Syok hingga Nyaris Pingsan Saat Datangi Kantor Polisi, Irfan Hakim Menjerit Saat Lihat Sahabat Terdekatnya Memakai Baju Tahanan: Kenapa Tega

Selasa, 30 November 2021 | 13:47
(TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Datangi Kantor Polisi, Irfan Hakim Menangis Saat Lihat Sosok Orang Terdekatnya Memakai Baju Tahanan: Kenapa Tega?

GridHITS.id - Sosok artis sekaligus presenter papan atas, Irfan Hakim meneteskan air matanya saat melihat sahabat terdekatnya mengenakan baju tahanan.

Sebagai pegiat satwa, Irfan Hakim merasa sakit hati kepada sahabatnya yang baru saja dijatuhi hukuman di Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Bermula dari kasus pencurian ikan arwana milik rekannya yang merupakan sesama pecinta satwa di Cibinong, Bogor akhirnya terkuak.

Tak menyangka, Irfan Hakim terkejut saat mengetahui identitas sang pelaku tersebut.

Pelaku pencurian ini merupakan karyawan dari pemilik budidaya arwana yang merupakan sahabat Irfan Hakim sendiri.

"Saya suka ngobrol juga (dengan pelaku), berinteraksi, ketika panen saya bercanda, ngobrol ketika perawatan ikan.

Baca Juga: Beda 180 Derajat! Padahal Lesti Kejora Terlihat Makin Segar dan Cantik, Penampilan Rizky Billar Kini Justru Tak Terawat Usai Menikah hingga Panen Kritikan Irfan Hakim, Tak Diurus Istri?

Tapi ketika tahu pelakunya siapa, tadi saya ketemu, kalau tidak ketemu di situ waduh pak, saya kesal sekali," kata Irfan Hakim sambil menangis.

Tetesan air mata Irfan Hakim memuncak ketika dia menceritakan sosok korban KE yang merupakan sahabat sesama pecinta arwana tersebut.

KE adalah seorang pembudidaya ikan arwana sejak 1970 yang pada saat itu masih banyak dikonsumsi orang.

Akhirnya, selama puluhan tahun tersebut sang sahabat bisa melestarikan ikan arwana didampingi oleh orang-orang kepercayaannya.

"Sayang sekali salah satu orang kepercayaannya justru mengkhianati beliau.

Saya agak emosi karena saya tahu apa yang dilakukan sahabat saya KE. Beliau betapa cinta dengan arwana," kata Irfan Hakim sambil terisak.

Baca Juga: Tertunduk Lesu, Bahasa Tubuh Ayah Lesti Kejora Tak Lagi Bisa Berbohong sampai Kena Tegur Irfan Hakim saat Pernikahan Anaknya Ramai Dibahas: 'Dari Tadi Nunduk, Kenapa?'

Irfan juga terpantau mendapat kesempatan untuk sedikit berdialog dengan tersangka yang sudah memakai baju tahanan oranye dan penutup wajah.

"Kenapa kamu tega melakukan ini (mencuri) ?," tanya Irfan Hakim kepada tersangka UG didampingi Kapolres Bogor AKBP Harun.

Tersangka UG mengaku bahwa dia nekat melakukan pencurian arwana super red karena masalah ekonomi.

"Faktor ekonomi kan kamu sudah ditanggung juga, sudah digaji, kalau ibu kamu sakit juga diberi pinjaman, dibantuin. Kamu gak sayang ?," timpal Irfan Hakim.

"Sayang sih, sayang. Cuman kemarin saya terdesak," jawab tersangka UG.

Meski begitu, tersangka UG mengaku menyesali perbuatannya itu.

"Jangan diulangi lagi ya, bisa jadi pelajaran bagi yang lain juga. Kepercayaan orang juga harus dihargai," tambah Kapolres Bogor AKBP Harun.

"Saya minta maaf kepada beliau (korban KE), sama Mas Irfan juga, saya bener-bener minta maaf atas kesalahan saya. Ke semua pecinta arwana saya minta maaf," kata Tersangka UG sambil menundukan kepala.

"Heuh !," timpal Irfan Hakim bernada dan ekspresi kesal ke arah tersangka yang kemudian diajak kapolres untuk menjauh demi mencegah hal yang tak diinginkan.

Dalam kasus pencurian ikan arwana super red di lokasi budidaya di Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor ini ditangkap sebanyak dua orang pelaku.

Baca Juga: Kaget Setengah Mati Saat Datangi Kantor Polisi, Irfan Hakim Menangis Saat Lihat Sahabat Terdekatnya Memakai Baju Tahanan: 'Kenapa Tega'

Salah satu pelaku merupakan karyawan orang kepercayaan korban KE yang sudah bekerja sejak 2015 silam inisial UG (30) dan satu orang lagi yang merupakan penadahnya inisial ES (29).

"UG ternyata tidak bekerja sendirian, dia bersama dengan karyawannya dua orang yaitu WH dan UY. WH dan UY ini masih DPO (dalam pencarian orang) kita," kata Kapolres Bogor AKBP Harun.

Untuk tersangka UG, WH (DPO) dan UY ( DPO) dijerat dengan pasal 363 KUHP atau pasal 372 dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.

Sedangkan penadah tersangka ES dijerat pasal 480 KUHP dengan ancaman maksimal 4 tahun penjara.

Tag

Editor : Saeful Imam

Sumber GridHits.ID