GridHITS.id - Ternyata ada perbedaan gejala virus Covid-19 varian Omicron dengan varian yang lainnya.
Seperti diketahui, Indonesia kini tengah memasuki virus corona gelombang ketiga sejak masuknya Omicron.
Awalnya sudah sempat menurun drastis kasusnya, kini tanah air harus kembali berjaga-jaga.
Pembatasan mobilitas pun sudah dilakukan sampai level 3 demi meminimalisir banyaknya orang terpapar.
Restoran hingga mall pun sudah dibatasi pengunjung serta jam operasional.
Sebab kasus positif di tanah air kini sudah semakin marak.
Namun semua kepanikan terminimalisir karena program vaksinasi sudah berjalan dengan lancar.
Bahkan vaksinasi ketiga atau booster sudah diberikan ke banyak orang.
Akan tetapi Anda tetap harus memerhatikan gejala Omicron yang sekilas mirip flu biasa namun tidak, apa saja?
1. Bersin-bersin
Ciri-ciri gejala Omicron yang ditemukan oleh tim peneliti selanjutnya adalah bersin-bersin.
Gejala ini, kata mereka, bahkan terjadi pada orang yang sudah divaksinasi Covid-19.
Di sisi lain, tim menjelaskan bersin tidak selalu mengindikasikan infeksi varian Omicron tetapi bisa menandakan alergi maupun pilek biasa.
"Meskipun banyak orang dengan Covid mungkin (bergejala) bersin-bersin, itu bukan gejala yang pasti karena bersin sangat umum," tulis para peneliti.
2. Sakit kepala
Gejala Omicron yang banyak dikeluhkan pasien adalah sakit kepala. Sakit kepala diketahui merupakan salah satu gejala yang paling umum akibat infeksi Covid-19.
Riset tersebut juga menunjukkan sakit kepala akibat virus corona yang dirasakan pasien mulai dari:
- Nyeri atau sakit kepala sedang hingga berat
- Kepala terasa berdenyut, menekan, atau menusuk
- Sakit kepala dapat terjadi di kedua sisi kepala
- Sakit kepala berlangsung selama lebih dari tiga hari dan tidak mampu diobati dengan obat penghilang rasa sakit biasa3. Sakit tenggorokan
Banyak pasien Omicron melaporkan bahwa mereka menderita sakit tenggorokan yang kerap dialami saat pilek maupun radang tenggorokan.
Studi ZOE Covid mencatat, gejala sakit tenggorokan akibat infeksi Covid-19 cenderung ringan dan berlangsung kurang dari lima hari.
Apabila sakit tenggorokan sangat menyakitkan, peneliti berkata mungkin menandakan kondisi kesehatan lainnya, untuk itu Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.
Berdasarkan data yang terkumpul, hampir setengah dari pasien Covid-19 mengalami sakit tenggorokan yang banyak terjadi pada usia 18 sampai 65 tahun.
4. Pilek
Setidaknya hampir 60 persen orang yang positif Covid-19 dengan gejala anosmia juga mengeluhkan pilek.
Para peneliti menggarisbawahi saat tingkat infeksi rendah, kemungkinan besar pilek bukan disebabkan oleh virus corona, tetapi alergi.5. Batuk Batuk
terus-menerus umumnya menandakan gejala Covid-19. akan tetapi, studi ini menunjukkan hanya sekitar empat dari 10 pasien yang merasakan batuk-batuk.
Adapun gejala batuk yang berkaitan dengan infeksi Covid-19 biasanya batuk kering, bukan batuk berdahak.
Gejala ini juga bisa berlangsung sekitar empat atau lima hari bergantung pada derajat penyakit.
Apabila Anda mengalami batuk dan dibarengi dengan gejala Covid-19 lainnya, segera lakukan tes PCR maupun rapid test antigen.
Apabila Anda memiliki gejala infeksi pernapasan, Anda harus tetap di rumah untuk mencegah penularan dan melakukan tes, baik PCR atau rapid test.
"Mendiagnosis sendiri bisa menyebabkan kasus Covid melonjak lagi," ujar profesor bidang microbial evolutionary genomics di University of Birmingham, Alan McNally.
Baca Juga: Jangan Lengah, Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Mencegah Penularan Covid
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul 5 Gejala yang Paling Sering Dikeluhkan Karena Covid-19 Varian Omicron