Foto Kapolres Subang Beri Hadiah Digeruduk, Saksi Pembunuhan Tuti dan Amalia Akui Bohongi Polisi, Ahli Forensik Ungkap Petunjuk Ini

Rabu, 03 November 2021 | 18:51
Instagram

Foto Kapolres Subang AKBP Sumarni memberi hadiah atau penghargaan kepada anggotanya digeruduk netizen di media sosial.

Fotokita.net - Foto Kapolres Subang AKBP Sumarni memberi hadiah atau penghargaan kepada anggotanya digeruduk netizen di media sosial. Banyak di antara mereka yang penasaran atas keterlibatan oknum Banpol dalam pembunuhan di Subang. Sementara itu, Saksi pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu mengaku bohongi polisi. Ahli forensik Polri mengungkap petunjuk ini.

Kapolres Subang terus mendapatkan sorotan dari netizen. Maklum, kasus pembunuhan yang sudah merampas nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) secara keji itu sudah melewati 77 hari sejak jasad kedua korban ditemukan. Netizen sudah semakin tak sabar untuk melihat pelaku pembunuhan di Subang yang sudah membetot perhatian.

Seperti lelah mendapatkan beragam asumsi yang simpang siur, netizen akhirnya menggeruduk akun Instagram milik Polres Subang. Mereka mencecar pertanyaan di kolom komentar dari foto Kapolres Subang AKBP Sumarni yang diunggah.

Salah satu foto Kapolres Subang yang diserbu pertanyaan netizen ketika AKBP Sumarni menyerahkan hadiah atau penghargaan kepada anggotanya. Di situ, netizen tanpa tedeng aling-aling melontarkan pertanyaan perkembangan kasus pembunuhan hingga tudingan salah satu saksi ke oknum banpol.

Dalam keterangan foto itu, akun Polres Subang menuliskan informasi begini. "Pemberian Penghargaan Kapolres Subang kepada Personel yang Berprestasi secara umum dan di Bidang Pelayanan Publik. Pemberian Penghargaan ini dimaksudkan untuk Memotivasi Seluruh Personel Polres Subang agar Memberikan Pelayanan Lebih Baik kepada Masyarakat," tulis admin Polres Subang seperti dikutip Fotokita.net.

Baca Juga: Foto Kapolres Subang Digeruduk Netizen, Tudingan Danu Jadi Pemicunya, Polisi Ungkap Fakta Banpol di Pembunuhan Ibu dan Anak

Foto Kapolres Subang itu langsung dibanjiri respons netizen. "Saya sebagai rakyat awam sll ikut mengawal kasus pembunuhan di Subang, keadilan harus di tegakkan, tlg Bpk / ibu polisi jgn sampe kasus ini hilang tanpa jejak usut trs jgn ragu jgn takut...????" kata akun @enajenud.

"Kasus subang soal Banpol yg di katakan pengacara Danu..kok gak di publish ya? Siapa?" tanya @gerungthomas.

"Udah ga sabar nih nungguin penyidik menetapkan tersangka dibalik kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, saya sedari awal mengikuti perkembangan kasus ini. Semoga hasil dari penyidikan kasus ini segera diumumkan ke publik.

Cuma yg saya sesalkan sulit sekali mencari informasi tentang perkembangan kasus ini, mungkin Polri khususnya Polres Subang bisa lebih aktif dalam memberikan informasi terkait perkembangan kasus tersebut demi menangkal banyaknya konten liar yg bertebaran di Youtube," kata @mhdmarwan17.

Menariknya, seluruh komentar itu dibalas satu per satu oleh admin Polres Subang. Dia menjawab dengan santun dengan memohon doa dan restu agar penyidik dapat mengungkap misteri pembunuhan di Subang.

Baca Juga: Foto Cucu Tuti Suhartini Ungkap Petunjuk Aneh, Yosef Subang Mengaku Gelisah, Polisi Beri Jawaban Soal Pelaku Pembunuhan

Pembunuhan Tuti Suhartini dan anaknya Amalia Mustika Ratu di Subang terungkap dari laporan suami korban (Yosef) yang melihat kondisi tak wajar di rumahnya. Yosef melihat ceceran darah lantai rumahnya sampai ke arah mobil itu. Ia kemudian menelusuri ceceran tersebut hingga ke mobil dan menemukan anak dan istrinya yang sudah tak bernyawa di dalam bagasi mobil Alphard.

Kaget dengan kondisi tersebut, ia kemudian melaporkannya ke kepolisian setempat. Polisi kemudian ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP, menyelidiki dugaan pembunuhan tersebut.

Seiring waktu, penyelidikan kasus ini tak hanya dilakukan oleh Polres Subang, namun juga melibatkan Polda Jabar dan Mabes Polri. Namun hingga dua bulan lebih ini, polisi belum berhasil mengungkap misteri pembunuhan ibu dan anak tersebut.

Saksi kunci kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, kembali dimintai keterangannya oleh polisi untuk kesekian kalinya. Saksi kunci tersebut adalah Danu (21), keponakan dari korban Tuti. Saat diperiksa polisi, Danu didampingi oleh kuasa hukumnya, Achmad Taufan.

Polisi mencecar Danu dengan 16-17 pertanyaan yang berhubungan dengan pembunuhan anak dan ibu di Subang, khususnya soal keberadaan Danu yang sempat membersihkan bak mandi pasca kejadian pembunuhan itu. Kuasa Hukum Danu, Achmad Taufan, membeberkan cerita mengenai hal tersebut.

Baca Juga: Foto Yosef Subang Tersenyum Bersama Pengacara Diunggah, Rara Indigo Sampaikan Pesan Arwah Korban Pembunuhan di Subang: Sosoknya Laki-laki

Instagram

Foto Kapolres Subang AKBP Sumarni memberi hadiah atau penghargaan kepada anggotanya digeruduk netizen di media sosial.

Ia mengungkapkan, awalnya Danu diminta Yoris (anak korban Tuti, kakak korban Amalia) untuk bersiap di dekat sekitar rumah tempat kejadian perkara pembunuhan Tuti dan anaknya, Amalia Mustika Ratu, untuk menjaga rumah tersebut. Danu datang di sekitar lokasi pascakejadian terungkapnya pembunuhan, tepatnya sekitar tanggal 19 Agustus 2021.

"Danu pagi diminta sama keluarganya dalam hal ini Yoris dan itu diakui semua keluarga, bahwa Danu diminta untuk standby di dekat TKP, tujuannya untuk menjaga rumah, jangan ada yang masuk dan lain-lain," kata Taufan saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/11/2021). Danu kemudian menunggu di salah satu sekolah SMA di dekat rumah korban, dan memantau kondisi rumah tersebut seperti yang diperintahkan Yoris.

Namun tak lama, Danu melihat ada orang yang terlihat masuk ke rumah korban. "Dia (Danu) nunggu di SMA dan disitu ada saksi-saksi yang melihat Danu ada di situ. Ketika ada oknum yang masuk ke dalam, Danu langsung ke TKP dan foto, dan laporkan ke Yoris," kata Taufan.

Saat itu, kata Taufan, kliennya itu mengira bahwa orang tersebut adalah polisi, ia bahkan menuruti permintaan orang tersebut untuk mendampinginya membukakan pintu hingga menguras bak mandi. "Danu tanya, setelah itu malah dia (oknum) malah minta didampingi Danu buka pintu setelah itu pas di dalam Danu diminta kuras bak kamar mandi," kata Taufan.

Menurut Taufan, Danu merupakan anak muda yang lugu, bahkan awalnya ia mengira orang yang meminta dia masuk ke dalam rumah korban setelah kejadian itu adalah anggota polisi, alasan itu lah yang membuat Danu mengikuti perintah orang tersebut.

Baca Juga: Foto Ahli Forensik Polri Autopsi Jenazah Banjir Pertanyaan, Dokter Hastry Beri Petunjuk Pelaku Pembunuhan di Subang

Instagram

Foto Kapolres Subang AKBP Sumarni memberi hadiah atau penghargaan kepada anggotanya digeruduk netizen di media sosial.

"Kalau keterangan dari Danu, awalnya Danu mengira itu pasti polisi karena yang berhak masuk ke TKP kan polisi, penyidik, nah ke sininya kan Danu baru tahu kalau itu Banpol, bantuan polisi. Danu ini kan kalau lihat ini orangnya itu lugu, jadi kalau ada dikira oknum polisi yang nyuruh ya pasti di jalankan," lanjut Taufan.

Menurut Kliennya itu, kondisi bak mandi di rumah korban berbau anyir, dan dipenuhi dengan air bercampur darah. "Ya menurut cerita Danu kondisi bak itu butek kaya air campur darah, butek ya, bau anyir, lalu dikuras sama dia gitu," ucapnya.

Usai membersihkan bak tersebut, Danu keluar dari kamar mandi di rumah korban dan diajak orang yang diduga Banpol itu untuk keluar. "Keluar sudah, jadi pada saat dia membersihkan itu ada sesuatu yang ditemukan Danu karena dia nyebur ke dalam bak, abis itu gak lama setelah kuras dia diajak keluar sama oknumnya itu, yang Banpolnya ini," ucapnya.

Disinggung, apakah kliennya ini berbicara banyak dengan orang tersebut, Taufan mengatakan bahwa Danu tak banyak bertanya lantaran saat itu ia mengira orang yang masuk korban setelah kejadian itu adalah polisi.

"Gak banyak kata dia, yang jelas 'sini Danu tolong kuras baknya' itu aja, karena Danu awalnya mengira itu polisi, ya gak mungkin banyak tanya," ujarnya.

Baca Juga: Foto Sumy Hastry Purwanti, Ahli Forensik yang Pegang Kunci Terungkapnya Pelaku Pembunuhan di Subang, Ternyata Pegang Rekor Ini di Polri

Tribun Jabar

Muhammad Ramdanu (21) alias Danu, yang merupakan keponakan korban Tuti Suhartini.

Taufan mempertanyakan siapa sebenarnya yang menyuruh Banpol itu masuk ke TKP korban dan meminta Danu untuk membersihkan bak mandi pasca kejadian itu. "Sebenarnya begini, kita malah mempertanyakan pada polisi yang menyuruh masuk ini siapa?, karena kapasitas Banpol masuk ke TKP ini apa, tujuannya apa, karena kalau yang masuknya polisi kita enggak masalah, karena memang kewenangan polisi untuk menyidik perkara ini, tapi ternyata yang datang malah Banpol, nah ini jadi pertanyaan kita," ucap Taufan.

"Artinya Banpol ini kapasitasnya apa, artinya kalaupun dia tak menemui Danu, kemungkinan besar dia sendiri yang membersihkan bak itu kan gitu. Itu kan analisa kita ya, tapi ya kita serahkan kepada penyidik yang lebih berwenang kita hanya menganalisa dan terkait kronologis dan posisi Danu dan lain-lain itu memang sudah kita analisa semua," tambah Taufan.

Akhirnya kebohongan Danu, pemilik nama lengkap Muhammad Ramdanu terbongkar setelah 4 jam diperiksa Badan Intelejen Negara (BIN), penyidik Mabes Polri dan ahli forensik terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Danu merupakan salah satu saksi kunci. Pengakuannya di channel Youtube Ki Anom soal mengetahui dua sosok misterius saat malam pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ternyata bohong belaka.

Karena pengakuannya itu, Danu pun kembali diperiksa BIN, penyidik Mabes Polri hingga ahli forensik mulai Kamis (28/10/2021), Jumat (29/10/2021) dan terakhir Senin (1/11/2021). Dalam pemeriksaan terakhir itu, Danu diperiksa selama 4 jam.

Baca Juga: Tonton Anak Ngeband dari Makam Foto Sumy Hastry Purwanti Curi Perhatian, Ahli Forensik Polri Ungkap Rahasia Pelaku Pembunuhan di Subang

Instagram

Kapolres Subang AKBP Sumarni memeriksa TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Dalam pengakuan Danu di channel Ki Anom sebelumnya, ia mengetahui dua sosok misterius ketika batal membeli nasi goreng karena penjualnya sudah tutup. Penjual nasi goreng itu berada tak jauh dari rumah Tuti.

Pada saat pulang, Danu yang melintas di depan rumah Tuti melihat dua sosok pria dan wanita msterius usianya dipekirakan 25 tahunan. Ternyata, pengakuan Danu itu dicabut saat diperiksa ulang untuk penandatanganan berita acara perkara (BAP) di Polres Subang.

Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan mengatakan kliennya tidak keluar rumah jam 3 pagi di hari pembunuhan di Subang itu. Pernyataan Danu sebelumnya diklarifikasi dalam kanal YouTube Misteri Mbak Suci.

"Kalau sampai saat ini Danu meyakini pada hari H itu tidur selaras dengan jawaban ibu dan bapaknya," katanya.

Achmad Taufan menjelaskan alasan Danu tidak konsisten dalam memberikan pernyataan. Hal tersebut berkaitan dengan psikologis. Rasa tegang dan terpukul harus mengalami kejadian tragis di usia muda mempengaruhinya. "Kami dari kuasa hukum bisa memaklumi bahwa Danu ini masih sangat muda dan di usia muda mengalami kejadian luar biasa."

Baca Juga: Foto Yosef Main Golf Beredar, Adik Suami Korban Pembunuhan di Subang Ungkap Fakta Sebenarnya

"Kadang di-BAP ingat kejadian ini ya disampaikan, ingat ini ya disampaikan. Masuk kantor polisi juga mungkin baru kali ini," tambahnya. Achmad Taufan mengatakan Danu telah meluruskan pernyataan sebelumnya. "Keadan psikologis dia ini yang mungkin membuat beliau sempat dari pemeriksaan yang lama dan hari ini sempat berbeda-beda. Danu sudah mengakui yang harus diluruskan," ujarnya.

Dalam pengakuannya kepada Ki Anom dan Kades Jalan Cagak, Danu mengaku melihat laki-laki dan perempuan sekitar 25 meter sebelum dia melewati rumah Tuti. "Danu kemudian memutarbalikkan motor hampir 20-25 meter ke arah TKP. Dan di situ Danu mengatakan, kalau dia melihat sosok wanita dan laki-laki dan jelas melihat siapa orang tersebut," kata Ki Anom menceritakan ulang pengakuan Danu. "Itu pas malam kejadian, pas tanggal 18," tambah Ki Anom.

Disebutkan Danu kepada Ki Anom dan Kades Jalan Cagak, kedua orang itu berumur sekira 25 tahun. Ketika memberikan pengakuan ini, Danu sampai rela bersumpah di depan Ki Anom dan Kades Jalan Cagak.

"Danu bersumpah kepada kami, demi Allah, kalau dia melihatnya. Tidak ada tekanan sama sekali dari kami dan Pak Kades," ucap Ki Anom. Namun, pernyataan itu ditarik lagi. Danu mengaku pada dini hari itu ia tidur. Keterangan itu juga dikonfirmasi orangtua Danu.

Babak baru kasus Subang sedang menanti Muhammad Ramdanu alias Danu. Diakini terancam pidana gara-gara tindakannya membersihkan tempat kejadian perkara atau TKP.

Baca Juga: Dulu Bikin Amel Nike Ardilla Banjir Air Mata, Ini Foto Tampang Rara Indigo yang Sebut Identitas Pelaku Pembunuhan di Subang, Berhubungan dengan Cinta

Instagram

Baru-baru ini, ahli forensik Polri dokter Sumy Hastry Purwanti memberi petunjuk pelaku pembunuhan di Subang.

Tak main-main, Danu terancam 9 bulan penjara jika polisi menilai TKP yang dia bersihkan masih dibutuhkan untuk mencari barang bukti. Dalam KUH Pidana memang diatur soal menghilangkan barang bukti sebagai tindakan pidana.

Danu sendiri merupakan keponakan Tuti Suhartini, korban meninggal kasus pembunuhan ibu dan anak di subang, 18 Agustus silam. Mengenai kasus perampasan nyawa ibu dan anak ini, Danu masih berstatus sebagai saksi.

Terakhir dia dipanggil ke kantor polisi untuk dimintai keterangan, Senin (1/11/2021). Danu sendiri sudah mengakui kalau dia memasuki TKP dan membersihkan bak kamar mandi.

Namun, dalam pengakuannya Danu menegaskan bahwa tindakannya itu karena diperintahkan seorang Banpol atau orang yang biasa membantu polisi. Lalu, siapa yang menyuruh Banpol tersebut membersihkan TKP? inisiatif atau ada yang menyuruh? Hingga kini belum diketahui jawabannya dari polisi.

TKP kasus Subang itu sendiri dipasangi garis polisi. Namun Danu menerobos garis polisi tersebut dan berada di dalam rumah. Kejadian itu berawal saat sehari setelah kejadian, 19 Agustus atau saat dimana TKP masih segar karena baru sehari setelah kejadian penemuan mayat Amalia dan Tuti.

Saat itu, Danu diminta Yoris, anak Tuti memantau lokasi kejadian di sekitar SMA di Jalan Cagak. Namun, Danu melihat seseorang pria yang sehari-hari bertugas di Polsek Jalan Cagak menghampiri TKP dan langsung menghampiri Danu.

Baca Juga: Foto Tuti Suhartini Ungkap Hubungan dengan Yosef Hidayah, Rupanya Suami Korban Pembunuhan di Subang Akui Sudah Lakukan Ini, Media Gagal Melacaknya

Pria tersebut ternyata petugas dari Banpol atau Bantuan Polisi yang menyuruh Danu membersihkan bak mandi yang berada di TKP. Hal tersebut dijelaskan kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, dikutip Tribunjabar.id dari tayangan Heri Susanto (31/10/2021). Sebagai bukti, Danu bahkan sempat mengambil foto oknum yang masuk ke TKP tersebut. “Sempet foto juga Danu, foto oknumnya dan menghampiri beliau gitu,” ujarnya.

Dari keterangan Danu, oknum tersebut membuka pintu dengan kunci yang dibawanya. Dari keterangan yang disampaikan, kuasa hukum mengatakan Danu mengenal oknum tersebut. “Kalau dalam pernyataan Danu tadi mengenal ya,” ungkap Achmad Taufan. Ia pun meminta polisi membongkar mengenai siapa yang mengajak Danu masuk ke TKP dan menyuruh membersihkan TKP.

Polisi menyebut penyidik tim gabungan menemukan bukti baru berkaitan dengan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Sejauh ini kasus tersebut belum terungkap."Mungkin ada (bukti baru)," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago kepada wartawan di Graha Bhayangkari, Jalan Cicendo, Kota Bandung, Selasa (2/11/2021).

Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan bukti baru apa yang dimaksud. Menurut dia, hal itu masih jadi konsumsi penyidik. "Tapi masih konsumsi penyidik," kata dia.

Menurut Erdi, saat ini tim gabungan yang dibentuk masih berupaya melakukan pendalaman guna mengungkap kasus tersebut. "Kita menunggu hasil dari rangkaian penyelidikannya," tuturnya.

Sementara itu, ahli forensik Polri Kombes pol dr Sumy Hasty Purwanti memberikan petunjuk ini. Dia melontarkannya saat netizen mencecarnya dengan pertanyaan perkembangan kasus pembunuhan di Subang.

Akun @ommar_ghani bertanya kepada ahli forensik Polri itu,Bu dari 1 - 100 berapa angka keyaqinan ibu untuk kasus subang akan terungkap? @hastry_forensik. Lalu, @hastry_forensik memberi petunjuk ini, "@ommar_ghani kalau pendapat saya…pasti terungkap."

Baca Juga: Makin Sering Pamer Foto Wawancara Televisi, Pengacara Yosef Ungkap Alasan Suami Korban Pembunuhan di Subang Izinkan Polisi Bongkar Makam Tuti dan Amalia

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya