepakati. Tommy baru bisa diwawancarai di kediamannya pada 5 Juli 2018.

Hasil wawancara itu tayang di Mata Najwa pada 11 Juli 2018 dengan tajuk “Siapa Rindu Soeharto”.

Tommy muncul dalam tiga segmen pertama.

Dalam tiga segmen itu, saya menyoal sejumlah topik penting terkait rekam jejak Tommy dan kasus-kasus korupsi serta pelanggaran HAM yang dilakukan ayahandanya.

Segmen 1 dibuka dengan memperkenalkan Tommy sebagai “dalang pembunuhan Hakim Syaifuddin”.

Saya juga mencecar klaim Tommy soal masyarakat merindukan era Orde Baru di segmen ketiga.

Baca Juga: Bikin Geger! Hasil Tes DNA Ariel NOAH Bikin Heboh, Mantan Sophia Latjuba ini Akhirnya Pasrah Akui Ada Kaitannya dengan Najwa Shihab: 'Gak Gitu'

Selain Tommy, hadir narasumber lain seperti Priyo Budi Santoso sebagai Sekjen Partai Berkarya.

Saya juga mengundang Haris Azhar, seorang pegiat HAM, untuk menguji klaim-klaim yang disodorkan Tommy maupun Priyo.

Disinformasi yang disebarkan adalah serangan personal yang jahat.

Tuduhan “antek Orde Baru” sama sekali tidak berdasar karena sikap saya jelas dalam menyangkut warisan-warisan Orde Baru.

Tidak terbilang produk-produk jurnalistik Mata Najwa yang berisi sikap kritis terhadap Orde Baru dan itu juga tercermin dalam episode “Siapa Rindu Soeharto?”

Saya sangat keberatan sikap personal saya sebagai jurnalis dikait-kaitkan dengan keluarga saya.

Selain personal, disinformasi ini juga merupakan serangan terhadap kerja-kerja jurnalistik.

Tidak terbilang cacian terhadap media yang memberitakan topik mengenai revisi UU KPK dan demonstrasi mahasiswa minggu lalu.

Saya, Mata Najwa dan Narasi TV tidak sendirian dalam hal ini.

Baca Juga: Bikin Satu Indonesia Terhenyak, Hasil Tes DNA Ariel NOAH Ternyata Ada Kaitannya dengan Najwa Shihab, Mantan Luna Maya Sampai Syok: Gak Gitu

Kritik kepada pers jelas diperbolehkan, bahkan penting, bagi demokrasi, juga bagi pers. Tidak ada pers yang sempurna.

Tetapi jika yang dilakukan adalah serangan personal, ad hominem, apalagi hingga membawa-bawa keluarga, persoalannya menjadi sangat berbeda.

Seseorang menulis serangan kepada saya sebagai kill the messenger.

Saya menghargai pendapat tersebut, kendati sejujurnya saya tidak berpikir sejauh itu karena toh saya masih bisa bekerja dan beraktifitas seperti biasa.

Saya menganggap hal ini sebagai sesuatu yang kontraproduktif bagi usaha merawat ruang publik yang sehat, yang menghargai perbedaan pendapat, yang tidak dicemari oleh doxing, disinformasi, dan pembunuhan karakter.

Hari-hari ini Indonesia memang sedang dilanda kompleksitas persoalan.

Hal itu hendaknya disikapi dengan memperbanyak dialog: antara para elit dengan warga, antara warga dengan warga, antara sesama kita.

dok. Najwa Shihab

Foto bersama Najwa Shihab dan Tommy Soeharto serta Ichsanuddin Noorsy.

Dalam episode Mata Najwa terakhir, bahkan saya membuka topik tentang perlunya pemerintah berdialog dengan para mahasiswa yang saat itu saya undang. Bahwa pertemuan itu batal adalah persoalan lain.

Saat itu saya hanya membuka kemungkinan hadirnya percakapan yang setara karena saya percaya pers punya tanggungjawab merawat ruang publik sebagai arena yang terbuka bagi perdebatan, aneka pikiran, ragam kegelisahan, hingga kekecewaan.

Baca Juga: Selama Ini Tak Pernah Terekspose, Suami Najwa Shihab Ternyata Sempat Dapatkan Ancaman Ini dari Quraish Shihab Saat Ingin Nikahi Putrinya

Artikel ini sudah tayang di Fotokita.grid.id dengan judul Murka Ayahandanya Dituding Antek Soeharto, Hati Najwa Shihab Meleleh Seketika Bahas Sosok Ini: Mmm...So Sad

Tag

Editor : Saeful Imam

Sumber Fotokita.grid.id