GridHITS.id - Belakangan sempat ramai dipemberitaan perihal seorang selebgram yang kabur dari tempat karantina.
Sosok tersebut adalah seorang selebgram beranama Rachel Vennya.
Mengulik latar belakang perjalanannya, Rachel Vennya baru saja terbang dari Amerika Serikat bersama dengan kekasih dan juga teman artis lainnya.
Sesuai dengan prosedur selama pandemi Covid-19 ini membuat banyak orang dari luar negeri diminta untuk karantina.
Hal itu bertujuan untuk menjaga kondisi pribadi dan juga orang yang akan ditemui setelahnya.
Namun, hal itu ternyata dilanggar oleh Rachel Vennya.
Malah Rachel Vennya disebut sedang berada di Bali setelah kepulangannya dari Amerika Serikat tanpa melakukan karantina.
Kini Polda Metro Jaya ikut andil atas dugaan Rachel Vennya tak lakukan karantina setelah pulang dari luar negri.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menyebut pihak kepolisian sudah mengirinkan surat pemanggilan kepada RachelVennya untuk dimintai keterangan.
"Kamis depan (21/10/2021) kami panggil untuk dimintai keterangan atau klarifikasi," kata Yusri Yunus ketika dihubungi awak media, dikutip dariTribunBatam.id, Sabtu (16/10/2021).
Masih dilansir dari Wartakota.com, Yusri Yunus menyebut kasus kaburnya RachelVennya masih masih melakukan pendalaman.
Pihak kepolisian akan meminta klarifikasi terlebih dulu terhadap Rachel Vennya baru melakukan progres ke depannya.
"Karena namanya oknum, kalau sampai dari delapan hari karantina, setahu saya masih 8 hari, kan kemarin sempat berubah lima hari namun jadi 8 hari lagi dan menjadi tiga hari doang dan sampai ada klarfikasi kemarin dibantu petugas, makanya harus diinvestigasi, nggak mungkin cuma dia doang," kata dr Tirta.
Menurut dr.Tirta, kasus kabur dari masa karantina tak hanya menyelidiki RachelVennya namun juga yang berangkat bersama selebgram tersebut.
Menurut dokter Tirta, kalau ada oknum petugas yang bantu seorang selebgram dengan followers sampai 6 juta, tidak mungkin lewat Direct Message (DM).
"Nggak mungkin dia dong. Padahal kalau kita lihat dia kan berangkat bareng teman-temannya, dan mereka semuanya itu sampai nginapnya di hotel, dia doang yang mengalami hal itu," kata dokter Tirta.
"Berarti harus diseledikin, kenapa kok bisa mendapatkan kontaknya, kok bisa keluar dari wisma atlet, biayanya itu berapa dan harus disanksi agar tidak menjadi gitu," tambahnya.