GridHITS.id - Masih hangat kasus yang menimpa NWR, mahasiswa sebuah perguruan tinggi yang mendapat perlakuan tak pantas dari sang kekasih hingga berakhir nekat akhiri hidup.
Seorang penjaga makam, Sugito belum lama ini mengungkap seperti apa kesaksian dirinya terkait NWR.
Di mana diketahui Sugito adalah orang pertama yang menemukan NWR tergeletak di makam.
Baru diketahui jika NWR adalah korban dari pemerkosaan hingga aborsi.
Perbuatan tak pantas itu dilakukan oleh sang kekasih bernama Randy.
Sosok Randy diketahui bukan orang sembarangan dan berpangkat Bripda.
Hilang nyawa usai melewati banyak tekanan hidup, NWR ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di makam di Desa Japan, Kecamatan Sooko, KabupatenMojokerto, Kamis (2/12/2021).
NWR yang masih berusia muda ini nekat akhiri hidup usai dirinya menenggak racun.
Dugaan kuat penyebab kematian NWR pun dikaitkan dengan hubungan asmaranya dengan Bribda Randy.
Terlebih NWR juga dikabarkan sampai depresi karena tekanan yang ia alami.
Sebelum ditemukan meninggal, Sugito mengaku sudah melihat NWR sejak datang ke lokasi makam.
Tak cuma melihat secara langsung kedatangan NWR, Sugito bahkan juga menyaksikan saat NWR menggak minuman.
Di mana minuman tersebut sempat diduga hanya teh biasa.
"Jam 3 (sore) itu dia datang jalan kaki, langsung duduk di makam ayahnya."
"Setelah membaca tahlil untuk bapaknya, dia langsung minum."
"Tapi enggak tahu kalau dia minum racun, saya kira minum teh," ujarnya dalam programApa Kabar Indonesia Pagi, yang dikutip dari YouTubetvOneNews, Senin (6/12/2021).
Sempat duduk dan membacakan tahlil di makam, NWR lantas tergelak di tanah setelah minum minuman yang diduga racun tersebut.
Saat dihampiri ke dekat tanah makam, rupanya NWR sudah tak lagi bernyawa.
Sampai akhirnya, penjaga makam itu pun menghubungi perangkat desa setempat.
"Setelah saya lihat, dia langsung tergeletak. Setelah saya datangi, dia sudah meninggal," katanya.
"Minumannya langsung saya bau (cium), 'wah ini racun', saya bilang begitu," ungkap Sugito.
Menurut pengakuan Sugito, NWR memang sering datang ke makam sang ayah bahkan saat malam hari juga.
Sempat diminta untuk pulang karena udah malam, NWR bahkan tak banyak bicara.
"Setiap hari dia datang ke situ, ke makam situ. Kalau malam datang ketemu sama saya, saya suruh pulang," beber dia.
"Enggak pernah, enggak mau diajak bicara," ungkap dia.
Bahkan menurut penuturan Sugito, NWR tak mau pulang jika belum dijemput oleh saudaranya.