GridHITS.id - Bukan berakhir bahagia seperti yang diimpikannya, pernikahan wanita asal Iran ini berakhir tragis.
Ia diketahui meregang nyawa di tangan suaminya sendiri dan dengan bangga di bawa keliling kota.
Sang suami diketahui berjalan-jalan sambil membawa penggalan kepala sang istri dengan tersenyum.
Ketika diketahui alasan pembunuhan, kehorman keluarga menjadi penyebab utamanya.
Melansir Suar.ID, seorang pria yang tidak disebutkan namannya diketahui memenggal kepala istri yang diketahui bernama Mona Heydari.
Kejadian itu terjadi di kota barat daya Ahvas, Iran beberapa waktu yang lalu.
Mona Heydari diketahui baru berusia 12 tahun saat menjadi seorang istri yang kemudian melakukan kesalahan fatal.
Kesalahan tersebut adalah berselingkuh dan tertangkap basah keluarga hingga mengharuskannyakan melarikan diri ke Turki.
Menurut laporan lokal, keluarganya melacak dan akhirnya ia dibawa kembali ke Iran oleh ayah dan suaminya.
Perempuan malang itu memiliki seorang putra berusia tiga tahun pada saat dia dibunuh.
Polisi telah menangkap suami dan saudara laki-lakinya dengan tuduhan membunuh Mona sebagai pembalasan atas perzinahan dan meninggalkan keluarga.
Polisi tidak mengungkap nama-nama pria tersebut.
Sebuah rekaman menunjukkan, sang suami menyeringai ketika dia memegang pisau di satu tangan dan membawa penggalan kepala istrinya dengan tangan yang lain.
Di Iran, usia legal untuk menikah adalah 13 tahun dan karena kejadian itu publik Iran terkejut serta marah atas pembunuhan Mona Heydari.
Di media sosial, banyak yang menuntut reformasi sosial dan hukum.
"Seorang manusia dipenggal, kepalanya ditampilkan di jalan-jalan dan pembunuhnya bangga," kata harian reformis Sazandegi.
"Bagaimana kita bisa menerima tragedi seperti itu?"
"Kita harus bertindak agar femisida tidak terjadi lagi."
Pengacara Ali Mojtahedzadeh, di koran reformis Shargh, menyalahkan 'celah hukum' di Iran.
Lantaran, 'membuka jalan bagi pembunuhan demi kehormatan'.
Anggota parlemen Elham Nadaf mengatakan kepada kantor berita ILNA, "Sayangnya, kita menyaksikan insiden seperti itu."
"Karena, tidak ada tindakan nyata untuk memastikan penerapan undang-undang untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan."
Kantor berita ILNA mengutip, petugas polisi Kolonel Sohrab Hosseinnejad yang mengatakan, "kedua terdakwa telah mengaku melakukan pembunuhan saat penyelidikan polisi dan diserahkan ke otoritas kehakiman."
Media lokal mengatakan, polisi tidak merinci lebih lanjut tentang pembunuhan itu atau siapa yang merekam video mengerikan dari suami yang membawa kepala istrinya itu.
Ini adalah pembunuhan seorang kerabat yang dianggap telah membawa aib pada keluarga.
Hukum Syariah di Iran menyatakan, hanya 'pemilik darah' atau anggota keluarga dekat yang diizinkan untuk menuntut eksekusi atas pembunuhan seorang kerabat.
Ini berarti, sebagian besar pembunuhan demi kehormatan tidak dihukum.
Lantaran, keluarga cenderung tidak menuntut hukuman mati untuk anggota keluarganya yang melakukan pembunuhan itu.
Kejadian tersebut dinamakan Honor Killing di Iran.
Melansir New York Post, Komite Perempuan Dewan Nasional Perlawanan Iran mengungkapkan pembunuhan berkedok pengorbanan tersebut.
Setidaknya selama tahun 2019, ada 375 hingga 450 kasus pembunuhan demi kehormatan atau Honor Killing yang terjadi di Iran.
Artikel ini telah tayang di Suar.ID berjudul "Ngeri, Tenteng Potongan Kepala Istri Keliling Kota, Suami Mona Heidari Disebut Nekat Membunuh Demi Kehormatan Keluarga"