GridHITS.id - Maraknya kasus pembunuhanakibat KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga masih menjadi sering terjadi di Indonesia.
Belum lama ini kasus KDRT juga terjadi pada pasangan suami istri di Jakarta Timur.
Bak tanpa dosa, sebelum membunuh korban, pelaku bahkan sempat melakukan hubungan badan terlebih dahulu.
Pasangan ini diketahui memiliki selisih usia yang cukup jauh, W (42) pelaku yang tega menghabisi nyawa sang istri SS (22) bahkan sempat berpura-pura menangis.
Dikutip dari Grid.id peristiwa tersebut terjadi sebuah petak kontrakan di RT 009 RW 005 Pondok Kelapa,Duren Sawit, Jakarta Timur pada Rabu (19/1/2022) dini hari.
Sosok SS rupanya baru saja datang dari Kendal, Jawa Tengah bersama anak dan adiknya.
Didatangi istrinya dari Kendal, W pun sempat melakukan hubungan badan sebelum membunuhnya.
Saat SS tertidur, W rupanya tega membekap mulut dan hidung istrinya sampai meninggal.
Menurut pengakuannga, rupanya W dibuat murka oleh sang istri setelah ia meminta izin untuk menikah lagi.
"Yang bersangkutan sakit hati atau tersinggung karena korban minta izin untuk menikah kembali.
"Itu untuk sementara motif yang disampaikan tersangka," kata Kapolrestro Jakarta Timur, Kombes Pol Budi Sartono.
Bak tanpa dosa, pelaku yang baru saja menghabisi nyawa istrinya itu rupanya masih melakukan aktivitasnya seperti biasa.
Ia sempat memandikan anaknya hingga membuat kopi seperti kebiasaanya di pagi hari.
Bahkan saat mayat SS ditemukan pelaku juga tidak berada di rumah.
"W berperilaku seperti biasa, bangun tidur bikin kopi, minum," ujarnya.
"Anaknya bangun dimandikan terus dititipkan di rumah budenya," lanjut Budi.
SS yang sudah tidak lagi bernyawa lantas ditemukan oleh sang adik.
Pelaku pun sempat pura-pura menangis saat SS ditemukan tidak lagi bernyawa.
"Dia datang ke rumahnya tersebut dengan pura-pura menangis seakan-akan tidak tahu," tuturnya.
Semula saat ditemukan keluarga korban tidak melihat ada hal yang janggal dari kematian SS.
Namun setelah dilakukan penyelidikan terungkaplah fakta yang sebenarnya.
Jasad SS kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan serangkaian diotopsi.
Akhirnya penyebab kematiannya SS pun ditemukan dan terkuaklah kebenarannya.
Korban SS meninggal dunia karena mengalami kehabisan oksigen.
"Setelah kita cek ada kehabisan oksigen, jadi maka dari itu setelah kita interogasi.
"Kita tangkap, combain dengan alat bukti pihak suami mengakui dia yang melakukan pembunuhan," lanjut Budi.
Atas perbuatannya W disangkakan Pasal 44 UU nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.