GridHITS.id - Barbie Kumalasari dikenal sebagai salah satu artis Tanah Air yang tak pernah luput dari perbincangan dan kontroversi.
Sebelumnya nama Barbie Kumalasari banyak dikenal saat kekasihnya Galih Ginanjar tertangkap karena hina Fairuz.
Imbas kasus Ikan Asin, nama Barbie Kumalasari pun melambung dengan berbagai kontroversinya.
Ia diketahui sangat gemar mengumbar sesuatu yang dianggap berlebihan.
Bahkan Barbie Kumalasari tak ada malunya membanggakan julukan Ratu Halu yang disematkan pada dirinya.
Barbie Kumalasari sebagai sosok yang sempat lama menghilang dari layar kaca cukup mencuri perhatian.
Apalagi Barbie tampil dengan wajah baru yang jauh lebih cantik dari bugar.
Barbie pun sempat sesumbar jika untuk biaya perawatan kecantikannya saja, ia bisa merogoh kantong hingga Rp4 miliar.
Seperti dimuat Grid.id sebelumnya Barbie Kumalasari bahkan tidak menyesal mengeluarkan banyak uang demi terlihat cantik dan melakukan oplas.
Baru-baru ini diungkap oleh Barbie jika biaya perawatannya bahkan mencapai 2 kali lipat dan menyentuh angka Rp8 miliar.
Jumlah tersebut tentu sangat besar dan bisa dipastikan ditangani oleh dokter profesional.
Tapi siapa sangka jika belum lama ini Barbie justru ngeluh hasil oplasnya mengalami masalah hingga infeksi.
Bahkan Barbie mengaku tergiur dengan harga murah yang ditawarkan.
Seperti dimuat Gridstar.id imbasnya mantan Galih Ginanjar itu pun harus merogoh kantong Rp75 juta untuk melakukan penyembuhan.
Kembali merombak hidungnya, filler yang dilakukan Barbie rupanya sempat mengeluarkan nanah.
Mau tak mau ia pun kemudian melakukan kuret untuk membersihkan infeksi.
"Dulu kan aku awalnya infeksi filler, jadi harus dikuret.
"Lama-lama infeksi lagi sampai harus 3 kali kuret," kata Barbie.
"Akhirnya kata dokter ini harus dioperasi karena infeksinya itu bernanah itu sudah sampai seluruh batang," tambahnya.
Bak lupa dengan apa yang pernah ia koar koarkan sebelumnya, Barbie Kumalasari lantas ngaku jika hidungnya pernah difiller di klinik murah.
"Sebenarnya kalau mau mancungin hidung ya lebih bagus operasi, walaupun tidak semua orang di-filler infeksi.
"Dulu kan aku tergiur dengan klinik-klinik yang murah-murah, ada teman ngajakin," ungkap Barbie Kumalasari.
Ia lantas berasumsi jika obat yang digunakan sebagai pemicu utama infeksi.
"Mungkin kan obatnya enggak asli dari Swiss, mungkin dari China atau negara mana yang KW.
"Ya itulah mengakibatkan hidungku mau enggak mau harus dioperasi," sambungnya.
Menyesal memakai jasa perawatan abal-abal, kini Barbie Kumalasari pun harus melakukan implan dengan biaya fantastis.
"Kalau ini Rp 75 juta sih, karena pakai implan kuping," terang Barbie Kumalasari.